Masa Depan Virtual Commerce
Kamis, 10 April 2025 14:08 WIB
Diperkirakan, 25% perusahaan ritel global akan memiliki toko virtual di metaverse pada 2027.
***
Pendahuluan
Virtual commerce (v-commerce) telah melampaui batas e-commerce tradisional dengan menghadirkan pengalaman belanja yang imersif di metaverse. Diperkirakan, 25% perusahaan ritel global akan memiliki toko virtual di metaverse pada 2027, dengan nilai transaksi mencapai $200 miliar per tahun 7. Tren social shopping—kombinasi interaksi sosial dan belanja—menjadi kunci dalam evolusi ini. Artikel ini membahas inovasi seperti toko virtual dengan fitur live shopping dan peluang serta tantangan adopsi mata uang kripto untuk merek ritel.
1. Social Shopping di Metaverse: Dari Toko Virtual ke Pengalaman Komunal
a. Fitur Live Shopping Interaktif
Platform seperti Alibaba’s Taobao Life dan Decentraland telah bereksperimen dengan live shopping di metaverse, di mana pengguna dapat:
Menghadiri acara peluncuran produk virtual dengan avatar mereka.
Berinteraksi langsung dengan influencer atau penjual melalui fitur real-time chat.
Mencoba produk digital (misal: pakaian avatar) sebelum membeli 11.
Contoh sukses: Gucci mengadakan virtual pop-up store di Roblox, menghasilkan 20 juta kunjungan dan penjualan item eksklusif seperti tas virtual seharga $4.115 8.
b. Virtual Store dengan Gamifikasi
Merek seperti Nike dan Samsung menggunakan gamifikasi untuk meningkatkan engagement:
Kuis interaktif yang memberi hadiah kupon diskon.
Scavenger hunt virtual untuk membuka akses produk terbatas 7.
Sistem loyalitas berbasis NFT, seperti yang diuji Starbucks Odyssey di Polygon 12.
2. Peluang Adopsi Mata Uang Kripto dalam V-Commerce
a. Ekosistem Transaksi Tanpa Batas
Mata uang kripto seperti MANA (Decentraland) dan SAND (The Sandbox) memungkinkan transaksi lintas platform dengan biaya rendah dan kecepatan tinggi. Keunggulannya:
Inklusi Keuangan Global: Pengguna tanpa rekening bank bisa berbelanja menggunakan dompet kripto.
Kepemilikan Aset Digital: Pembelian produk virtual atau NFT tercatat di blockchain, memastikan keaslian dan kepemilikan 11.
b. Tokenisasi Produk Fisik
Merek seperti Balenciaga dan Dolce & Gabbana menggunakan NFT sebagai "tiket" untuk menebus produk fisik. Contoh:
NFT koleksi DGFamily memberikan akses ke pameran eksklusif dan merchandise terbatas 8.
Adidas Originals menjual 30.000 NFT "Into the Metaverse" yang bisa ditukar dengan sneaker fisik 7.
3. Tantangan Adopsi Kripto untuk Ritel
a. Volatilitas Harga dan Risiko Hukum
Fluktuasi nilai kripto seperti ETH atau BTC memengaruhi stabilitas harga produk. Misalnya, harga tanah virtual di Decentraland turun 80% selama krisis kripto 2023 11.
Regulasi belum matang di banyak negara, seperti ketidakjelasan status pajak NFT di Indonesia 12.
b. Keamanan dan Literasi Pengguna
Penipuan Dompet Digital: 65% pengguna metaverse pernah mengalami phishing atau pencurian aset 10.
Kurangnya pemahaman tentang blockchain: Hanya 18% konsumen memahami cara kerja dompet kripto 12.
4. Masa Depan V-Commerce: Integrasi dengan Teknologi Mutakhir
a. Augmented Reality (AR) untuk Fitting Virtual
Zara menggunakan AR di metaverse untuk memungkinkan pelanggan "mencoba" pakaian di avatar mereka sebelum membeli 8.
L’Oréal mengembangkan cermin virtual yang menganalisis kulit pengguna dan merekomendasikan produk 12.
b. Kecerdasan Buatan (AI) untuk Personalisasi
AI menganalisis data perilaku pengguna untuk menampilkan rekomendasi produk yang hiper-personal. Contoh: Amazon Style di metaverse menggunakan AI untuk menyusun rak virtual berdasarkan riwayat belanja 12.
c. Interoperabilitas Aset Digital
Proyek seperti Metaverse Standards Forum sedang mengembangkan protokol agar NFT dari Decentraland bisa digunakan di Roblox atau Fortnite, memperluas utilitas aset digital 7.
5. Rekomendasi untuk Merek Ritel
Kolaborasi dengan Platform Terpercaya: Pilih metaverse dengan basis pengguna aktif (e.g., Decentraland, The Sandbox) dan dompet kripto yang aman seperti MetaMask 11.
Edukasi Konsumen: Buat tutorial singkat tentang cara menggunakan kripto dan NFT dalam kampanye pemasaran 10.
Hibridisasi Pengalaman: Gabungkan insentif fisik dan digital (e.g., NFT + diskon offline) untuk meningkatkan konversi 8.
Kesimpulan
Social shopping di metaverse bukan sekadar tren, tetapi evolusi cara manusia berinteraksi dengan merek. Dengan dukungan teknologi seperti live shopping, kripto, dan AI, v-commerce berpotensi merevolusi industri ritel. Namun, tantangan seperti volatilitas kripto dan keamanan data perlu diatasi melalui kolaborasi antara regulator, platform, dan konsumen. Merek yang berani berinovasi hari ini akan menjadi pemimpin di pasar virtual masa depan.
Referensi:
Peran NFT dalam Ekonomi Metaverse 7.
Strategi Gucci di Roblox 8.
Risiko Transaksi Kripto 11.
Prediksi Personalisasi AI

Penulis Indonesiana
0 Pengikut

Emas Kembali Bersinar: Pilihan Investasi Utama di Tengah Ketidakpastian Ekonomi
Sabtu, 7 Juni 2025 09:39 WIB
Bapanas dan Bulog Gelar Gerakan Pangan Murah Sambut Idul Adha di Sampang: Harga
Rabu, 4 Juni 2025 08:38 WIBArtikel Terpopuler