Media Baru dalam Bingkai Teori-teori

Jumat, 31 Januari 2025 23:01 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content
Media Sosial dan Demokrasi
Iklan

Siapapun yang berminat mengkaji media baru dapat menjadikan buku ini sebagai titik tolak untuk melakukan pendalaman teoritis atas pilihannya

Bagaimana kita dapat memahami media baru yang kini menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari? Mungkin, dapat dimulai dari memahami pengertian ‘media baru’—istilah yang dikontraskan dengan ‘media lama’. Dibandingkan ‘yang lama’, apa yang membedakan keduanya? Mana yang tergolong media lama dan mana yang baru?

Istilah media baru mengacu pada media yang berbasis teknologi digital, pada umumnya bekerja secara berjejaring, menampung beragam kemampuan yang dulu terpisah-pisah (lihatlah, smartphone bisa untuk ngobrol via suara maupun chat tertulis, menonton video, maupun bermain game, menulis dan menyunting tulisan, dan banyak lagi). Artinya, terjadi konvergensi berbagai fungsi dalam media baru.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Perkembangan media baru begitu cepat dan meluas hingga menembus berbagai sendi kehidupan. Orang belajar, menjual barang, membeli saham, mentransfer uang, hingga menonton pertandingan sepakbola yang terlewat ditonton bisa dilakukan di satu peranti teknologi, di mana saja, dan kapan saja. Situasi ini mendorong orang bertanya-tanya, jika ingin mempelajari perkembangan media baru, saya perlu memakai teori apa?

Ada begitu banyak teori, baik teori media maupun teori komunikasi. Tapi, untuk mengkaji media baru, ternyata banyak teori lain yang bisa digunakan. Moch. Fakhruroji, profesor ilmu komunikasi dan new media di Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati, Bandung, membantu kita melihat teori-teori apa yang mungkin dapat diaplikasikan untuk mempelajari media-media baru. Bukunya yang diterbitkan pertama kali oleh Penerbit Simbiosa Rekatama Media pada November 2024 lalu, berjudul Teori-teori New Media, memperkenalkan berbagai teori yang relevan untuk mempelajari media baru.

Salah satu alasan Fakhruroji meringkaskan berbagai teori dalam satu buku ini ialah mengajak pembaca untuk memahami bahwa, dalam kata-kata Fakhruroji, “terlalu banyak fenomena baru dari peristiwa atau praktik komunikasi yang semakin sulit dijelaskan dengan teori komunikasi murni semata”. Teori new media tidak hanya lahir dari tradisi komunikasi, tetapi juga dari berbagai tradisi: cultural studies, seni, teknik informatika, psikologi, politik, ekonomi, terutama sosiologi dan antropologi.

Karya Fakhruroji ini berupaya memetakan berbagai teori media baru, yang selama ini belum tersedia di Indonesia. Pemetaan ini dilakukan dengan meletakkan berbagai teori tersebut ke dalam tiga perspektif, yaitu komunikasi, sosial-budaya, dan politik-ekonomi. Beberapa teori ‘lama’ yang dianggap masih relevan dapat dijumpai di halaman buku ini. Dalam masing-masing perspektif ini, Fakhruroji menyediakan paparan singkat mengenai teori tertentu disertai ringkasan biografi figur yang dominan di dalamnya.

Pemilahan teori-teori ke dalam tiga kelompok tersebut cukup problematis mengingat teori-teori tersebut tidak pernah menempatkan diri seperti itu, di samping kenyataan bahwa persilangan antarranah ilmu tidak dapat dihindari lagi. Media baru semakin meleburkan batas-batas ranah keilmuan yang semula masih coba bertahan, sehingga kita mengenal computer-mediated communication yang di dalamnya melibatkan diskusi tentang teknologi media.

Banyak teori yang diuraikan secara ringkas dalam buku ini, dan di antara semua itu terdapat Actor-Network Theory (ANT) yang berusaha memahami fenomena komunikasi sebagai interaksi antara manusia dan teknologi yang bersifat saling mempengaruhi dalam sebuah jejaring. Teori yang dikembangkan oleh Bruno Latour, Michel Callon, dan John Law telah menarik perhatian yang kemudian mencoba menerapkan pendekatan ANT di berbagai bidang kehidupan.

Dalam keringkasan paparan untuk setiap teori yang disertakan, buku ini telah memberi kontribusi berharga dalam memetakan teori-teori yang ada untuk memahami new media dalam perspektif yang beragam. Begitu banyak teori yang menarik dan aplikatif, siapapun yang berminat untuk mengkaji media baru dapat menjadikan buku ini sebagai titik tolak untuk melakukan pendalaman teoritis atas pilihannya. >>

Bagikan Artikel Ini
img-content
dian basuki

Penulis Indonesiana

1 Pengikut

img-content

Media Baru dalam Bingkai Teori-teori

Jumat, 31 Januari 2025 23:01 WIB
img-content

Jangan Paksakan Pikiran Lama di Era Baru

Kamis, 2 Januari 2025 16:50 WIB

Baca Juga











Artikel Terpopuler

Artikel Terbaru

img-content
img-content
img-content
Lihat semua

Terpopuler di Catatan Dari Palmerah

Lihat semua