Manusia yang masih mencari jati diri karena ketertarikannya pada isu anak, keluarga, komunitas, dan pemberdayaan. Berhasil dalam perjuangan memperoleh pengalaman dan pengetahuan di jurusan Kesejahteraan Sosial Universitas Jember. Dalam proses belajar dan menjadi manusia yang utuh

Pengasuhan Kolektif, Investasi Sosial untuk Tumbuh Kembang Anak

Kamis, 22 Mei 2025 17:47 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content
Relawan Sekolah Samin Odesa mendampingi kegiatan literasi anak-anak petani
Iklan

Emosi lebih stabil, stres berkurang, dan anak tumbuh lebih baik saat pengasuhan dilakukan bersama lingkungan sekitar.

***

Mengasuh anak merupakan pekerjaan besar. Tapi, pekerjaan besar ini tak harus dipikul sendirian. Ketika orang tua dikelilingi oleh tetangga yang peduli, beban pengasuhan bisa terasa lebih ringan. Dukungan dari lingkungan sekitar tidak hanya menguntungkan anak, tapi juga membantu orang tua untuk tetap kuat secara emosional.

Bayangkan orang tua yang sedang lelah menghadapi tantrum anaknya, lalu mendapat tawaran bantuan dari tetangga. Interaksi sederhana seperti itu bisa mengurangi stres, mempererat hubungan antartetangga, dan mendorong praktik pengasuhan yang lebih positif.

Rasa Aman Tumbuh dari Kehadiran Orang Lain

Terutama bagi orang tua baru, mengasuh anak sering kali terasa seperti melangkah di tengah kabut. Tidak tahu arah, tidak tahu harus bertanya ke siapa. Tapi, kehadiran orang-orang sekitar yang suportif bisa memberikan rasa aman.

Ketika tahu ada tetangga yang bisa diajak bicara atau dimintai bantuan, orang tua merasa tidak sendirian. Rasa aman ini penting. Dalam psikologi, ini disebut sebagai social baseline theory—otak manusia memang dirancang untuk merasa lebih tenang ketika berada di dekat orang lain. Kedekatan sosial menurunkan respons stres, membuat kita lebih mampu hadir secara emosional untuk anak-anak kita.

Cerita Sehari-hari yang Menolong

Pertanyaan-pertanyaan seperti, “Apa normal kalau anak saya belum bisa bicara di usia dua tahun?” atau “Bagaimana mengatasi anak yang suka tantrum?” adalah hal biasa dalam pengasuhan. Tapi tak semua orang tua tahu ke mana harus mencari jawaban.

Di sinilah pentingnya obrolan dengan tetangga atau teman dekat. Melalui cerita dan pengalaman yang dibagikan, orang tua bisa merasa lebih yakin akan pilihan mereka. Dalam teori komunikasi disebut uncertainty reduction theory—manusia cenderung merasa lebih tenang setelah mendapatkan informasi dari orang lain dalam situasi yang belum mereka pahami. Obrolan ringan di depan rumah atau saat menjemput anak bisa memberikan dampak besar.

Bantuan Kecil, Dampak Besar

Dukungan tidak selalu berbentuk nasihat dan cerita. Terkadang, tetangga yang bersedia menjaga anak selama 30 menit saat orang tua harus menghadiri rapat bisa menjadi penyelamat. Bantuan-bantuan kecil seperti ini masuk dalam kategori dukungan instrumental—bantuan nyata yang bisa langsung dirasakan manfaatnya.

Dengan adanya bantuan praktis dari lingkungan sekitar, orang tua jadi punya waktu untuk beristirahat sejenak, mengatur ulang emosi, dan kembali hadir bagi anak mereka dengan lebih tenang dan sabar.

Stres yang Dibagi, Beban yang Ringan

Pengasuhan yang dilakukan di bawah tekanan sering kali memicu reaksi yang kasar atau ketidaksabaran. Tapi ketika stres itu dibagi—lewat dukungan emosional, bantuan nyata, atau hanya dengan tahu bahwa ada yang peduli—orang tua bisa kembali mengatur emosi mereka.

Dalam konsep emotional co-regulation, orang tua bisa mengelola perasaan mereka dengan lebih baik saat merasa didukung oleh orang lain. Curhat kepada tetangga tentang hari yang melelahkan bisa menjadi cara untuk meredakan emosi. Ketika emosi bisa dikelola, orang tua akan lebih mampu berempati dan merespons kebutuhan anak dengan penuh kesabaran.

Komunitas yang Kuat, Anak yang Tumbuh Bahagia

Mengasuh anak bersama-sama dengan lingkungan sekitar bukan hanya membuat pengasuhan terasa lebih ringan, tetapi juga menciptakan hubungan yang saling menguatkan. Ketika orang tua merasa aman, didukung, dan dihargai, mereka akan lebih siap memberikan yang terbaik bagi anak-anak mereka.

Dan ketika komunitas saling menjaga dan hadir untuk satu sama lain, bukan hanya orang tua dan anak yang diuntungkan—seluruh anggota masyarakat ikut merasakan makna dari kebersamaan yang nyata.

Bagikan Artikel Ini
img-content
Fitria Wulan Sari

Penulis Indonesiana

1 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler

Artikel Terbaru

img-content
img-content
img-content
Lihat semua

Terpopuler di Humaniora

Lihat semua