Dari Kanjuruhan ke Kampus: Evolusi Kota Malang

Selasa, 27 Mei 2025 20:42 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content
Kota Malang, Jawa Timur
Iklan

Sejarah panjang Kota Malang dari era Kerajaan Kanjuruhan, kolonial Belanda, hingga kota pendidikan & wisata modern. Simak perkembangannya

***

Kota Malang, salah satu kota terbesar di Jawa Timur, tidak hanya terkenal karena udaranya yang sejuk dan pemandangan alamnya yang memesona, tetapi juga karena sejarahnya yang panjang dan dinamis. Sejak zaman kerajaan kuno, kolonial Belanda, hingga era modern, Malang telah mengalami transformasi yang menarik.

1. Asal-Usul Nama Malang

Nama "Malang" masih menjadi perdebatan di kalangan sejarawan. Beberapa teori yang berkembang antara lain:

  • Kata "Malang" berasal dari "Malan" atau "Membantah", merujuk pada legenda rakyat tentang perlawanan penduduk terhadap penjajah.

  • "Malangkucecwara", nama sebuah bangunan suci yang disebut dalam Prasasti Mantyasih (907 M) dari era Kerajaan Mataram Kuno.

  • "Malang" berarti "menghalang-halangi", terkait dengan kegagalan pasukan Mataram menaklukkan wilayah ini pada abad ke-16.

Namun, bukti arkeologis menunjukkan bahwa Malang telah menjadi pusat peradaban sejak abad ke-8 Masehi.

2. Masa Kerajaan Kuno (Abad ke-8 – ke-15)

A. Kerajaan Kanjuruhan (Abad ke-8)

Kerajaan Kanjuruhan (sekitar 760 M) adalah kerajaan Hindu tertua di Jawa Timur yang berpusat di Malang. Raja Gajayana, penguasa terkenalnya, meninggalkan Prasasti Dinoyo (760 M) dan membangun Candi Badut, salah satu candi tertua di Jawa Timur.

B. Era Kerajaan Singhasari (Abad ke-13)

Pada abad ke-13, Ken Arok mendirikan Kerajaan Singhasari dan menjadikan Malang sebagai pusat kekuasaannya. Beberapa peninggalan penting dari masa ini antara lain:

  • Candi Kidal (makam Anusapati, raja kedua Singhasari)

  • Candi Jago (makam Wisnuwardhana)

  • Candi Singosari, yang menunjukkan kejayaan kerajaan sebelum ditaklukkan Majapahit.

C. Masa Majapahit (Abad ke-14 – ke-15)

Meskipun pusat pemerintahan berpindah ke Trowulan (Mojokerto), Malang tetap menjadi wilayah penting dalam jaringan perdagangan dan militer Majapahit.

3. Masa Kolonial Belanda (Abad ke-18 – 1945)

A. Awal Kedatangan Belanda

Belanda mulai menguasai Malang pada abad ke-18 setelah mengalahkan Mataram. Mereka tertarik dengan iklimnya yang sejuk dan tanahnya yang subur.

B. Pembangunan Kota Kolonial

Pada abad ke-19, Belanda menjadikan Malang sebagai kota peristirahatan (hill station) bagi orang Eropa. Beberapa pembangunan penting meliputi:

  • Jalan-jalan besar (seperti Jalan Ijen dan Alun-Alun Malang)

  • Stasiun Kereta Api Malang (dibangun 1879)

  • Bangunan bergaya Eropa (Balai Kota Malang, Gereja Kayutangan, Hotel Splendid)

  • Pendidikan modern (berdirinya sekolah-sekolah Belanda seperti HBS dan Kweekschool)

C. Pusat Militer dan Ekonomi

Malang menjadi markas penting militer Belanda dengan Benteng Malang (kini sudah tidak ada) dan pusat perkebunan (teh, kopi, tebu).

4. Masa Kemerdekaan dan Perkembangan Modern (1945 – Sekarang)

A. Peran Malang dalam Revolusi Kemerdekaan

Malang menjadi salah satu basis perjuangan melawan Belanda. Pertempuran Malang (1947) adalah salah satu pertempuran sengit dalam Agresi Militer Belanda I.

B. Kota Pendidikan dan Budaya

Setelah kemerdekaan, Malang berkembang pesat sebagai kota pendidikan dengan berdirinya:

  • Universitas Brawijaya (UB) – salah satu kampus terbaik di Indonesia

  • Universitas Negeri Malang (UM) – pusat keguruan dan ilmu pendidikan

  • Institut Teknologi Nasional (ITN) – kampus teknik ternama

Selain itu, Malang juga dikenal dengan kesenian tradisional seperti Tari Topeng Malangan dan Festival Malang Kembali (Malang Tempo Doeloe).

C. Pariwisata dan Pembangunan Ekonomi

Malang kini menjadi destinasi wisata utama di Jawa Timur, dengan tempat-tempat ikonik seperti:

  • Kampung Warna-Warni Jodipan

  • Museum Malang Tempo Doeloe

  • Alun-Alun Malang & Tugu Malang

  • Wisata Kuliner (Bakso, Cwie Mie, Es Krim Toko Oen)

Sektor ekonomi juga berkembang pesat dengan munculnya pusat perbelanjaan modern (MOG, Matos) dan kawasan industri.

5. Tantangan dan Masa Depan Kota Malang

Meskipun berkembang pesat, Malang menghadapi beberapa tantangan:

  • Kemacetan akibat pertumbuhan kendaraan yang tinggi

  • Alih fungsi lahan dari pertanian ke pemukiman

  • Pelestarian bangunan bersejarah yang mulai tergerus modernisasi

Namun, dengan smart city development dan penguatan sektor pendidikan & pariwisata, Malang memiliki potensi besar menjadi kota maju berbasis budaya dan teknologi.

Bagikan Artikel Ini

Baca Juga











Artikel Terpopuler

Artikel Terbaru

img-content
img-content
img-content
Lihat semua

Terpopuler di Travel

Lihat semua