Perpustakaan Widya Utama: Fajar Baru Era Literasi di SMA Negeri Jakenan
Jumat, 15 September 2023 09:40 WIBBerisi tentang bagaimana mirisnya tingkat literasi masyarakat Indonesia terlebih dalam pengguna AI
Mendengar kata literasi pasti berhubungan dengan membaca. Tak Sekadar membaca tetapi juga memahami bacaan, mendengarkan, menyanyi, atau berpikir secara kritis dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Namun, masih banyak yang belum menerapkan literasi dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat dilihat pada survei yang dilakukan oleh Program for International Student Assessment (PISA) yang di rilis Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) pada 2019 lalu, Indonesia masuk peringkat ke 62 dari 70 negara. Selain itu, UNESCO yang pernah melakukan survei mengenai tingkat literasi dunia, minat literasi masyarakat Indonesia sangat memprihatinkan, yaitu 0,001 persen saja, yang artinya dari 1.000 orang Indonesia hanya 1 orang yang minat berliterasi.
Sebenarnya ada berbagai macam media yang dapat digunakan untuk meningkatkan minat literasi, salah satunya adalah melalui perpustakaan. Selama ini perpustakaan hanya dianggap sebagai tempat menyimpan dan persinggahan buku baik edisi lama maupun terbaru tanpa disentuh oleh pembaca. Padahal perpustakaan itu gudang emas ilmu pengetahuan yang harus digali oleh kita sebagai sumber daya manusia. Begitu pentingnya perpustakaan karena memiliki peran sebagai fasilitator dalam peradaban literasi bagi kita. Di antaranya: sebagai fasilitator ilmu pengetahuan, minat baca, dan pusat kebudayaan.
Pengaruh AI dalam Literasi
AI atau Artificial Intelligence adalah kecerdasan buatan yang memiliki potensi besar untuk mengubah kehidupan manusia di masa depan. Banyak manfaat yang bisa diperoleh dari teknologi tersebut. Di antaranya yaitu dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam melakukan suatu pekerjaan, baik dibidang pendidikan, kesehatan, otomotif, maupun yang lainnya. Di samping banyak manfaat yang dapat diperoleh, AI juga memberikan dampak negatif bagi pengguna apabila tidak menggunakannya dengan bijak. Salah satu dampak yang ditimbulkan yaitu semakin tingginya angka pengangguran dikarenakan tenaga kerja manusia telah tergantikan oleh teknologi. Dalam dunia literasi memiliki dampak negatif yaitu menurunnya minat membaca serta menurunnya daya pikir manusia.
Di zaman sekarang, banyak orang khususnya siswa yang kecanduan dengan AI. Mereka lebih mengandal teknologi dibandingkan berusaha sendiri. Mereka tidak mau berusaha sendiri untuk memenuhi kebutuhan mereka. Kecenderungan tersebut menyebabkan rasa malas yang semakin tinggi dalam diri mereka, khususnya dalam membaca buku. Terlebih dengan maraknya pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia termasuk Indonesia, membuat banyak siswa yang menjadi malas belajar dan kurang dalam budaya berliterasi.
Peran Perpustakaan Widya Utama Sebagai Pendongkrak Literasi
SMA Negeri 1 Jakenan merupakan salah satu sekolah unggulan di Kabupaten Pati. Sekolah yang terletak di Jalan Jakenan Winong KM 1.5, Jakenan, Pati ini merupakan penggiat GLS (Gerakan Literasi sekolah). Agar program tersebut berjalan dengan baik, SMA Negeri 1 Jakenan didukung dengan fasilitas serta sarana prasarana yang memadai, seperti perpustakaan.
Perpustakaan Widya Utama yang berada di sebelah barat laut gedung utama sekolah, merupakan salah satu media yang digunakan oleh SMAN 1 Jakenan untuk meningkatkan minat literasi siswa. Dengan fasilitas yang cukup lengkap seperti, ruang literasi, ruang referensi, taman baca, ruang sirkulasi, ruang seni budaya, dan ruang audio visual. Selain itu, Perpustakaan Widya Utama juga menyediakan 10893 judul buku dengan kategori yang berbeda. Mulai dari majalah, koran, hingga tabloid, bahkan perpustakaan SMAN 1 Jakenan juga menyediakan E-book yang dapat diakses melalui website resmi SMAN 1 Jakenan. Jadi tidak ada alasan bagi siswa untuk tidak membaca buku. Hal ini dapat kita lihat dari jumlah pengunjung per bulan yang terus meningkat, hingga pada bulan Agustus 2023 sebanyak 3284 pengunjung telah berkunjung di perpustakaan.
Data tersebut menunjukkan bahwa siswa di SMA Negeri 1 Jakenan sudah melek akan literasi. Pencapaian tersebut tentunya tidak lepas dari program yang telah dikerahkan oleh perpustakaan, program itu salah satunya yaitu Budaya Tulis atau sering disebut Butul. Butul merupakan program unggulan yang ada di Perpustakaan Widya Utama. Program tersebut telah berhasil membantu menggali serta membina siswa yang memiliki bakat terutama dalam bidang tulis menulis. Aksi nyata dalam pelaksanaan program tersebut telah memberikan banyak dampak dalam usaha peningkatan literasi di SMAN 1 Jakenan. Hal itu menunjukkan bahwa peran perpustakaan sangat diperlukan dalam usaha peningkatan literasi khususnya bagi siswa.
Penggunaan aplikasi Smart Library menjadi salah satu bukti bahwa Perpustakaan Widya Utama juga memanfaatkan AI untuk mendongkrak minat literasi siswa. Selain itu, presensi pengunjung yang menggunakan barcode pada kartu perpustakaan juga contoh penggunaan AI. Tentu saja Perpustakaan Widya Utama tidak ingin tertinggal zaman, selalu mengikuti apa yang menjadi trend serta yang digandrungi para siswa sekarang. Tidak ada lagi kata literasi harus dengan buku, melalui sumber apapun dengan media yang berbagai macam jenisnya juga termasuk budaya literasi.
Penulis:
1. ALFIANTO DARISKA PUTRA
2. ADINDA NAJWA AULIA
3. ZAHRA AINUR RIZKA
SMAN 1 JAKENAN, PATI
Penulis Indonesiana
0 Pengikut
Perpustakaan Widya Utama: Fajar Baru Era Literasi di SMA Negeri Jakenan
Jumat, 15 September 2023 09:40 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler