Manusia yang masih mencari jati diri karena ketertarikannya pada isu anak, keluarga, komunitas, dan pemberdayaan. Berhasil dalam perjuangan memperoleh pengalaman dan pengetahuan di jurusan Kesejahteraan Sosial Universitas Jember. Dalam proses belajar dan menjadi manusia yang utuh

Pengasuhan Anak yang Berkualitas Tak Harus Mahal

Selasa, 20 Mei 2025 19:27 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content
\x200e3 Peran Orang Tua dalam Membangun Kepercayaan Diri Anak untuk Berbicara\x200e
Iklan

Investasi terbaik bagi anak tak selalu datang dari uang, tapi dari hubungan yang hangat dan stabil.

***

Ketika membesarkan anak, banyak orang tua merasa harus menyiapkan biaya besar. Dari popok, susu, hingga pendidikan di masa depan—semuanya dianggap sebagai kebutuhan utama yang harus dipenuhi. Akibatnya, tak sedikit orang tua yang terlalu fokus mencari uang, hingga melupakan satu hal paling penting dalam perlindungan dan perkembangan anak: pola asuh yang hangat, konsisten, dan responsif.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Padahal, banyak tindakan sederhana yang bisa dilakukan orang tua di rumah dan berdampak besar pada tumbuh kembang anak.

Kekuatan Tindakan Sederhana

Mendengarkan cerita anak, memeluk, menemani bermain, atau menunjukkan ketertarikan pada hal yang mereka sukai—semuanya adalah bentuk pengasuhan yang tidak membutuhkan biaya. Tapi dampaknya sangat besar.

Penelitian dalam bidang neurosains perkembangan menunjukkan bahwa kegiatan sederhana seperti membacakan cerita, menunjukkan kasih sayang, atau berbicara secara responsif dengan anak mampu memperkuat koneksi saraf penting dalam otak. Terutama di masa-masa awal kehidupan, otak anak sangat sensitif terhadap stimulasi sosial dan emosional.

Namun, perlu diakui bahwa bagi keluarga berpenghasilan rendah, waktu dan energi untuk terlibat aktif bisa menjadi “biaya” tersendiri. Orang tua mungkin terlalu sibuk bekerja atau kelelahan. Meskipun begitu, kesadaran akan pentingnya momen kecil ini tetap layak diperjuangkan.

Rasa Aman yang Melindungi

Anak-anak yang merasakan kehangatan dan perhatian dari orang tuanya tumbuh dengan perasaan aman dan dihargai. Mereka lebih mampu mengelola kecemasan, amarah, atau kesedihan dengan cara yang sehat.

Dalam teori resiliensi, hubungan yang stabil dan suportif dengan pengasuh merupakan faktor pelindung paling kuat bagi anak untuk bisa bertahan dan berkembang di tengah tekanan hidup. Dukungan ini membantu anak belajar mengatur emosi dan mengatasi masalah, keterampilan penting yang akan dibawa hingga dewasa.

Interaksi Harian, Pondasi Kognitif

Tidak semua keluarga memiliki buku cerita atau mainan edukatif. Tapi itu bukan penghalang. Dalam keseharian, berbincang, bercerita, dan bertanya pada anak adalah bentuk stimulasi kognitif yang sangat berharga.

Teori dari Lev Vygotsky menyebut bahwa kemampuan berpikir anak berkembang melalui interaksi sosial, terutama dengan orang yang lebih berpengetahuan, seperti orang tua. Aktivitas sederhana ini merangsang bahasa, memori, dan penalaran. Inilah dasar dari kemampuan belajar yang akan mereka gunakan seumur hidup.

Menangkal Risiko Lingkungan

Pengasuhan yang responsif juga dapat mengimbangi dampak negatif dari lingkungan yang penuh risiko. Anak-anak dari keluarga miskin lebih rentan terhadap stres, baik karena kondisi tempat tinggal, ketidakamanan, atau tekanan ekonomi.

Namun, ketika orang tua tetap hadir secara emosional dan peka terhadap kebutuhan anak, hubungan ini berfungsi sebagai pelindung. Teori family stress menunjukkan bahwa tekanan ekonomi memengaruhi anak terutama melalui stres yang dialami orang tua. Tapi jika orang tua tetap mampu bersikap hangat dan responsif, jalur stres ini bisa dihentikan sebelum berdampak pada anak.

Investasi Murah yang Berdampak Jangka Panjang

Memberikan pengasuhan yang berkualitas bukan soal biaya besar. Ini adalah soal kesediaan untuk terlibat, belajar, dan hadir secara konsisten bagi anak.

Benar, tidak semua keluarga punya kemewahan waktu atau akses pada sumber daya. Tapi bagi banyak keluarga, terutama kelas menengah, peluang untuk memberikan pengasuhan yang bermakna masih terbuka lebar. Yang dibutuhkan bukan uang banyak, tapi kesadaran bahwa hal kecil sehari-hari bisa membawa perubahan besar dalam hidup anak.

Bagikan Artikel Ini
img-content
Fitria Wulan Sari

Penulis Indonesiana

1 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler

Artikel Terbaru

img-content
img-content
img-content
Lihat semua

Terpopuler di Humaniora

Lihat semua