Kisah Pilu Tokoh Tambahan dalam Novel
Minggu, 1 Juni 2025 17:07 WIB
Tokoh tambahan dalam karya sastra, khususnya novel, biasanya tidak memiliki konflik hidup yang kuat dan kompleks.
Sebuah karya sastra tentu harus memiliki unsur intrinsik yang membangun teks karya tersebut. Unsur intrinsik dalam karya sastra setidaknya terdiri dari tema, latar, alur, penokohan, gaya bahasa, sudut pandang, dan amanat. Semua unsur tersebut sangat penting kehadirannya untuk membentuk kesatuan karya yang sempurna. Setiap unsur harus dipilih dan disusun dengan saksama untuk bisa menghasilkan sebuah karya yang baik.
Pemilihan dan penyusunan dalam penokohan, misalnya. Penokohan dalam karya sastra tentulah harus dipikirkan secara matang, dengan mempertimbangkan banyak hal. 'Siapa tokoh utamanya?', 'Siapa tokoh pendukungnya?', 'Siapa tokoh tambahannya?', 'Bagaimana karakter setiap tokohnya?', 'Bagaimana kehidupan setiap tokoh?', dan lain sebagainya.
Dalam suatu karya sastra, kehidupan tokoh utama adalah pencipta alur keseluruhan cerita. Lalu, kehidupan tokoh pendukung adalah penguat alur kisah dari tokoh utama. Sedangkan, kehidupan tokoh tambahan adalah sedikit bumbu tambahan dalam cerita. Umumnya, kehidupan tokoh tambahan tidak banyak terlibat dalam cerita dan tidak begitu kuat alurnya agar tidak menyamai apalagi mengungguli alur cerita tokoh utama.
Meski umumnya kehidupan tokoh tambahan tidak begitu kuat dalam sebuah karya sastra, namun bukan berarti tidak ada tokoh tambahan yang memberi dampak besar pada sebuah karya. Misalnya saja pada novel karya Mas Marco Kartodikromo yang berjudul "Student Hidjo". Novel singkat, namun padat ini memiliki beberapa tokoh tambahan di dalam ceritanya. Seperti Controleur Walter dan kekasihnya, Jet Roos.
Tokoh tambahan dengan kisah yang cukup kuat dalam novel ini adalah Jet Ross. Sebagai tokoh tambahan, kehadiran Jet Roos memang tidak dominan, namun kisah hidupnya yang pilu terasa cukup kuat untuk bisa diingat oleh para pembaca. Dikisahkan di dalamnya bahwa pada awalnya hubungan antara Jet Roos dengan Controleur Walter sangat baik.
Semua itu sayangnya harus berubah setelah Controleur Walter bertemu dengan Raden Ajeng Woengoe yang membuat sang controleur jatuh hati pada gadis pribumi tersebut. Rasa suka Controleur Walter terhadap RA Woengoe membuatnya menghindari Jet Roos. Keinginan Jet Roos untuk bertemu dan berbincang selalu saja ditolak.
"Selama Walter menaruh cinta kepada anak gadisnya Regent, hubungan Juffrouw Roos dan Walter seperti terputus."
Sikap sang controleur benar-benar berubah, bahkan ia selalu merobek semua surat yang diberikan oleh Jet Roos. Jet Ross benar-benar dicampakkan seolah tidak pernah menjadi bagian dalam kehidupan sang controleur. Hal ini tentu membuat Jet Roos begitu gundah dan merana dengan perubahan sikap dari sang controleur.
"Sudah tentu, lama-lama Juffrouw Roos menjadi kesal hatinya."
Bukan tanpa sebab pula Jet Roos mendesak Controleur Walter untuk bertemu. Jet Roos hendak membicarakan hal yang sangat penting kepada sang controleur, yaitu perihal kondisinya yang tengah mengandung anak sang controleur. Kehendaknya untuk bertemu yang tidak pernah digubris lama-lama membuatnya jatuh sakit. Lalu, Jet Roos memaksakan dirinya yang tengah payah untuk kembali menulis surat kepada Controleur Walter.
"Mijn Liefste Wirn!
Saja merasa hantjoer dan sedih sangat di dalam hatikoe, karena beberapa kali saja menoenggoe kedatanganmoe sia-sia sadja. Sekarang saja sakit, dari sebab terlaloe keras memikirkan kamoe. Saja pertjaja, tentoe kamoe tidak membikin soesah kepada saja. Walaupun kamoe terlaloe banjak pekerdjaan, kamoe mesti bisa menengok keadaan saja sebentar. Saja sendiri tidak bisa tahoe, berapa djam lagi saja bisa menarik napas saja. Meskipoen kamoe menipoe kedapa saja, tetapi saja kepingin mendengarkan perkataanmoe, jaitoe jang saja pandang sebagai poetoesannja djiwakoe. Kamoe seorang jang baik-baik tentoe mengarti kesoesahankoe. Soedah berapa kali saja memberi tahoe kepadamoe, bahwa saja sekarang mengandoeng anak, soedah tiga boelan lamanja.
Dengan sepenoeh-penoeh pengharapankoe, soepaja kamoe soeka menengok keadaankoe. Ingatlah perasaan kemanoesiaan!
Tjioemkoe,
Jet"
Kisah hidup Jet Roos sebagai tokoh tambahan novel "Student Hidjo" berakhir tidak lama setelah surat di atas ditulis. Meski kisah Jet Roos dalam novel ini sangat singkat, namun sangat kuat kehadirannya. Tokoh Jet Roos tidak hanya menjadi pelengkap kisah yang sekadar lalu. Ia memberi kesan yang kuat pada pembaca hingga membuatnya sangat diingat oleh sebagian pembaca. Meski tidak sampai pada tahap menyamai konflik kehidupan tokoh utama, namun kehadirannya cukup menjadi contoh bahwa terdapat pula novel yang memberikan konflik kehidupan yang kuat pada tokoh tambahannya.

Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
1 Pengikut

Kisah Pilu Tokoh Tambahan dalam Novel
Minggu, 1 Juni 2025 17:07 WIB
Kritik Sosial dalam Cerpen berjudul Perempuan Itu Bernama Lara
Selasa, 27 Mei 2025 19:31 WIBArtikel Terpopuler