Bukan Fotografer, Cuma Teman yang Suka Jepret Pakai HP

Selasa, 20 Mei 2025 08:56 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content
foto memfoto
Iklan

Berawal dari keisengan, kini aku jadi tukang foto tetap. Bukan profesional, tapi katanya hasilnya bikin puas.

Dulu, aku bukan tipe orang yang suka foto-foto. Bahkan, untuk sekadar memiliki dokumentasi diri sendiri pun aku jarang melakukannya. Aku lebih sering menjadi orang yang biasa saja dan tidak terlalu memperhatikan urusan kamera, apalagi pose. Tapi, entah sejak kapan aku mulai tertarik dengan dunia foto-foto yang aesthetic. Mungkin saat aku mulai sering melihat hasil jepretan orang lain di media sosial yang keren-keren. Ada sesuatu yang memikat dari bagaimana cara mereka menangkap momen, sudut, dan cahaya. Rasanya seperti melihat potongan dunia yang lebih indah dari biasanya.

Rasa penasaranku pelan-pelan tumbuh. Awalnya cuma lihat-lihat, lalu mulai menyimpan referensi foto, dan akhirnya jadi iseng mengambil foto berbagai hal di sekitarku yang terlihat menarik. Tanpa kusadari, aku mulai terbiasa selalu siap dengan kamera ponsel untuk menangkap momen aesthetic yang terasa sayang kalau dilewatkan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain ketertarikan yang tumbuh secara alami, ada juga alasan lain yang membuatku semakin semangat mengambil foto, yaitu pengalaman pribadi yang cukup menyebalkan namun lucu kalau diingat. Aku sering merasa kurang puas ketika meminta tolong orang lain untuk memotretku. Hasilnya jarang memenuhi harapan. Entah sudutnya miring, pencahayaannya gelap, atau momennya kurang pas. Sampai-sampai aku harus berdiri untuk mencontohkan gaya dan sudut yang aku mau. Dari situlah, aku mulai sering iseng menawarkan diri untuk memotret teman-teman saat ada acara atau momen bareng. Awalnya cuma iseng, tapi ternyata mereka suka sama hasil fotoku.

Sejak saat itu, setiap kali ada pertemuan, jalan bareng, atau sekadar nongkrong, aku secara otomatis menjadi si tukang foto. Bukan karena terpaksa, tapi karena aku memang menikmati prosesnya. Ada kepuasan tersendiri saat melihat teman-temanku tampil dengan versi terbaik mereka melalui hasil jepretanku. Meskipun aku bukan fotografer profesional, mereka mengatakan bahwa hasil fotoku cukup membuat mereka percaya diri.

Sekarang, entah itu kamera ponselku sendiri atau pinjaman dari teman, pada akhirnya selalu berakhir di tanganku. Bahkan sebelum aku sempat menawarkan diri, teman-temanku terkadang lebih dulu meminta bantuan untuk difoto. Tapi, aku tidak keberatan. Ada kepuasan tersendiri saat bisa membuat orang lain tersenyum hanya karena satu hasil jepretan yang bagus.

Bagikan Artikel Ini
img-content
Mely Angelina Aprilia Tambunan

Mahasiswa Hubungan Internasional

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler

Artikel Terbaru

img-content
img-content
img-content
Lihat semua

Terpopuler di Humaniora

Lihat semua