Membangun Cinta dan Sistem Pendidikan Terbaik Berdasarkan Al Quran dan Hadis Serta Perspektif Merdeka Belajar

Selasa, 28 Maret 2023 09:44 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Membangun sistem pendidikan yang baik berdasarkan Alquran dan Hadist serta perspektif merdeka belajar tentu memiliki kriteria kriteria yang dapat ditelaah berdasarkan pemahaman komperhensif terhadap sistem yang akan di bangun baik skala kecil atau besar di Institusi Pendidikan. Tulisan ini dikaji berdasarkan pemahaman Al Quran dan Hadist serta perspektif prinsip kurikulum merdeka dalam membangun sistem kolaboratif pendidikan yang baik. Semoga menjadi ikhtibar, bagi siapapun yang akan membangun sistem dalam kerja kolaboratif.

"The reward for work well done is the opportunity to do more." - Jonas Salk

"The only way to do great work is to love what you do." - Steve Jobs 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

The only way to make the system succes is maximal collaboratif with love without pressure" : Nora Margaret. 

Membangun Sistem Pendidikan yang Baik Berdasarkan Prinsip Kurikulum Merdeka

Dalam prinsip kurikulum merdeka, manusia harus dilihat sebagai makhluk yang unik dan berharga, yang memiliki potensi yang tidak terbatas untuk berkembang. Pendidikan harus membantu manusia untuk mengembangkan potensi mereka dan memberikan kesempatan untuk belajar sesuai dengan kebutuhan individu.

Dalam pendidikan, manusia harus dihormati dan dihargai sebagai individu yang memiliki pandangan, ide, dan aspirasi yang berbeda. Kita harus memperlakukan setiap siswa sebagai individu yang unik dan memberikan kesempatan bagi mereka untuk mengejar tujuan mereka sendiri.

Kita juga harus memahami bahwa setiap manusia memiliki kemampuan dan potensi yang berbeda-beda, dan sebagai pendidik, tugas kita adalah membantu siswa mengembangkan potensi mereka sesuai dengan kemampuan mereka. Dalam hal ini, pendidikan harus bersifat inklusif dan memberikan kesempatan bagi siswa dengan berbagai latar belakang dan kemampuan untuk belajar bersama.

Selain itu, manusia juga harus dilihat sebagai bagian dari lingkungan dan masyarakat yang lebih besar. Pendidikan harus membantu siswa memahami peran mereka dalam masyarakat dan memberikan kesempatan untuk terlibat dalam aktivitas yang bermanfaat bagi masyarakat.

Dalam prinsip kurikulum merdeka, manusia juga harus dilihat sebagai makhluk yang terus berkembang dan belajar sepanjang hidup. Pendidikan harus memberikan kesempatan bagi siswa untuk terus belajar dan mengembangkan keterampilan dan pengetahuan baru.

Dalam kesimpulannya, prinsip kurikulum merdeka menekankan pada pentingnya menghargai dan memanusiakan manusia sebagai individu yang unik dan berharga, serta memberikan kesempatan bagi mereka untuk berkembang dan belajar sesuai dengan kebutuhan mereka. Oleh karena itu, pendidikan harus menjadi wadah yang menghormati hak individu dan memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan potensi mereka dengan cara yang paling bermakna dan personal.

 

Membangun Sistem Pendidikan yang Baik Berdasarkan Alquran dan Hadis

Pertama, dalam Al-Quran dan Hadis, pendidikan dianggap sebagai suatu ibadah yang harus ditekuni dengan sungguh-sungguh. Oleh karena itu, pendidikan yang baik haruslah berdasarkan pada akhlak yang mulia, seperti jujur, adil, sabar, dan sopan santun. Sehingga, dalam sistem pendidikan yang baik, haruslah ditekankan pada pembentukan karakter dan moral yang baik.

Kedua, pendidikan juga harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan masing-masing individu. Setiap individu memiliki kemampuan dan potensi yang berbeda-beda, oleh karena itu, sistem pendidikan yang baik harus dapat mengakomodasi kebutuhan dan potensi tersebut. Sehingga, diperlukan adanya penilaian secara komprehensif dan terpadu terhadap kemampuan dan potensi siswa, serta disesuaikan dengan kurikulum yang berbasis kompetensi.

Ketiga, pendidikan harus memberikan keterampilan dan pengetahuan yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh, dalam hadis disebutkan bahwa "manusia paling berguna adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain". Oleh karena itu, sistem pendidikan yang baik harus memberikan pengetahuan dan keterampilan yang dapat bermanfaat bagi individu dan masyarakat, seperti keterampilan berwirausaha, keterampilan teknologi informasi, dan lain sebagainya.

Keempat, dalam sistem pendidikan yang baik, pendidik dan tenaga pendidikannya haruslah memenuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan. Dalam Al-Quran dan Hadis, pendidikan dianggap sebagai suatu amanah, sehingga pendidik dan tenaga pendidikannya haruslah dipilih dari orang-orang yang berilmu, amanah, dan bertanggung jawab. Oleh karena itu, diperlukan adanya seleksi dan pengawasan yang ketat terhadap pendidik dan tenaga pendidikannya.

Kelima, dalam sistem pendidikan yang baik, harus ditekankan pada pendidikan holistik, yaitu pendidikan yang mencakup seluruh aspek kehidupan manusia, baik fisik, mental, emosional, spiritual, maupun sosial. Sebagai contoh, dalam Al-Quran disebutkan bahwa "barangsiapa yang mempelajari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga". Oleh karena itu, sistem pendidikan yang baik harus mengajarkan ilmu pengetahuan dan teknologi, namun juga harus mengajarkan agama dan moral.

Disamping itu system yang baik harus tanpa unsur riya dan memberikan tekanan kepada unsur yang dilibatkan dalam system.  Niat baik yang murni akan memberikan nilai yang tinggi pada pekerjaan yang dilakukan, karena pekerjaan tersebut bukanlah semata-mata untuk mendapatkan pujian dan pengakuan dari orang lain, melainkan untuk mencapai tujuan yang benar-benar bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga, dan masyarakat. Tidak untuk mendapatkan pengakuan tentang Program Unggulan dll.  Dalam Surah Al-Maun, ayat 4-5, Allah SWT berfirman: "Maka celakalah orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dalam shalatnya, orang-orang yang berbuat riya, dan orang-orang yang enggan memberikan sesuatu yang wajib."

Dalam ayat ini, Allah SWT menunjukkan bahwa orang yang melakukan riya dalam shalat atau pekerjaannya akan merugi.  Mudarat kerja dengan riya (tujuan untuk dipuji oleh orang lain/masyarakat) adalah tindakan yang dilarang dalam Islam. Hal ini dapat membahayakan keimanan seseorang dan mempengaruhi kualitas kerja yang dihasilkan. Termasuk sistem yang dibangun. 

Jika sistem pendidikan yang dibangun dengan ada unsur riya dan memberikan tekanan kepada unsur yang dilibatkan. Alih-alih canggih malah banyak kendala dan permasalahan yang mungkin terjadi. Karena sejak awal ada tekanan dan tidak membuat nyaman orang yang terlibat dalam sistem yang dibangun. Sebagai contoh sebuah system pendidikan yang merendahkan harkat dan martabat unsur yang terkait (Misalkan ketika melibatkan guru, yang justru telah menghasilkan Gubernur, Walikota atau Kepala2 Dinas. Jangan pernah guru ditekan dan tidak dipercaya dalam pelaksanaanya, jika hal itu dilakukan mungkin akan ada2 saja musibahnya karena terkait perasaan guru yang dilukai dengan pengaturan sistem yg dibangun. Entah sistem eror, entah gagal input, data tak terbaca dll). Allah sangat  mengetahui dan  Berikut ini adalah beberapa ayat Al-Quran dan hadis yang menjelaskan tentang mudarat kerja dengan unsur riya dan memberi tekanan terhadap orang yg terlibat dalam sistem.

"Dan sesungguhnya Kami telah mengetahui bahwa sesungguhnya kamu menyusahkan dadamu karena apa yang mereka katakan." (QS. Al-Hijr: 97) Ayat ini menggambarkan bahwa manusia terkadang terpengaruh dengan apa yang orang lain katakan tentang mereka, sehingga mereka menjadi khawatir dan tidak fokus pada tugas mereka. Bisa juga diambil makna ketika ada instruksi yang menekan pasti zkan membuat org yg bekerja dalam sistem tidak nyaman. 

"Maka apabila kamu telah menyelesaikan suatu pekerjaan, maka bertasbihlah kepada Tuhanmu, dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pengampun." (QS. An-Nasr: 3-4). Ayat ini mengajarkan agar manusia selalu mengingat Allah dalam setiap pekerjaan yang dilakukan dan memohon ampunan-Nya. Hal ini dapat membantu untuk menjaga niat dan tujuan yang benar, serta menghindari perbuatan riya.

"Sesungguhnya perbuatan yang paling dicintai oleh Allah adalah yang paling istiqamah meskipun sedikit." (HR. Bukhari)

Jadi jangan lakukan penekanan untuk membangun sistem, biar lah sedikit namun maksimal . Percayakan, semua pihak ikhlas dan kerja niscaya tuntas serta target dapat tercapai. 

Selain itu, hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, bahwa beliau bersabda, "Sesungguhnya perbuatan itu dinilai berdasarkan niatnya, dan seseorang hanya akan mendapatkan pahala sesuai dengan niatnya. Jadi, barangsiapa yang melakukan suatu amal hanya untuk mencari kepuasan Allah, maka dia akan memperoleh pahala dari Allah SWT." Oleh karena itu, ketika melakukan pekerjaan, sebaiknya dilakukan dengan niat yang murni dan ikhlas, yaitu semata-mata untuk mencari ridha Allah SWT dan berusaha memenuhi tanggung jawab yang diembankan. Tidak ada alasan untuk mencari pujian atau pengakuan dari orang lain, karena sejatinya hanya Allah SWT yang berhak memberikan pujian dan pengakuan.

Manfaat Membangun Sistem Dengan Kerja Kolaborasi dengan Cinta Tanpa Tekanan dan Unsur Riya Dalam Perspektif Merdeka Belajar : Memanusiakan Manusia

Membangun sistem dengan kerja kolaborasi adalah suatu kegiatan yang dapat memberikan banyak manfaat, baik bagi individu maupun bagi masyarakat secara keseluruhan. Dalam perspektif Kurikulum Merdeka Belajar, kerja kolaborasi yang dilakukan dengan cinta tanpa tekanan dan unsur riya akan semakin meningkatkan nilai-nilai moral yang terkandung dalam kurikulum tersebut. Berikut adalah beberapa manfaat dari membangun sistem dengan kerja kolaborasi dengan cinta tanpa tekanan dan unsur riya:

  1. Memperkuat nilai-nilai kerjasama dan kebersamaan. Kerja kolaborasi dengan cinta tanpa tekanan dan unsur riya akan mengembangkan nilai-nilai kerjasama dan kebersamaan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Dalam membangun sistem, setiap anggota tim akan bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan yang sama. Hal ini akan memperkuat rasa kebersamaan dan kerjasama di antara anggota tim.
  1. Mengembangkan keterampilan interpersonal. Melalui kerja kolaborasi, setiap anggota tim akan belajar untuk berinteraksi dengan baik dengan anggota tim lainnya. Hal ini akan membantu mengembangkan keterampilan interpersonal yang sangat penting dalam kehidupan pribadi dan profesional. Dalam konteks Kurikulum Merdeka Belajar, pengembangan keterampilan interpersonal ini dapat mendukung pencapaian kompetensi sosial yang menjadi salah satu fokus utama dalam kurikulum tersebut.
  1. Meningkatkan kreativitas dan inovasi. Kerja kolaborasi dapat membuka ruang untuk ide-ide baru dan inovasi dalam membangun sistem. Dengan adanya kerja tim yang dilakukan dengan cinta tanpa tekanan dan unsur riya, setiap anggota tim akan merasa lebih nyaman untuk berbagi ide-ide mereka tanpa takut diabaikan atau dicemooh. Hal ini akan membuka peluang untuk ide-ide baru dan inovasi yang dapat meningkatkan kualitas sistem yang dibangun.
  1. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas. Kerja kolaborasi dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam membangun sistem. Setiap anggota tim dapat berkontribusi sesuai dengan keahlian dan pengalaman masing-masing, sehingga tugas-tugas dapat diselesaikan lebih cepat dan dengan hasil yang lebih baik. Hal ini akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam membangun sistem, dan juga akan memperkuat kerjasama di antara anggota tim.
  1. Meningkatkan rasa tanggung jawab dan kepemimpinan

Kerja kolaborasi juga dapat meningkatkan rasa tanggung jawab dan kepemimpinan di antara anggota tim. Dalam kerja tim, setiap anggota tim akan merasa memiliki tanggung jawab yang sama terhadap keberhasilan sistem yang dibangun. Hal ini dapat membantu mengembangkan rasa tanggung jawab dan kepemimpinan di antara anggota tim, yang sangat penting dalam kehidupan pribadi maupun profesional.

Manfaat Membangun Sistem Dengan Kerja Kolaborasi dengan Cinta Tanpa Tekanan dan Unsur Riya Dalam Berdasarkan Al Quran dan Hadist

Kerja kolaborasi dengan cinta tanpa tekanan memiliki banyak manfaat yang dianjurkan dalam Islam, berdasarkan Al-Quran dan Hadist, dan perspektif Merdeka Belajar yang memanusiakan manusia antara lain:

  1. Meningkatkan kebersamaan dan persaudaraan antar anggota tim, sebagaimana disebutkan dalam Surat Al-Imran ayat 103: "Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) musuh-musuh."
  2. Memperkuat hubungan sosial antar anggota tim, sebagaimana disebutkan dalam Surat Al-Hujurat ayat 10: "Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat."
  3. Meningkatkan produktivitas dan kinerja tim, sebagaimana disebutkan dalam Surat Al-Maidah ayat 2: "Bantulah satu sama lain dalam berbuat kebajikan dan takwa, dan janganlah membantu satu sama lain dalam berbuat dosa dan pelanggaran."
  4. Membangun rasa saling menghargai dan memperhatikan antar anggota tim, sebagaimana disebutkan dalam Hadist Bukhari dan Muslim: "Tidak termasuk golongan kami orang yang tidak menghargai para tetangganya, dan tidak termasuk golongan kami orang yang tidak memperhatikan urusan tetangganya."
  5. Membantu mencapai tujuan bersama dan mendapatkan pahala dari Allah SWT, sebagaimana disebutkan dalam Hadist Muslim: "Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya."

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kerja kolaborasi dengan cinta tanpa tekanan dari sudut pandang konsep Merdeka Belajar dan berdasarkan Al Quran dan Hadist memiliki banyak manfaat yang dianjurkan dalam Islam, seperti meningkatkan kebersamaan, memperkuat hubungan sosial, meningkatkan produktivitas dan kinerja tim, membangun rasa saling menghargai, membantu mencapai tujuan bersama, dan mendapatkan pahala dari Allah SWT. Oleh karena itu, kerja kolaborasi semacam ini sangatlah penting dalam membangun kerja tim yang efektif dan harmonis.

Semoga menjadi ikhtibar, bagi siapapun yang akan membangun sistem pendidikandalam kerja kolaboratif.

Bagikan Artikel Ini

Baca Juga











Artikel Terpopuler

Artikel Terbaru

img-content
img-content
img-content

test

Rabu, 17 Juli 2024 08:22 WIB

img-content
img-content
Lihat semua

Terkini di Pendidikan

img-content

test

Rabu, 17 Juli 2024 08:22 WIB

img-content
img-content
img-content
Lihat semua

Terpopuler di Pendidikan

Lihat semua