Saya adalah seseorang yang memiliki minat terhadap jurnalistik kesejarahan. Ketertarikan saya pada bidang ini berawal dari kecintaan pada sejarah yang kemudian berkembang menjadi hasrat untuk mengungkap dan menceritakan kembali kisah-kisah masa lalu.

Peranan Rumah Maeda sebagai Tempat Perumusan Teks Proklamasi .

Selasa, 20 Mei 2025 10:48 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content
Museum Perumusan Naskah Proklamasi Indonesia
Iklan

Rumah Maeda digubakan tidak terlepas dari kedekatan Soebardjo dengan Laksamana Maeda.

***

Rumah Laksamana Tadashi Maeda sangat berperan penting terhadap perumusan teks proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia. Pada tanggal 17 Agustus 1945 sekira pukul 02.00 dini hari ada 3 tokoh yang membantu merumuskan naskah tersebut di ruang tamu rumah Maeda, yaitu Soekarno, Mohammad Hatta, dan Ahmad Soebardjo.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Alasan diizinkannya perumusan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia di Rumah Maeda, tidak terlepas karena kedekatan Soebardjo dan Laksamana Maeda, karena hal itu dia mengizinkan rumahnya untuk digunakan sebagai tempat mereka bekerja merumuskan teks proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia.

Dalam buku karya Loebis yaitu Kilas Balik Revolusi, dikatakan bahwa Soekarno dan Hatta dijemput dari Rengasdengklok ke Jakarta tepatnya untuk merumuskan naskah di rumah Laksamana Maeda.

"Pada meja bundar itu duduk lah saya, Soekarno, Maeda, Miyoshi," kata Soebardjo dikutip dari Lahirnya Republik Indonesia.

Menurut buku Sekitar Proklamasi (1969) Karya Bung Hatta, dia mengatakan, sewaktu  sedang bekerja, Maeda pergi ke tingkat dua rumahnya. Sedangkan Miyoshi yang juga sebagai saksi perumusan teks proklamasi, dia diam saja karena merasa ini bukan hal yang sepatutnya Miyoshi campuri.

"Miyoshi lebih dulu pulang ke rumahnya sewaktu kami pindah ke ruang tengah Rumah Laksamana Maeda," kata Bung Hatta dikutip dari buku Sekitar Proklamasi (1969).

Pengunaan rumah Laksamana Maeda ini, dipengaruhi oleh beberapa faktor Indonesia pada masa itu, mulai dari faktor keamanan, hak imunitas, dan lokasi yang strategis. Pada proses penulisan naskah di rumah Maeda, sebenarnya juga dipantau oleh para pemuda, yaitu Sukarni, BM Diah, dan Sudiro.

Uniknya, mesin ketik yang berada di rumah Maeda menggunakan huruf hiragana, hal itu menimbulkan kesulitan untuk mengetik naskah proklamasi tersebut. Akhirnya Maeda memerintahkan pegawainya untuk meminjam mesin ketik ke kantor militer Jerman untuk meminjam mesin ketik.

Setelah mendapat mesin ketik itu, Sayuti Melik didampingi BM Diah dipercaya untuk mengetik teks proklamasi tersebut yang berada di rumah Laksamana Maeda, setelah selesai mengetik teks tersebut diberikan kepada Soekarno-Hatta untuk ditandatangi atas nama Bangsa Indonesia

Rumah Laksamana Maeda ini menjadi saksi bisu lahirnya dokumen paling bersejarah bagi bangsa Indonesia. Meski lokasi pembuatannya tidak luas, yang berada di ruang tamu rumah Laksamana Maeda namun ditempat itulah para pendiri bangsa melewati malam yang Panjang untuk memformulasikan teks proklamasi untuk pernyataan kemerdekaan Indonesia.

Peran rumah Maeda sebagai tempat perumusan teks proklamasi kemerdekaan mencerminkan situasi politik di Indonesia pada saat itu. Di satu sisi, Jepang resmi telah menyerah kepada Sekutu, tetapi beberapa penjabat Jepang seperti Laksamana Maeda secara diam-diam mendukung perjuangan kemerdekaan Indonesia

Kini rumah bersejarah tersebut dijadikan sebagai Museum Perumusan Naskah Proklamasi yang terletak di JL. Imam Bonjol No. 1, Jakarta Pusat. Museum ini berfungsi sebagai pengingat bagi kita semua bahwa perjuangan para pendiri bangsa, dan para pahlawan dalam merebut kemerdekaan bangsa Indonesia dari tangan penjajah dan peran penting Rumah Maeda bagi lembar sejarah Indonesia sebagai tempat lahirnya proklamasi kemerdekaan.

Bagikan Artikel Ini
img-content
Victor Fernando

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler

Artikel Terbaru

img-content
img-content
img-content
Lihat semua

Terkini di Analisis

img-content
img-content
img-content
Lihat semua

Terpopuler di Analisis

Lihat semua