Kampanye Berbasis Tradisi Lokal
Minggu, 13 April 2025 18:52 WIB
Kampanye berbasis tradisi lokal seperti Ngaben Fest membuktikan bahwa pemasaran modern bisa berjalan beriringan dengan pelestarian budaya. Bagi
Bagaimana Brand Makanan Sukses di Pasar Bali dengan Konsep 'Ngaben Fest'?
(Contoh: Kolaborasi dengan komunitas lokal dalam event adat untuk membangun kedekatan emosional.)
Pendahuluan
Bali tidak hanya dikenal dengan keindahan alamnya, tetapi juga kekayaan budaya dan tradisi yang menjadi jiwa masyarakatnya. Bagi brand makanan, merancang kampanye pemasaran yang selaras dengan nilai lokal bukan sekadar strategi bisnis, melainkan bentuk penghormatan terhadap kearifan adat.
Salah satu kisah sukses yang patut diangkat adalah kolaborasi sebuah brand makanan dengan komunitas lokal dalam Ngaben Fest – sebuah acara yang terinspirasi dari upacara Ngaben (kremasi tradisional Bali) untuk menghormati leluhur. Artikel ini mengulas bagaimana pendekatan berbasis tradisi lokal mampu membangun kedekatan emosional dan mendongkrak penjualan.
Mengapa Tradisi Lokal Menjadi Kunci Sukses di Pasar Bali?
1. Budaya sebagai Bagian Identitas Kolektif
Masyarakat Bali sangat menjunjung tinggi adat dan agama Hindu. Kampanye yang melibatkan ritual atau simbol budaya tidak hanya menarik perhatian, tetapi juga dianggap sebagai bentuk partisipasi dalam menjaga warisan leluhur.
2. Loyalitas pada Produk Lokal
Orang Bali cenderung mendukung merek yang peduli terhadap budaya mereka. Menurut survei Bali Tourism Board, 78% konsumen lebih memilih produk yang berkontribusi pada pelestarian adat.
3. Daya Tarik bagi Turis
Kampanye berbasis tradisi tidak hanya menyasar warga lokal, tetapi juga turis yang ingin merasakan pengalaman autentik Bali.
Studi Kasus: Kolaborasi Brand Makanan dengan 'Ngaben Fest'
Sebuah merek makanan ringan khas Bali sukses meningkatkan penjualan hingga 35% melalui partisipasi dalam Ngaben Fest di Desa Pengosekan, Ubud. Berikut strateginya:
Konsep Acara
Ngaben Fest diadaptasi sebagai festival budaya yang menggabungkan prosesi simbolis penghormatan leluhur dengan pameran kuliner dan seni. Brand makanan ini tidak hanya menjadi sponsor, tetapi juga terlibat aktif dalam:
Menyediakan Sesajen Modern: Mengganti sebagian sesajen tradisional (buah dan bunga) dengan produk mereka yang dikemas menyerupai canang sari (sesajen khas Bali).
Lunch Box Ritual: Membagikan paket makanan gratis berisi produk mereka kepada peserta prosesi, dengan kemasan bertuliskan "Rasa untuk Leluhur, Berkah untuk Kita".
Konten Edukasi: Membuat video dokumenter tentang makna Ngaben yang diselipkan promosi produk di kanal YouTube lokal.
Hasil yang Dicapai
Penjualan Meningkat 35% di seluruh gerai Bali dalam 3 bulan pasca-acara.
Viral di Media Sosial: Konten Ngaben Fest mendapat 2,1 juta views di TikTok dengan tagar #NgabenFest.
Dukungan Komunitas: Desa adat setempat memberikan izin penggunaan logo "Bali Aga" pada kemasan produk edisi khusus.
Langkah Membangun Kampanye Berbasis Tradisi Lokal
1. Pelajari Makna Filosofis Tradisi
Konsultasi dengan pemangku adat (Bendesa Adat) untuk memahami aturan dan pantangan. Misalnya, hindari penggunaan warna hitam dominan dalam desain kemasan karena berkaitan dengan ritual kematian.
2. Kolaborasi dengan Komunitas
Ajak sekaa teruna (organisasi pemuda adat) sebagai panitia acara.
Contoh: Brand minuman menyelenggarakan lomba menghias ogoh-ogoh (patung raksasa) dengan tema produk mereka.
3. Integrasikan Produk dengan Kegiatan Adat
Sponsori sarana upacara (misalnya: tiket prosesi) dengan syarat mencantumkan logo brand.
Buat produk edisi khusus yang terinspirasi tradisi, seperti kemasan bertema kain poleng (warna hitam-putig simbol keseimbangan).
4. Manfaatkan Cerita Rakyat dalam Konten Digital
Posting konten Instagram tentang legenda Barong & Rangda sambil memperkenalkan rasa baru produk.
Gunakan narasi seperti: "Seperti Barong yang melindungi Bali, produk kami selalu menjaga cita rasa asli!"
Tantangan & Solusi
Tantangan: Risiko dianggap mengeksploitasi budaya.
Solusi: Libatkan komunitas adat dalam proses kreatif dan alokasikan sebagian profit untuk dana pelestarian budaya.
Tantangan: Generasi muda kurang tertarik dengan tradisi.
Solusi: Buat acara hybrid (offline + live streaming) dengan musik tradisional remix atau influencer Bali seperti Gede Robi (vokalis Navicula).
Kesimpulan
Kampanye berbasis tradisi lokal seperti Ngaben Fest membuktikan bahwa pemasaran modern bisa berjalan beriringan dengan pelestarian budaya. Bagi brand makanan, strategi ini bukan hanya meningkatkan penjualan, tetapi juga membangun citra sebagai "bagian dari keluarga Bali". Kunci keberhasilannya terletak pada kolaborasi tulus dengan komunitas dan penghormatan terhadap nilai-nilai sakral adat.

Penulis Indonesiana
0 Pengikut

Emas Kembali Bersinar: Pilihan Investasi Utama di Tengah Ketidakpastian Ekonomi
Sabtu, 7 Juni 2025 09:39 WIB
Bapanas dan Bulog Gelar Gerakan Pangan Murah Sambut Idul Adha di Sampang: Harga
Rabu, 4 Juni 2025 08:38 WIBArtikel Terpopuler