Anak Banyak, Bukanlah Masalah

Selasa, 5 April 2022 13:08 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content
Pengaruh Sastra Anak terhadap Perkembangan Anak di Era Digitalisasi
Iklan

Orang-orang miskin beranggap anak memperumit kemiskinan, orang-orang kaya berkata anak mengganggu aktivitas karir hidup, hingga akhirnya ada yang lebih memilih untuk tidak memiliki anak yang kini dikenal dengan istilah childfree dan ini tentunya menyalahi tujuan menikah, sehingga akibat dari adanya childfree muncul masalah baru lagi, karena akhirnya merasa kesepian maka boneka Spirit Doll atau boneka arwah diadopsi sebagai anak dan ini tentunya menyalahi tauhid.

Sejak zaman dahulu hingga kini anak masih menjadi permasalahan, sudah menjadi keyakinan hampir kebanyakan orang bahwa anak adalah masalah dan banyaknya anak adalah beban. Sehingga jika melihat data yang dikeluarkan World Bank tren angka kelahiran di Indonesia terus mengalami penurunan, dan ini sangat mengkhawatirkan, dimana kelak indonesia hanya dipenuhi orang-orang tua.

Anak sedikit atau kecilnya populasi penduduk itu baik, hal ini juga sudah diajarkan di bangku-bangku sekolah. Bahwa salah satu ciri-ciri negara maju ialah jumlah penduduknya yang relatif rendah dan belum dikatakan maju suatu negara bila jumlah penduduknya relatif tinggi. Tidak hanya itu sejak Orde Baru pemerintah pun ikut andil mendeklarasikan program Keluarga Berencana (KB), juga tak jarang dokter menyuruh emak-emak tuk tidak hamil lagi, hingga harus KB.

Bahkan ibu kota Indonesia harus pindah ke Kalimantan dengan alasan populasi penduduk yang di Jakarta telah padat, padahal titik masalahnya ialah karena tidak meratanya atau tidak stabilnya pertumbuhan ekonomi ditiap daerah. Orang-orang miskin beranggap anak memperumit kemiskinan, orang-orang kaya berkata anak mengganggu aktivitas karir hidup, hingga akhirnya ada yang lebih memilih untuk tidak memiliki anak yang kini dikenal dengan istilah childfree dan ini tentunya menyalahi tujuan menikah. Akibat dari adanya childfree muncul masalah baru lagi, karena akhirnya merasa kesepian maka boneka spirit doll atau boneka arwah diadopsi sebagai anak dan ini tentunya menyalahi tauhid.

Padahal Rasulullah sudah memotifasi ummatnya memerintahkan beranak dan memperbanyak anak, sebagaimana Sabda Rosul:

يقولُ الرسول صلى الله عليه وسلم : تزوَّجوا الوَدودَ الولودَ فإنِّي مُكاثرٌ بِكُمُ الأُممَ (أخرجه أبو داود (2050) واللفظ له، والنسائي (3227))

“Nikahilah perempuan yang pecinta (yakni yang mencintai suaminya) dan yang dapat mempunyai anak banyak, karena sesungguhnya aku akan berbangga dengan sebab (banyaknya) kamu di hadapan umat-umat (yang terdahulu)” [Shahih Riwayat Abu Dawud, Nasa’i, Ibnu Hibban dan Hakim dari jalan Ma’qil bin Yasar]

Sebagian lagi memilih aborsi dan tercatat setiap tahun sedikitnya 2 juta janin digugurkan dengan omzet mencapai miliaran rupiah, diantara penyebabnya ketidakmampuan ekonomi. bahkan ada yang memilih membunuh anaknya secara langsung, seperti yang sekarang viral seorang ibu tega gorok 3 anaknya akibat masalah ekonomi, dan ini merupakan kondisi yang sangat kacau.

Padahal Allah berfirman:

ولَا تَقْتُلُوا أَوْلَادَكُمْ مِنْ إِمْلَاقٍ ۖ نَحْنُ نَرْزُقُكُمْ وَإِيَّاهُمْ

“Dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan, Kami akan memberi rezeki kepadamu dan kepada mereka.” (QS. Al-An’am: 151). Ayat ini maksudnya takut miskin untuk saat ini.

 

Bagikan Artikel Ini
img-content
Ainun Suci Qur'ani

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

img-content

Simbol Cinta yang Tulus

Senin, 9 Juni 2025 12:17 WIB
img-content

Anak Banyak, Bukanlah Masalah

Selasa, 5 April 2022 13:08 WIB

Baca Juga











Artikel Terpopuler

Artikel Terbaru

img-content
img-content
img-content
Lihat semua

Terkini di Analisis

img-content
img-content
img-content
Lihat semua

Terpopuler di Analisis

Lihat semua