Mahasiswa S1 Hubungan Internasional
Lagu Rumah, Ruang Aman di Tengah Tekanan Hidup
Minggu, 1 Juni 2025 16:15 WIB
Lagu karya Salma Salsabil ini tentang jiwa lelah yang akhirnya merasa diterima dan utuh kembali.
***
Di Tengah riuh waktu yang bergerak sangat cepat, lagu “Rumah” karya Salma Salsabil hadir seperti jeda yang tenang. Dirilis pada 1 Maret 2024. tentang kerinduan, keinginan untuk kembali, dan kehilangan arah di tengah kesibukan hidup.
Salma, dengan vokal khasnya yang penuh warna dan emosi, membawa pendengar masuk ke ruang paling sunyi dari hati yang rindu rumah baik secara fisik maupun emosional.
Lirik yang Berbicara Lewat Kesederhanaan
Lagu ini dibuka dengan lirik:
> "Setiap hari kau tanyakan, apa kabar adik?
Meski tak semua jawaban benar-benar baik.”
Pada lirik tersebut, langsung menyentuh persoalan komunikasi antar keluarga yang terpisah oleh jarak. isinya mengisyaratkan adanya kebiasaan bertanya kabar, namun tidak diikuti dengan kejujuran emosional. Terlihat jelas bagaimana karakter adik dalam lagu ini berusaha mempertahankan image baik-baik saja, meski sebenarnya mengalami kelelahan secara batin
Tekanan Hidup yang Tak Terlihat
Lirik selanjutnya menggambarkan bagaimana dunia luar bisa menekan hingga membuat seseorang kehilangan dirinya:
> "Mulai lelah dengan tekanan di duniaku sendiri Ingin pulang, ke pangkuannya.”
Kata “tekanan” bisa ditafsirkan mengenai tekanan pekerjaan, pendidikan, tekanan sosial dan rasa kesepian yang memicu kerinduan akan rumah. Konsep "pulang" di sini tidak sekadar lokasi fisik, melainkan untuk mencari perlindungan, kehangatan yang hanya mungkin ditemukan dalam penerimaan total dari sebuah "rumah".
Rumah Sebagai Simbol Kehangatan
Salah satu bait paling kuat dalam lagu ini berbunyi:
> "Rumah kecil itu tempatku berteduh
Senyuman pria yang kurindukan.”
Lirik dalam lagu ini dengan lembut menggambarkan bahwa rumah bukanlah sesuatu yang hanya bisa dijelaskan secara fisik. Bagi Salma, rumah digambarkan sebagai sosok pria yang kemungkinan besar adalah ayah atau figur pelindung dalam hidupnya. Dari senyuman pria itu, ia menemukan rasa aman, hangat, dan tenang. Sebuah tempat pulang secara emosional, bukan secara geografis. Ini menegaskan bahwa rumah bukan tentang ukuran atau kemewahan, melainkan tentang siapa yang ada di sana dan arti kehadirannya bagi kita.
Makna ini terasa sangat relevan di tengah hidup yang penuh tekanan dan tuntutan untuk selalu tampak kuat. Banyak orang, terutama anak muda di kota besar, mulai menyadari bahwa rumah bukan sekadar bangunan, tetapi bisa menjadi seseorang atau tempat yang membuat kita merasa diterima, aman, dan dicintai tanpa syarat. Di balik pencapaian dan rutinitas yang padat, sering kali tersimpan rasa lelah, kebingungan, dan kesepian yang tak terlihat.
Dalam kondisi seperti itulah, arti 'pulang' pun berubah. Ia bukan lagi tentang kembali ke sebuah alamat, melainkan tentang menemukan momen di mana kita bisa melepaskan semua kepura-puraan. Saat kita dapat menjadi diri sendiri sepenuhnya tanpa beban, tanpa topeng, di situlah sesungguhnya kita menemukan rumah. Tempat atau sosok yang membuat kita bisa bernapas lega dan merasa cukup, itulah rumah yang sebenarnya.
Penutup: Rumah, Tempat Hati Kembali
Melalui lagu “Rumah”, Salma tidak hanya menyampaikan kisah tentang rindu, tetapi juga membuka ruang bagi pendengar untuk merenungkan makna pulang yang sesungguhnya. Lagu ini menjadi pengingat lembut bahwa dibalik hiruk-pikuk kehidupan, selalu ada tempat atau sosok yang menjadi tujuan hati untuk kembali. Bukan sekadar tempat tinggal, melainkan ruang emosional di mana kita merasa utuh dan diterima.
“Rumah” adalah pelukan dalam bentuk lagu, yang menemani mereka yang sedang lelah, jauh, atau merasa sendiri. Sebuah pengingat bahwa rumah tak selalu bisa dijangkau dengan langkah, tapi selalu bisa dirasakan oleh jiwa.

Mahasiswa S1 Hubungan Internasional
0 Pengikut

Lagu Rumah, Ruang Aman di Tengah Tekanan Hidup
Minggu, 1 Juni 2025 16:15 WIB
Melawan Norma Patriarki: Feminisme dalam Film Enola Holmes 1
Kamis, 15 Mei 2025 19:44 WIBArtikel Terpopuler