Menembus batas, menerobos angan demi akses dengan dunia luar
Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIBkondisi suatu wilayah di daerah Bogor yang terisolir dan belum mempunyai akses jalan yang layak dari dan untuk ke luar untuk menuju akses jalan besar
#InfrastrukturKitaSemua.
Salah satu faktor penunjang perkenomian suatu wilayah adalah terhubungnya akses jalan dari sumber mata pencaharian menuju dunia luar sebagai tempat untuk memasarkan produk, atau untuk menunjukan eksistensi suatu wilayah ke wilayah lainnya. Itu mungkin yang dapat digambarkan makna dari sebuah peradaban yang layak bagi manusia beradab saat ini.
Betapa tidak, bagi masyarakat atau warga kampung Pasir Koja desa Cibedung yang notabene warga Indonesia, yang diwajibkan membayar pajak kepada negara, masih mengalami kondisi yang sangat tragis, yaitu kondisi jalan yang tidak layak untuk akses dari jalan besar menuju ke wilayah tersebut, dan bahkan pada saat itu (Red : Survey November 2013) listrikpun belum masuk sehingga lengkap sudah ketidakadilan yang dirasakan warga tersebut atas kondisi ketidakmakmuran suatu wilayah.
Untuk akses jalan lingkungan menuju kampung Pasir Koja, akses yang ada adalah melalui jalan setapak, membelah pematang sawah dan meneros pinggiran sungai dan menyebrangi sungai yang terbuat dari anyaman Bambu, kemudian menaiki bukit hingga akhirnya sampai ke permukiman warga yang berada di atas bukit.
Menurut pengakuan warga, Kondisi tersebut sudah coba diusulkan melalui rapat-rapat dengan pemerintah desa, namun belum juga ditindaklanjuti, sehingga membuat kondisi warga hanya bisa berharap.
Menurut informasi dari warga sekitar dan pantauan kami dilapangan, ada beberapa rumah sengaja ditinggalkan dan dibiarkan sehingga akhirnya roboh dimakan usia, kondisi tersebut karena tidak ada aksesnya jalan menuju wilayah tersebut, sementara kendaraan bermotor roda dua pun tidak bisa masuk yang membuat mereka pindah ke lokasi yang dapat dilalui alat transportasi kelas bawah tersebut.
Pada bulan Agustus 2013, pada saat itu ada Program Percepatan Perluasan Pembangunan dan Infrastruktur Pemukiman ( P4IP ) dimana kami bertugas diwilayah Kecamatan Ciawi – Kabupaten Bogor mendata wilayah yang dapat kami fasilitasi untuk program ini. Dari data yang ada dan hasil survey dari tim, maka wilayah tersebut merupakan salah satu titik yang menjadi sasaran pelaksanaan Program Percepatan Perluasan Pembangunan dan Infrastruktur Pemukiman ( P4IP ).
Dimulai dengan kegiatan sosialisasi program dan pendataan wilayah sesuai dengan program yang akan dilaksanakan. Program Percepatan Perluasan Pembangunan dan Infrastruktur Pemukiman ( P4IP ) ini sebenarnya semua kegiatan infrastruktur, dan kami pada saat itu terfokus kepada kegiatan jalan dan sanitasi berupa pembangunan drainase diwilyah tersebut. Namun yang akan kami soroti adalah pembangunan jalan lingkungan yang membuka akses ke wilayah Pasir Koja di Desa Cibedug, kecamatan Ciawi, kabupaten Bogor.
Diawali dengan proses sosialisasi program dan pengumpulan data, sehingga mengarah ke lokasi pasir koja yang menjadi objek yang akan difasilitasi dalam pembangunan jalan lingkungan berupa jalan rabat beton dan jembatan sebagai sarana penyambung yang terpotong oleh sebuah sunagai. Kemudian dengan data dan informasi dari masyarakat dan pihak pemerintahan setempat, kami melakukan survey lapangan untuk mengecek kondisi wilayah yang akan kita bangun.
Dari hasil pantauan kami, kodisi kampung Pasir Koja berada di atas bukit, dimana akses menuju wilayah tersebut jalan satu-satunya adalah melalui jalan setapak melalui pematang sawah, dan menyebrangi sungai, kemudian menaiki bukit hingga akhirnya masuk kewilayah kampung Pasir Koja. Wilayah tersebut dihuni oleh beberapa rumah, dan kondisinya cukup baik, walau ada beberapa bangunan yang hanya tinggal puing-puing karena aus ditinggal usia dan roboh karena dibiarkan tidak perpenghuni.
Setelah melakukan survey lokasi, dan mengidentifikasi masalah yang ada dilapangan, maka disepakati bahwa kampung Pasir Koja adalah lokasi yang membutuhkan penanganan dalam hal pembangunan jalan lingkungan dan jembatan untuk menghubungkan ke wilayah tersebut, maka sebagai pelaksana ditingkat masyarakat dibentuk sebuah Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) dengan nama “ Ciung Wanara “.
Setelah terbentuk KSM, maka kegiatan pelaksanaan pembangunan sarana jalan lingkungan dimulai. Selain kegiatan dilapangan, kegiatan rembug antara Pemerintah Desa, BKM, KSM dan Masyarakat terus dilakukan, selain untuk menggali potensi yang ada berupa sumber daya manusia, sumber daya alam, juga kesiapan masyarakat untuk berswadaya baik berupa materil mapun berupa non materil untuk berjalannya kegiatan tersebut.
Pertama-tama yang dibangun adalah jalan lingkungan berupa rabat beton yang posisinya ada dipaling ujung, karena supaya pada pelaksanaan kegiatan baik jalan lingkungan maupun jembatan dilokasi sebelum menuju kampung Pasir Koja tidak terusik atau tidak terganggu. Kemudian setelah itu pelaksanaan pembangunan jembatan, yang merupakan jalan penghubung menuju kampung Pasir Koja. Adapun pembangunan jembatan tersebut berukuran panjang 9 meter, lebar 1,5 meter dengan total dana Rp 47.929.000,- dimana 52, 16% berasal dari dana P4IP dan sisanya merupakan swadaya dari Masyarakat. Sementara untuk jalan lingkungan berupa Botanisasi/Rabat Beton dengan panjang 700 Meter dengan total biaya Rp 57.976.000,- dimana sebanyak 27 % merupakan swadaya dari masyarakat.
Dalam proses pembangunan tersebut, kami selain koordinasi dengan pihak pemerintah setempat dalam hal ini pemerintahan desa, kami pun sering koordinasi dengan tingkat kecamatan sebagai Penanggung jawab Operasional Kegiatan (PJOK), karena peran PJOK sebagai pengendalian kegiatan ditingkat kelurahan dan berperan sebagai penanggung jawab administrasi pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan di wilayah kerjanya. Atas dasar itu, pihak kecamatan, dalam hal ini PJOK ikut monitoring pelaksanaan kegiatan pembangunan jalan lingkungan dan jembatan di wilyah Pasir Koja tersebut.
Kemudian selain dari pihak kecamatan, dari pihak pemerintah daerah kabupaten Bogor, dalam hal ini satker PNPM-Mandiri perkotaan yang berada di bawah BPMPD ikut monitoring dan evaluasi didamingi oleh Konsultan tingkat Kabupaten. Dalam monev tersebut selain cek dilokasi kegiatan pembangunan jalan lingkungan dan jembatan, mereka juga menadakan tanya jawab dengan BKM menengai pelaksanaan dan manfaat yang dirasakan sebelum dan sesudah pembangunan tersebut.
Dalam kesempatan tersebut, tidak lupa menyampaikan operasional dan pemeliharaan atas pembangunan tersebut agar tetap terawat sehingga dapat dirasakan dan dimanfaatkan dalam jangka waktu lama.
Sebagai akhir dari catatan ini, apa yang dibangun oleh masyarakat melalui program P4IP yang dilaksanakan di kampung Pasir Koja, Desa Cibedug, kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, yaitu pembangunan jalan lingkungan dan jembatan, akan menjadi moment yang sangat berharga baik kami sebagai pendamping program maupun masyarakat kampung Pasir Koja, Karena impian mereka terlaksana, akses jalan menjadi tersambung dari jalan besar ke lokasi tersebut, walau hanya bias akses kendaraan roda dua.
Akhir kata, apa yang menjadi tanggungjawab kita bersama, kita laksnakan bersama-sama, sehingga tujuan dan harapan bersama tercapai dengan mengendepankan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi akan menghasilkan manfaat dan kepuasan tersendiri yang tidak bisa ternilai harganya.
Penulis Indonesiana
0 Pengikut
Menembus batas, menerobos angan demi akses dengan dunia luar
Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler