Jenis Kutipan dan Cara Penggunaannya
Minggu, 1 Juni 2025 16:54 WIB
***
Pendahuluan
Dalam dunia akademik, kutipan merupakan hal penting yang tidak hanya berfungsi sebagai penguat argumen tetapi juga sebagai alat untuk menunjukkan penghargaan terhadap karya penulis lain. Di dalam sebuah karya ilmiah, penulis diharuskan untuk tidak menjiplak karya orang lain karena hal itu melanggar hak cipta. Namun masih banyak di kalangan mahasiswa yang belum memahami cara menggunakan kutipan dengan baik dan benar, sehingga seringkali melakukan kesalahan baik disengaja ataupun tidak yang dapat berujung pada pelanggaran etika atau plagiarisme.
Pengetahuan teori mengenai cara mengutip yang baik dan benar sangat penting bagi mahasiswa. Karena, hal ini terjadi karena kurangnya pengetahuan dalam membuat karya ilmiah baik secara teoritis maupun praktis. Secara teoritis, misalnya tidak mengetahui cara yang baik dan benar dalam membuat kutipan. Secara praktis, mahasiswa umumnya membuat karya ilmiah hanya untuk memenuhi tuntutan tugas dari dosen dan syarat kelulusan baik itu skripsi, disertasi, atau tesis.
Berdasarkan pengamatan awal, banyak mahasiswa yang merasa bahwa kutipan adalah tugas teknis yang rumit, sehingga mereka cenderung mengabaikan pentingnya pemahaman yang mendalam tentang hal ini. Masalah dalam penggunaan kutipan sering kali berkaitan dengan kurangnya pemahaman tentang format kutipan (misalnya APA, MLA, atau Chicago Style), kesulitan mencari sumber yang kredibel, dan ketidaktahuan tentang kapan harus mengutip.
Pembahasan
Kutipan
Dalam menulis karya ilmiah tentunya tidak bisa lepas dari mengutip referensi yang berkaitan dengan topik karya ilmiah yang akan dibahas. Sebelumnya mari kita bahas mengenai jenis kutipan, prinsip mengutip, dan teknis pengutipan. Jenis kutipan terdiri dari kutipan langsung dan kutipan tak langsung.
Contoh:
- Kutipan Langsung Skripsi adalah naskah teknis. Pada umumnya skripsi merupakan pula sebagian syarat untuk memperoleh gelar (derajat akademis) doktorandus dan atau yang sederajat, dengan titik berat sebagai latihan menulis karya ilmiah bagi calon sarjana (Brotowijoyo, 1993:143).
- Kutipan Tak Langsung Seperti yang dikemukakan Brotowijoyo (1993:143) skripsi pada dasarnya adalah latihan menulis ilmiah bagi calo sarjana. Naskah teknis berfungsi ini sebagai persyaratan akhir sekaligus pelengkap untuk memperoleh gelar seseorang.
Ada tiga prinsip dalam mengutip, pertama, tidak boleh mengubah, menambah maupun mengurangi hal yang dikutip. Kedua, tidak boleh memasukkan pendapat pribadi. Ketiga, penulis bertanggungjawab penuh akan akurasi kutipan, terutama kutipan tidak langsung. Ada beberapa teknis dalam pengutipan, yakni:
- Kutipan langsung yang tidak lebih dari empat baris, digolongkan sebagai kutipan pendek. Isi kutipan tersebut ditempatkan menyatu dengan teks. Jarak antara baris dengan kutipan sama dengan teks (dua spasi). Bagian yang dikutip diapit dengan tanda petik (“…”). Setelah kutipan selesai, diberi nomor urut (angka Arab) sebagai catatan kaki (footnote) guna menyebutkan sumber kutipan dan ditulis setengah spasi ke atas (huruf superscript). Cara lain, di akhur tulisan langsung menyebutkan sumbernya.
- Kutipan langsung lebih dari empat baris digolongkan sebagai kutipan panjang. Isi kutipan tersebut ditempatkan pada alinea baru dan tersendiri (indensi 5-7 karakter. Jarak ketik antar baris kutipan satu spasi. Kutipan tidak diapit dengan tanda petik.
- Jika kita ingin menghilangkan beberapa kata pada awal atau tengah tulisan, maka beri tanda ellipsis atau (…) pada bagian yang dihilangkan, sedangkan menghilangkan unsur pada bagian akhir tulisan beri tanda titik sebanyak empat buah. Berbeda jika kita hendak menghilangkan satu alinea atau lebih, maka kita harus memberi tanda titik-titik sepanjang satu baris.
Kutipan Langsung terbagi menjadi 2 bagian yaitu :
Kutipan Langsung Pendek Penulisan kutipan langsung yang pendek dapat dilakukan dengan memasukkan kutipan itu ke dalam kalimat penulis di antara tanda kutip atau mengutip percis seperti aslinya dengan menggunakan tanda [”].
Cara penulisan kutipan langsung pendek yaitu :
- Kutipan langsung pendek = kutipan kurang dari 3 baris.
- Kutipan diintegrasikan langsung dalam teks.
- Jarak baris kutipan sama dengan jarak baris teks yang ada (2 atau 1½ spasi).
- Kutipan diapit dengan tanda kutip (“…”).
Contoh kutipan langsung yang pendek yaitu :
… tersebut. Menurut Ibnu (2002:19) “bahan rujukan yang dimasukkan dalam daftar rujukan hanya yang benar-benar dirujuk dalam tubuh artikel dan sebaliknya semua rujukan yang telah disebutkan dalam tubuh artikel harus tercatat di dalam daftar rujukan”.
Kutipan Langsung Panjang Penulisan kutipan langsung yang panjang dapat ditulis tanpa tanda kutip dan ditulis terpisah dari kalimat yang mendahului dan kalimat yang mengikutinya. Bentuk kutipan tersebut ditulis satu spasi dan kiri kanan menjorok ke dalam teks.
Cara penulisan kutipan langsung panjang yaitu :
- Kutipan langsung panjang = kutipan 3 baris atau lebih. o Kutipan dipisahkan dengan badan teks.
- Kutipan berjarak 1 spasi (badan naskah biasanya 2 atau 1½ spasi). Kutipan tidak selalu menggunakan tanda kutip (boleh ada, boleh tidak).
- Seluruh kutipan diletakan menjorok ke dalam (5 –7 ketukan).
- Jika terjadi kutipan dalam kutipan, gunakan tanda kutip tunggal/jamak.
Kutipan Tidak Langsung
Kutipan tidak langsung merupakan kutipan yang tidak persis dengan aslinya. Pokok pikiran atau ringkasan kesimpulan yang disusun menurut jalan pikiran dan dinyatakan dalam bahasa sendiri. Kutipan tidak langsung tidak dituliskan diantara kutipan tanda petik, melainkan langsung dimasukkan dalam kalimat. Dalam pengutipan ini, sumber rujukan harus disebutkan baik dengan nomer halaman atau tanpa nomer halaman.
Kutipan tidak langsung pendek
Merupakan kutipan yang terdiri dari tiga baris atau kurang. Sumber kutipan dapat diletakkan diawal dan diakhir. Diawal teks dapat terdiri dari nama akhir pengarang namun ditulis di diluar tanda kurung, tahun dan nomer halaman ditulis di dalam tanda kurung. Sumber kutipan diakhiri teks kutipan maka pengarang, tahun terbit, dan nomer halaman ditulis dalam kurung. Jika pengarangnya dua orang maka nama akhir pengarang pertama disebutkan dan awal pengarang kedua pun sama disebutkan.
Bila pengarang lebih dari dua orang cukup saja hanya menulis nama akhir pengarang pertama lalu diikuti tanda koma Strategi merupakan taktik atau pola yang dilakukan oleh seorang pengajar dalam proses belajar bahasa, sehingga peserta didik dapat leluasa dalam berpikir dan dapat mengembangkan kemampuannya. O’malley dan Chamot (1990:3) mengemukakan pula bahwa strategi adalah seperangkat alat yang berguna serta aktif, yang melibatkan individu secara langsung untuk mengembangkan bahasa kedua atau bahasa asing. ( , ) dan dkk.
Contoh :
Sumber kutipan di awal teks
Sumber kutipan di akhir teks
Proses pembelajaran akan menyebabkan peserta didik berpikir secara unik untuk dapat menganalisis, memecahkan masalah di dalam mengambil keputusan. Gagne mengemukakan strategi adalah kemampuan internal seseorang untuk berpikir, memecahkan masalah, dan mengambil keputusan ( Gagne, 1974 : 3 ).
Kutipan tidak langsung panjang
Merupakan kutipan yang lebih dari tiga atau empat baris. Jika kesulitan mengidentifikasi apakah paragraph itu merupakan kutipan maka dilakukan dengan menyebutkan pada awal paraphrase, nama penulis dan tahun.
Contoh:
Hakikat strategi pembelajaran Mujiono menyatakan bahwa kegiatan pengajar untuk memikirkan dan mengupayakan terjadinya konsistensi antara aspek-aspek dan komponen pembentuk sistem instruksional , di mana untuk itu pengajar menggunakan siasat tertentu. Karena sistem instruksional merupakan suatu kegiatan, maka pemikiran dan pengupayaan pengkonsistensian aspek-aspek komponennya tidak hanya sebelum dilaksanakan, tetapi juga pada saat dilaksanakan.
Hal ini didasarkan pada pemikiran bahwa suatu rancangan tidak selalu tepat pada saat dilakukan. Dengan demikian, strategi pembelajaran memiliki dua dimensi sekaligus. Pertama, strategi pembelajaran pada dimensi perencanaan. Kedua, strategi pembelajaran pada dimensi pelaksanaan ( Mujiono, 1992 : 8 ).
Kesimpulan
Dalam dunia akademik, kutipan merupakan hal penting yang tidak hanya berfungsi sebagai penguat argumen tetapi juga sebagai alat untuk menunjukkan penghargaan terhadap karya penulis lain. Di dalam sebuah karya ilmiah, penulis diharuskan untuk tidak menjiplak karya orang lain karena hal itu melanggar hak cipta.
Namun masih banyak di kalangan mahasiswa yang belum memahami cara menggunakan kutipan dengan baik dan benar, sehingga seringkali melakukan kesalahan baik disengaja ataupun tidak yang dapat berujung pada pelanggaran etika atau plagiarisme. Pengetahuan teori mengenai cara mengutip yang baik dan benar sangat penting bagi mahasiswa.
Daftar Pustaka
- Muhammad Rifqi Al Rawali, Mutia Azzahra, Juinda Sari, Melky Fransisco, Ratu Periani, Ririn Dwi Aryanti, Iga Mawarni Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang.
- Ana Yuliati Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, STKIP PGRI Bangkalan.
- Arikunto, S. (2006). Metodelogi penelitian. Yogyakarta: Bina Aksara.
- Yuliati, A. (2019). Sosialisasi penulisan referensi dalam karya tulis ilmiah bagi mahasiswa. Jurnal Pengabdian Masyarakat Khatulistiwa, 2(2), 60-69.
- Shadiqi, M. A. (2019). Memahami dan Mencegah Perilaku Plagiarisme dalam Menulis Karya Ilmiah. Buletin Psikologi, 27(1), 30-42.

Mahasiswa ilmu komputer
0 Pengikut

Jenis Kutipan dan Cara Penggunaannya
Minggu, 1 Juni 2025 16:54 WIB
Analisis Pola Pengembangan Paragraf
Rabu, 21 Mei 2025 22:30 WIBArtikel Terpopuler