Mahasiswa program studi Ilmu komputer Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah A.R Fachruddin
Keterampilan Berbahasa Indonesia Mahasiswa: Tinjauan pada Ejaan dalam Makalah
Selasa, 27 Mei 2025 19:05 WIB
Artikel Keterampilan Berbahasa Indonesia Mahasiswa: Tinjauan pada Ejaan dalam Makalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia
PENDAHULUAN
Manusia sebagai makhluk sosial, membutuhkan bahasa sebagai alat untuk menjalin komunikasi antar individu. Oleh karena itu, perlu mengetahui bagaimana menggunakan kalimat yang benar dalam komunikasi verbal maupun tulisan agar penutur dapat menyampaikan maksudnya dengan baik pada lawan tutur. Semua manusia, dari mana pun dia berasal tentu mempunyai bahasa.
Begitu mendasar berbahasa ini bagi manusia, sama halnya seperti bernafas yang begitu mendasar dan perlu dalam hidup manusia. Jika kita tidak. mempunyai bahasa, maka kita akan kehilangan kemanusiaan kita. Kita tidak lagi dapat berfungsi sebagai makhluk yang berpengetahuan. Bahasa sebagai alat komunikasi memiliki tujuan-tujuan yang ingin dicapai. Tarigan (seorang pencetus) mengemukakan bahwa pada prinsipnya, tujuan pembelajaran bahasa adalah agar siswa terampil berbahasa, yaitu terampil menyimak, terampil berbicara, terampil membaca, dan terampil menulis.
Keterampilan Titik, Koma, dan Kehidupan: Memahami Pentingnya Tanda Baca dalam Komunikasi Sehari-hari
Pernahkah Anda membaca kalimat "Sudah, makan siang!" dan "Sudah makan, siang!" dan merasakan perbedaan maknanya? Atau mungkin pernah terkecoh dengan kalimat "Maaf, tidak bisa diterima" versus "Maaf tidak, bisa diterima"? Jika ya, Anda telah merasakan langsung betapa kuatnya pengaruh tanda baca dalam bahasa tulis. Tanda baca yang kecil dan sering terabaikan ini sesungguhnya memiliki kekuatan besar dalam menentukan makna sebuah pesan.
Tanda Baca: Penyelamat Makna di Era Digital
Di era digital seperti sekarang, komunikasi tertulis menjadi semakin dominan. Pesan WhatsApp, email, komentar media sosial, hingga artikel online menjadi sarana utama penyampaian informasi. Namun, tanpa kehadiran tanda baca yang tepat, pesan-pesan tersebut berisiko disalahpahami oleh pembaca.
"Tanda baca dalam bahasa tulis ibarat intonasi dan jeda dalam bahasa lisan," ungkap Prof. Dr. Dendy Sugono, pakar bahasa Indonesia. "Jika diabaikan, makna yang ingin disampaikan bisa jauh berbeda dari yang dimaksudkan."
Artikel ini akan membahas penggunaan tanda baca titik, koma, dan titik dua yang sering kali digunakan secara keliru dalam kehidupan sehari-hari, serta bagaimana penggunaan yang tepat dapat memperjelas komunikasi tertulis kita.
menulis adalah keterampilan yang paling sulit daripada keterampilan berbahasa yang lainnya. Oleh sebab itu perlu kehati-hatian dalam menulis kalimat, agar sesuai dengan ejaan bahasa Indonesia. Seorang mahasiswa dalam bangku perkuliahan telah diajarkan bagaimana harus menulis sebuah karangan yang baik terutama ketika menulis karya ilmiah. Karangan yang ditulis pun harus sesuai dengan ejaan bahasa Indonesia, kalimatnya pun harus sesuai dengan pedoman umum ejaan bahasa Indonesia (PUEBI).
Sebuah karya ilmiah disusun dengan memanfaatkan bahasa tulis. Kalimat dalam karya ilmiah hendaknya menggunakan bahasa indonesia baku. Penggunaan bahasa indonesia baku dalam karya ilmiah hendaknya tidak terlepas dari hakikat sebuah karya ilmiah yang merupakan bagian dari karya keilmuwan. Kegiatan menulis di perguruan tinggi memiliki persyaratan yang harus dipenuhi. Tulisan yang baik mempunyai beberapa ciri, diantaranya bermakna, jelas/lugas, merupakan kesatuan yang bulat, singkat dan padat, serta memenuhi kaidah Penulisan Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Menurut Siswoyo (2007: 121) mahasiswa dapat didefinisikan sebagai individu yang sedang menuntut ilmu ditingkat perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta atau lembaga lain yang setingkat dengan perguruan tinggi. Mahasiswa dinilai memiliki tingkat intelektualitas yang tinggi, kecerdasan dalam berpikir dan kerencanaan dalam bertindak. Berpikir kritis dan bertindak dengan cepat dan tepat merupakan sifat yang cenderung melekat pada diri setiap mahasiswa, yang merupakan prinsip yang saling
Wijayanti dkk (2014: 1) mengatakan bahwa ejaan adalah kaidah cara menggambarkan/melambangkan bunyi-bunyi tuturan (kata, kalimat, dan sebagainya) dan bagaimana hubungan diantara lambang-lambang(pemisahan dan penggabungannya dalam suatu bahasa). Hal yang lain menurut Gantamitreka, (2016:9), ejaan adalah kaidah-kaidah cara penggambaran bunyi-bunyi (kata, kalimat, dan sebagainya) dalam bentuk tulisan (huruf-huruf) serta penggunaan tanda baca. Pendapat yang sama Menurut Suyanto (2011: 90)
Ejaan adalah sebuah ilmu yang mempelajari bagaimana ucapan atau apa yang di-lisankan oleh seseorang ditulis dengan perantara lambang lambang atau gambar-gambar bunyi. Oleh karena itu dari beberapa pengertian di atas mengenai ejaan bahwa ejaan merupakan penggambaran kata, kalimat dan sebagainya yang dituliskan atau apa yang dilisankan oleh seseorang.
Ejaan yang Disempurnakan adalah ejaan bahasa Indonesia yang berlaku sejak tahun 1972. Ejaan ini menggantikan ejaan sebelumnya, Ejaan Republik atau Ejaan Soewandi. Ejaan bahasa Indonesia Yang Disempurnakan berlaku sejak 1972 sampai 2015. Namun, kenyataanya menunjukkan bahwa sampai kurun 2015 tersebut masih sering dijumpai tulisan yang tidak taat asas atau menyimpang dari ketentuan yang telah ditetapkan. Hal tersebut mengakibatkan lahirnya pedoman yang baru yaitu menjadi Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). PUEBI terlahir dengan harapan sebagai penyempurna dari ejaan sebelumnya. Perubahan yang dilakukan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Indonesia ini, berlandaskan Peraturan Menteri dan Kebudayaan RI Nomor 50 Tahun 2015.
Mahasiswa tidak dapat dipisahkan dengan karya ilmiah, karena karya ilmiah merupakan suatu karya yang dihasilkan mahasiswa sebagai tolok ukur intelektualitas mahasiswa (Hudhana, Wiharja, dan Fitriani, 2021:4). Makalah merupakan karya tulis ilmiah berisi infomasi atau bersifat faktual seperti yang diungkapkan oleh Suyitno (2012:27) bahwa makalah ilmiah adalah salah satu jenis karangan ilmiah yang ditulis secara sistematis dan logis berisi informasi atau data yang bersifat faktual yang disampaikan objektif dan tidak memihak pada kepentingan-kepentingan lain. Berdasarkan hal-hal yang telah dikemukakan tersebut, maka tujuan penelitian ini yaitu untuk mengkaji penggunaan ejaan bahasa Indonesia yang digunakan.
PEMBAHASAN
a. Membaca teliti.
kesalahan awalan penulisan kosakata yang merupakan subbab melainkan kosakata yang menggunakan huruf kecil. Kosakata yang dimaksud terdapat pada kata teliti dalam subbab membaca telaah isi di bab II yang secara rinci berbunyi:
1. Membaca teliti
2. Membagi Pemahaman
3. Membaca Kritis Seharusnya, penulisan huruf kecil [t] tetap menggunakan huruf kapital karena Pada data ke-2, kesalahan awalan penulisan kosakata urutan kedua subbab menggunakan huruf kecil, peneliti menduga, kesalahan penulisan huruf kecil pada kedua subbab yang ada di bab II tersebut karena mereka hanya menuliskan kebiasaan yang mereka tuliskan tanpa pernah bertanya atau mencari tahu alasannya kenapa harus menggunakan huruf kapital untuk awalan kosakata yang ada di setiap subbab, serta tidak terlalu memahaminya. Mereka fokus pada substansi penelitian masing-masing daripada formatnya.
Padahal, setiap awalan kosakata yang ditulis di subbab dan tidak diakhiri dengan pemarkah titik (.), tidak ditulis menggunakan huruf kecil melainkan huruf kapital. 3) Hilangnya Tanda Baca Pada BAB 3 Penutup terdapat saran, kesalahan penulisan ditemukan pada hilangnya tanda baca titik (.) di akhir kalimat. Hal ini dapat diamati pada data kalimat yang berbunyi: Berdasarkan kesimpulan dapat disimpulkan saran sebagai berikut: 1. Kita harus lebih meningkatkan keterampilan membaca dan uraian poin ke-dua sampai ke-empat semua tidak ada tanda baca titik. Peneliti beranggapan bahwa kesalahan penulisan kata dengan menghilangkan tanda baca ini juga disebabkan faktor lupa dan tergesa-gesa. c. Makalah ke-3 dengan judul "Penelitian Fokus dalam Membaca" 1) Kesalahan penulisan kata berimbuhan Pada makalah ke-3 data ke-1 kesalahan ini muncul pada kata pengantar yang digunakan penulis ketika menulis kata di susun pada kalimat yang berbunyi: Makalah ini di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila dengan pembahasan FOKUS DALAM MEMBACA" Penulis salah menuliskan nama mata
kuliah kemudian salah dalam menuliskan kata di susun seharusnya disusun disatukan tulisannya karena ini merupakan imbuhan dan awalan yang dihubungkan antara imbuhan di dengan kata dasar susun maka terbentuklah disusun. Data ke-2 yaitu kata di berikan pada kalimat yang berbunyi: Ucapan terimakasih.......semoga beliau senantiasa di berikan kesehatan....kesalahan penulis dalam membedakan kata depan di kapan dipisah dan kapan digabungkan.
Data ke-3 pada kata hasil nya pada kalimat yang berbunyi Hasil nya dengan menggunakan metode informasi fokus seorang pembaca akan lebih cepat...seharusnya akhiran ini serangkai dengan bentuk dasarnya menjadi hasilnya.
Dampak Kesalahan Tanda Baca dalam Komunikasi
Kesalahan tanda baca tidak hanya masalah ketatabahasaan, tetapi bisa berakibat serius dalam komunikasi, bahkan dalam aspek hukum dan bisnis.
Dr. Fairul Zabadi, peneliti dari Badan Bahasa, mengungkapkan kasus menarik tentang bagaimana sebuah perusahaan di Amerika harus membayar jutaan dolar karena kesalahan penempatan koma dalam kontrak bisnis. "Ini menunjukkan bahwa tanda baca bukan sekadar masalah teknis, tetapi bisa memengaruhi aspek finansial dan legal," jelasnya.
Di Indonesia sendiri, banyak dokumen resmi, termasuk undang-undang dan perjanjian, yang maknanya menjadi ambigu karena kesalahan tanda baca. Hal ini menunjukkan pentingnya pemahaman dan ketelitian dalam penggunaan tanda baca.
KESIMPULAN
Mahasiswa melakukan kesalahan dalam penggunaan ejaan disebabkan kurangnya pengetahuan mereka tentang isi dari pedoman ejaan bahasa Indonesia (PUEBI) dan juga kurangnya pengetahuan tentang kosakata bahasa Indonesia. Ini akan berakibat pada penggunaan bahasa yang baik dan benar pada kaya tulis makalah mahasiswa. Penyebab utama kesalahan pada makalah mahasiswa yaitu penggunaan huruf kapital, hilangnya tanda baca, tidak ada spasi setelah tanda baca, hilangnya vocal dan konsonan, kesalahan penulisan kata asing pada makalah yaitu salah ketik, tidak teliti dan tergesa-gesa. Banyaknya kesalahan mahasiswa dalam kata berimbuhan, kata depan, kata partikel dan huruf miring disebabkan karena mahasiswa belum menguasai pedoman ejaan bahasa Indonesia (PUEBI) dan terkadang lupa membedakan kata dalam bahasa Indonesia. Mari kita jaga kejelasan komunikasi dengan memerhatikan hal-hal kecil bernama titik, koma, dan tanda baca lainnya. Karena seperti kata pepatah, "Kesalahan kecil bisa berakibat besar." Atau dalam konteks tulisan ini, "Tanda baca kecil, dampaknya besar."
DAFTAR PUSTAKA
- Suyitno, I. (2012). Menulis Makalah dan Artikel (Teori, Contoh dan Praktik Perlatihan). Bandung: PT Refika Aditama.
- Wijayanti, S. H., dkk. (2013). Bahasa Indonesia: Penulisan dan Penyajian Karya Ilmiah. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada..Gantametrika dkk. (2016). Kesalahan Berbahasa Penggunaan EYD. Solo: Genta Smart Publisher.
- Hudhana, Winda D. Wiharja, Irpa A, dan Fitriani, Hamdah S. H. (2021). Bentuk Kesalahan Kalimat dalam Karya Ilmiah Mahasiswa BIPA Thailand. Jurnal Lingua Rima. Vol 10 No 2 Halaman 43-50
- Siswoyo, D. (2007). Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press. Suyanto, E. (2011). Membina, Memeliharu dan Menggunakan Bahasa Indonesia Secara Baik dan Benar. Yogyakarta: Ardana Media.
- Suyitno, I. (2012). Menulis Makalah dan Artikel (Teori, Contoh dan Praktik Perlatihan). Bandung: PT Refika Aditama. Wijayanti, S. H., dkk. (2013). Bahasa Indonesia: Penulisan dan Penyajian Karya Ilmiah. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada..
- Zabadi, Fairul. 2019. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia.
- Chaer, Abdul. 2018. Morfologi Bahasa Indonesia: Pendekatan Proses. Jakarta: Rineka Cipta.
- Kemendikbud. 2016. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.

Penulis Indonesiana
0 Pengikut

Keterampilan Berbahasa Indonesia Mahasiswa: Tinjauan pada Ejaan dalam Makalah
Selasa, 27 Mei 2025 19:05 WIB
Bahasa Indonesia sebagai Pilar Utama Pengembangan Kompetensi Mahasiswa
Selasa, 27 Mei 2025 17:30 WIBArtikel Terpopuler