Gemar berbagi melalui ragam teks fiksi dan nonfiksi.
Jogja Tak Cuma Gudeg: JAFF Market Siap Antar Film Nasional ke Panggung Dunia
Kamis, 15 Mei 2025 20:19 WIB
Delegasi Jogja-Netpac Asian Film Festival (JAFF) tiba di Festival Film Cannes. Agendanya: memamerkan film Nasional di panggung global.
***
JAFF Market, bagian integral dari Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF), menjadi platform penting dalam memperkuat ekosistem perfilman Indonesia. Dengan menghubungkan sineas lokal dan internasional, JAFF Market berperan sebagai jembatan untuk kolaborasi dan pertukaran ide dalam industri film
Pada edisi 2024, JAFF Market mencatat pencapaian signifikan dengan 6.723 pengunjung dari 18 negara, 151 stan pameran, dan 1.767 pertemuan bisnis. Acara ini juga menghasilkan 61 nota kesepahaman (MoU), menunjukkan antusiasme tinggi dari pelaku industri film global terhadap pasar Indonesia
JAFF Market menghadirkan program seperti JAFF Future Project dan Content Market, yang memberikan ruang bagi proyek-proyek film untuk mendapatkan dukungan produksi dan distribusi. Program ini berhasil menarik perhatian produser dan investor dari berbagai negara.
Menurut Naman Ramachandran dalam variety.com, salah satu inisiatif penting adalah Indonesia-France Film Lab, yang bertujuan untuk memperkuat kerja sama antara sineas Indonesia dan Prancis. Program ini memberikan kesempatan bagi produser dan sutradara muda untuk memahami pasar film Prancis dan menjalin kemitraan strategis.)
JAFF Market mendapat dukungan dari Kementerian Kebudayaan Indonesia dan berhasil menjalin kerja sama dengan pemerintah Belanda dalam bidang ko-produksi audiovisual. Kesepakatan ini membuka peluang bagi sineas dari kedua negara untuk mendapatkan pendanaan dan distribusi internasional.
Platform seperti Netflix turut berpartisipasi dalam JAFF Market dengan menyelenggarakan program Talent Day dan Reel Life Film Camp, yang bertujuan untuk mengembangkan talenta lokal dan memperluas jaringan industri film Indonesia.
Salah satu proyek yang mendapat perhatian adalah film 'Pangku' karya Reza Rahadian, yang terinspirasi dari tradisi kopi pangku di Pantura. Film ini menjadi bagian dari JAFF Market 2024 dan menunjukkan potensi cerita lokal untuk menarik minat internasional.
JAFF Market memberikan penghargaan kepada proyek-proyek unggulan, seperti 'The Silent Village' karya Ho Yuhang yang meraih Kongchak Award dan BSM Award, serta 'Until Death' karya Ben Golotta yang juga mendapatkan BSM Award.
JAFF Market melibatkan lebih dari 80 komunitas film dari berbagai daerah di Indonesia, menciptakan ekosistem yang inklusif dan beragam. Keterlibatan komunitas ini memperkuat posisi JAFF sebagai festival film yang merangkul berbagai lapisan masyarakat.
Pelaku industri film, seperti Anthony Chen dari Singapura, mengapresiasi perkembangan pesat industri film Indonesia dan menyoroti kemunculan talenta-talenta baru yang menjanjikan masa depan cerah bagi perfilman Tanah Air.
JAFF Market berfungsi sebagai sarana berjejaring bagi seluruh ekosistem perfilman Indonesia, memungkinkan kolaborasi antara sineas, produser, distributor, dan investor untuk memperkuat industri film nasional.
JAFF Market akan kembali digelar pada 29 November - 1 Desember 2025, dengan skala yang lebih besar dan inovasi yang lebih segar, siap menjadi wadah strategis bagi pelaku industri film untuk berkolaborasi dan memperkuat ekosistem perfilman Indonesia serta Asia.
Pendaftaran untuk booth JAFF Market 2025 akan dibuka mulai 17 Juli 2025, memberikan kesempatan bagi pelaku industri film untuk berpartisipasi dalam pasar film terbesar di Indonesia.
JAFF Market menunjukkan komitmen kuat terhadap pertumbuhan industri film Indonesia dengan menyediakan platform yang mendukung kolaborasi, pengembangan talenta, dan akses ke pasar internasional. ***

Penulis Indonesiana
7 Pengikut

AI dalam Industri Buku, antara Manfaat dan Tantangan Etis
Rabu, 4 Juni 2025 07:05 WIB
Rahasia Memori Manusia Terletak pada Sel Otak Berbentuk Bintang
Selasa, 3 Juni 2025 12:45 WIBArtikel Terpopuler