Bahasa Indonesia: Fungsi, Peran dan Kedudukan

Sabtu, 24 Mei 2025 11:25 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content
Iklan

Artikel ini membahas fungsi Bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari, termasuk kedudukannya sebagai bahasa nasional.

Kurikulum Indonesia

   Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi yang menyatukan lebih dari 270 juta orang di negara kepulauan ini. Meski berbeda suku, bahasa daerah, dan budaya, Bahasa Indonesia sangat penting sebagai alat komunikasi dan simbol persatuan. Selain itu, bahasa Indonesia juga punya peran penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

     Sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang No. 24 Tahun 2009, Bahasa Indonesia menjadi bahasa negara yang wajib digunakan dalam dokumen resmi, pendidikan, dan pelayanan publik. Lalu, bagaimana penerapannya dalam kehidupan sehari-hari? Artikel ini akan mengupas secara ringkas, lengkap dengan contohnya yang mudah kita temui dalam kehidupan sehari-hari.
 
Fungsi Bahasa Indonesia
Beberapa fungsi utama Bahasa Indonesia antara lain:
  • Sebagai alat komunikasi antarwarga negara
  • Sebagai bahasa pengantar dalam dunia pendidikan
  • Sebagai sarana pengembangan ilmu pengetahuan
  • Sebagai alat pemersatu bangsa yang majemuk
     Dalam praktiknya, Bahasa Indonesia telah menjadi sarana komunikasi lintas suku dan budaya. Fungsi komunikatif ini memungkinkan masyarakat dari berbagai latar belakang untuk bekerja sama, belajar bersama, bahkan menyelesaikan konflik sosial secara damai. Tak hanya dalam komunikasi informal, di dunia akademik, fungsi Bahasa Indonesia terlihat jelas dalam karya tulis ilmiah, modul pembelajaran, hingga skripsi dan disertasi. Ini menunjukkan bahwa bahasa Indonesia turut mendukung pengembangan intelektual bangsa.
 
Kedudukan Bahasa Indonesia
Kedudukannya mencakup dua aspek utama:
  • Sebagai bahasa nasional
  • Sebagai bahasa negara
     Sebagai bahasa nasional, Bahasa Indonesia menjadi lambang identitas dan kebanggaan nasional. Ia digunakan di berbagai momen kebangsaan, dari upacara bendera hingga pidato kenegaraan. Sebagai bahasa negara, penggunaannya diatur secara hukum, seperti dalam dokumen perundang-undangan, layanan publik, serta dunia pendidikan formal. Menurut Santoso (2022), kedudukan Bahasa Indonesia bukan hanya formalitas administratif, melainkan fondasi komunikasi nasional yang menjamin keterhubungan antarwarga negara dari Sabang hingga Merauke.
 
Peran Masyarakat terhadap Bahasa Indonesia
     Bahasa Indonesia tidak berkembang secara mandiri, melainkan tumbuh dan bertransformasi melalui partisipasi aktif masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan berbahasa. Peran masyarakat sangat penting karena mereka bukan hanya pengguna bahasa, tetapi juga penjaga dan pengembangnya. Masyarakat memiliki peran penting dalam menentukan arah dan kualitas perkembangan Bahasa Indonesia, terutama dalam kaitannya dengan diplomasi budaya dan identitas nasional.
Peran masyarakat terhadap Bahasa Indonesia dapat dilihat dalam berbagai bentuk nyata, antara lain:
  • Menggunakan Bahasa yang Baik dan Benar di Ruang Publik
    Penggunaan Bahasa Indonesia yang sesuai kaidah dalam kehidupan sehari-hari, terutama di ruang publik seperti media sosial, media massa, layanan pemerintah, pendidikan, dan iklan, menunjukkan kesadaran bersama untuk menjaga mutu bahasa. Namun, kesalahan berbahasa masih sering ditemukan, termasuk dalam dokumen resmi seperti surat di kantor pemerintahan. Karena itu, masyarakat perlu lebih cermat dan kritis agar kualitas komunikasi di ruang publik tetap terjaga.
  • Berpartisipasi dalam Kegiatan Literasi dan Kesastraan
    Aktivitas menulis puisi, cerpen, artikel, membuat konten edukatif, serta mengikuti lomba literasi merupakan wujud nyata kontribusi masyarakat dalam menghidupkan Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga sarana ekspresi budaya nasional. Maka, setiap karya tulis yang diciptakan dalam Bahasa Indonesia turut memperkaya budaya bangsa. Literasi bahasa Indonesia juga menjadi modal penting menuju internasionalisasi bahasa, karena dengan meningkatnya produksi konten bermutu, bahasa Indonesia bisa dikenal dan dipelajari oleh masyarakat dunia.
  • Menolak Dominasi Bahasa Asing secara Berlebihan
    Di era globalisasi, bahasa asing terutama Bahasa Inggris semakin banyak digunakan dalam berbagai bidang kehidupan. Meskipun penguasaan bahasa asing penting, dominasi yang berlebihan dapat menggeser fungsi dan kedudukan Bahasa Indonesia. Oleh karena itu, diperlukan kesadaran masyarakat untuk tetap menjadikan Bahasa Indonesia sebagai bahasa utama, terutama dalam komunikasi formal, pendidikan, dan media. Sikap ini bukanlah bentuk penolakan terhadap globalisasi, melainkan upaya melindungi jati diri bahasa nasional.
  • Menghidupkan Bahasa dalam Ruang Sosial dan Budaya
    Bahasa akan tetap hidup jika digunakan dalam berbagai ruang sosial, budaya, dan komunitas. Penggunaan bahasa sangat berkaitan dengan nilai-nilai lokal dan identitas budaya. Oleh karena itu, keterlibatan masyarakat dalam merawat bahasa, baik melalui percakapan sehari-hari, pementasan budaya, maupun forum diskusi menjadi penopang penting bagi keberlangsungan Bahasa Indonesia di tengah keberagaman.
Secara keseluruhan, masyarakat memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga, merawat, dan mengembangkan Bahasa Indonesia. Partisipasi dalam kehidupan berbahasa tidak hanya memperkuat fungsi komunikasi, tetapi juga mempertahankan bahasa sebagai lambang kebangsaan dan alat pemersatu. Bahasa yang hidup adalah bahasa yang digunakan dan dihargai oleh para penuturnya. Maka dari itu, setiap individu memiliki peran untuk menjadikan Bahasa Indonesia sebagai bagian penting dari kehidupan berbangsa dan berbudaya.
 
Contoh dalam Kehidupan Sehari-Hari
Beberapa contoh nyata dan sederhana antara lain:
  • Pelaksanaan Asesmen Nasional dan Ujian Sekolah yang menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar utama.
  • Penggunaan Bahasa Indonesia dalam platform e-commerce lokal seperti Tokopedia, Bukalapak, dan Shopee Indonesia, termasuk pada deskripsi produk dan layanan pelanggan.
  • Unggahan edukatif berbahasa Indonesia oleh tokoh muda di media sosial, seperti Najwa Shihab, Jerome Polin, dan Gita Savitri.
  • Pemakaian Bahasa Indonesia dalam podcast atau kanal YouTube bertema pendidikan dan sosial.
  • Penyuluhan dan kegiatan literasi di desa-desa yang menggunakan Bahasa Indonesia agar mudah dipahami lintas daerah.
     Contoh lain yang dekat dengan keseharian kita adalah penggunaan Bahasa Indonesia dalam aplikasi transportasi daring seperti Gojek dan Grab. Semua perintah, instruksi, dan layanan konsumen menggunakan Bahasa Indonesia agar mudah dipahami oleh seluruh pengguna dari berbagai daerah. Di sekolah dasar, siswa dari Papua hingga Aceh diajarkan pelajaran Matematika, Sains, dan Sosial dalam Bahasa Indonesia. Ini menunjukkan fungsinya sebagai pengantar pendidikan yang merata dan menjangkau seluruh pelosok negeri.
 
     Bahasa Indonesia lebih dari sekadar alat komunikasi. Ia adalah identitas nasional, lambang persatuan, dan karakter bangsa. Fungsi, kedudukan, dan peran Bahasa Indonesia perlu dipahami dan dihargai, tidak hanya sebagai kewajiban hukum, tetapi juga sebagai bentuk cinta tanah air. Melalui penggunaan yang konsisten, baik, dan benar di segala aspek kehidupan dari pendidikan, pemerintahan, hingga media sosial kita bisa memastikan bahwa Bahasa Indonesia akan tetap hidup, berkembang, dan mampu menghadapi tantangan masa depan global yang semakin berkembang.
 
Sumber Referensi

Aminah, S., & Anwar. (2024). Literasi Bahasa Indonesia dalam mendukung kesadaran kelestarian lingkungan. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, 3(1).

Nurjannah. (2024). Perilaku tutur pada kata sapaan dalam masyarakat Muna. Cakrawala Listra: Jurnal Kajian Sastra, Bahasa, dan Budaya Indonesia, 7(2).

Ramadani, R. (2021). Penguatan peran Bahasa Indonesia sebagai modal menuju bahasa internasional.

Santoso, A., dkk. (2022). Buku ajar sejarah, kedudukan, dan fungsi Bahasa Indonesia. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.

Santoso, W. (2023). Eksistensi Bahasa Indonesia di lingkungan masyarakat dan pendidikan. Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan, 9(3), 394-404.

Setya, R., Solihah, I., & Suryani, N. (2022). Akrionim Bahasa Indonesia di kalangan remaja. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 7(2).

Suryani, N. (2020). Bahasa Indonesia sebagai wahana kebudayaan nasional dalam era globalisasi. Jurnal Kandai, 16(1), 27-43.

Widodo, H. P. (2019). Peran strategis Bahasa Indonesia dalam diplomasi budaya. Jurnal Diplomasi, 11(1), 56-70.

Bagikan Artikel Ini
img-content
Selvy Ananta

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler

Artikel Terbaru

img-content
img-content
img-content
Lihat semua

Terkini di Analisis

img-content
img-content
img-content
Lihat semua

Terpopuler di Analisis

Lihat semua