Bumi Kalimantan (masih) Surga untuk Hewan Langka?

Senin, 6 Januari 2025 13:50 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content
Banjir di Kalimantan Selatan
Iklan

Tapi kelestarian alam bumi Kalimantan mulai terikikis akibat modernisasi. Hewan langka macam pesut di sungai Mahakam dan orang utan ikut terancam.

***

Seperti yang di ketahui, Kalimantan adalah tempat dengan surganya flora dan fauna, di penuhi dengan hewan-hewan yang eksotik dan tanaman-tanaman yang cantik. Di antaranya adalah fauna yang berupa pesut mahakam yang kadang di anggap versi lumba-lumba air tawar yang biasa hidup di sungai dan orang utan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kini melihat negeri yang sedang melakukan pemerataan perkotaan di seluruh pulau Kalimantan terlebih lagi di bangunnya IKN, di Kalimantan Timur. Maka hutan-hutan yang menjadi pusat kehidupan fauna dan jantung kehidupan akan tergerus juga. Dengan ini menyadari wilayah yang dulunya di penuhi dengan alam, tumbuhan-tumbuhan, yang luas, hewan endemik di luar pulau Kalimantan seperti pulau Jawa dan lainnya.

Sudah banyak tak ada lagi, suara-suara kicauan burung hilang akibat tergerusnya pengaruh perkotaan yang meluas. Bahkan di pulau Kalimantan suhunya mulai memanas akibat tergerusnya pepohonan yang memberi kesejukan. Melihat hutan yang semakin banyak di tebang di Kalimantan sungguh membuat suhu di sini menjadi sangat panas karena kurangnya cara penebangan yang sesuai tanpa harus memembuat suhu menjadi sangat panas tak stabil. Hal inilah yang membuat para hewan menjadi terganggu karena panas yang tak tertahankan.

Sepanjang jalan melewati pulau Kalimantan yang mana di kiri-kanan di penuhi dengan tanaman-tanaman lebat, serta bunyi kicauan burung, dan melihat hewan-hewan seperti kadal, berang-berang, tupai. Namun menyadari penataan perkotaan yang meluas, di khawatirkan keindahan alam ini tak terlihat lagi. Tak hanya membangun perluasan kota besar-besaran, namun juga harus memperhatikan alam yang menjadi penyeimbang ekosistem.

Sebab kehidupan di mulai dari alam dan bergantung dengan alam juga yang mesti di jaga. Apalah daya jika hidup namun kurang bisa menjaga kanekaragaman hayati yang menjadi penopang kehidupan di bumi ini yang memberi makan dan nafas kehidupan.

Jadi sudah sejatinya kita ikut dalam menata kota penghijauan yang stabil dengan alam dan menyediakan penangkaran hewan yang layak. Pesut Mahakam, hewan air unik ini yang berada di Kalimantan Timur tepatnya di sungai Mahakam, sudah tak terlihat lagi, akibat terancam punah, sungguh hewan endemik ini adalah hewan yang patut di lestarikan. Kapan lagi dapat melihat lumba-lumba air tawar, bentuknya yang lucu dan sikapnya bersahabat, memiliki umur yang cukup panjang berkisar sampai berusia 28 tahun.

Pesut Mahakam adalah hewan abu-abu legendaris yang menjadi salah satu kekayaan alam di pulau Kalimantan, justru hewan seperti ini janganlah sampai benar-benar punah, karena menjadi hewan dengan ciri-cirinya yang menarik. Melihatnya berenang dan memberinya makan, menjadi hal yang menarik tuk di perhatikan.

Orang utan, salah satu spesies kera terbesar yang berada di pulau Kalimantan, kini termasuk juga hewan yang terancam punah, akibat pengaruh perburuan liar dan pergerusan hutan. Kini orang utan mulai terlihat memasuki pemukiman warga dan telah banyak bermunculan rekamannya yang terunggah di media sosial mengenai penampakannya, akibat habitatnya yang di ambil. Kadang berada di sekitar komplek perumahan warga, mendatangi tempat makan umum, atau pun wisata.

Ketidakseimbangan inilah pemerintah daerah harus memperhatikannya, tanda-tanda kepunahan fauna yang perlahan semakin mendekati. Justru adanya fauna bisa menjaga sistem rantai makanan, agar alam bisa stabil. Dengan begitu, alam menjadi lebih bisa sesuai, seimbang dengan kehidupannya manusia yang sudah memiliki pemukiman, dengan begitu maka keseimbangan menjadi terjaga dengan baik dan benar.

Orang utan adalah kera yang memiliki ciri khasnya tersendiri, yang menarik tuk di telisik dan menjadi daya tarik tuk di lihat. Sungguh di sayangkan jika hewan ini benar-benar punah suatu hari nanti, karena hewan ini hanya berada di pulau Kalimantan dan Sumatra. Oleh sebab itu, sudah selayaknya para manusia, membiarkannya hidup di habitatnya sendiri atau memindahkannya dengan lebih tepat jika tempatnya benar-benar di perlukan untuk membangun sesuatu dengan tujuan tertentu entah seperti pemukiman atau mengeruk sumber daya alamnya.

Orang utan menjadi hewan langka dan terancam punah akibat masalah-masalah tadi yang menyebabkannya datang ke daerah pemukiman penduduk, yang akhirnya sama-sama merasa terganggu, justru akan hal ini haruslah di sesuaikan terlebih dahulu sebelum membangun pemukiman secara terburu-buru yang menyebabkan ketidakstabilan yang merusak.

Chanee Kalaweit seorang pecinta alam, aktivis lingkungan yang berasal dari Perancis rela datang ke pulau Kalimantan tuk merawat berbagai flora dan faunanya. Dia membuat vlog berbagai macam aktifitasnya kadang bersama keluarga di hutan Kalimantan, dia menyadari bahwa Kalimantan memiliki berbagai macam kekayaan flora dan fauna yang mesti di jaga dan di lestarikan. Berawal dari ingin menyelamatkan Owa sampai akhirnya mendirikan yayasan Kalaweit.

Bahkan orang dari negara lain saja mempunyai kecintaan kepada kekayaan alam yang ada di negeri ini, maka kita sebagai masyarakat yang ada di negeri ini mesti berbangga bahwa kita memiliki pulau dengan alam yang kaya yang mesti di lestarikan dengan baik dan menghindari segala macam penebangan, pertambangan dan perburuan liar yang mengganggu ekosistem.

Chanee Kalaweit telah menjaga owa, dengan penangkaran khusus owa selain hewan-hewan lainnya, kera kecil khas kalimantan dengan lengannya yang panjang yang bersuara nyaring tuk memanggil satu sama lain dengan kelompoknya, owa-owa sudah banyak di buru liar serta di perdagangkan justru dengan membuat penangkaran serta hukum perlindungan tentang hewan, maka perburuan liar ini akan semakin berkurang, meski belum total secara penuh tuk mencegahnya.

Owa-owa adalah kera kecil hitam yang unik dan bisa erinteraksi dengan baik terhadap manusia namun tetap masih waspada karena masih tergolong dalam hewan liar. Owa-owa adalah hewan menarik dengan lengan panjangnya dan kemampuannya berlari dan bergelantung dengan cepat.

Dengan melihat keanaka ragaman hayati, flora dan fauna di bumi Kalimantan ini, sudah tentu kita harus memiliki aspirasi dan tanggung jawab bersama tuk menyadari bahwa kekayaan alam pulau ini bisa kita jaga dan lestarikan dengan baik di tengah-tengah mordenisasi tanpa harus melibas tumbuhan-tumbuhan tanpa adanya rekolisasi yang baik yang justru dapat merusak tatanan yang menggangu keseimbangan alam ini.

Membangun perkotaan modern tak harus menyingkirkan alam-alam di sekitar dengan sebagian besar, namun mampu menyesuaikannya dengan baik tanpa harus juga menghilangkan unsur modernitasnya. Modernitas penting dalam membangun perkotaan, pemukiman yang maju, namun juga harus selaras dengan perkebangan alam yang sudah lama ada, agar stabil dengan bentuk kehidupan penduduk, flora dan fauna.

Pemerintah telah mencanangkan kota hijau yang selaras dengan alam yakni IKN, di harapkan pembangunan Ibu Kota Negara tersebut, bisa di seimbangkan dengan alam-alam luas yang menjadi penopang kehiduapn bagi kehidupan bersama, banyak hal yang perlu di kerjakan namun jika bersungguh-sungguh dan bersabar menghadapinya bukan tidak mungkin pulau Kalimanan akan menjadi daerah dengan perkotaan yang masih memiliki alam yang asri.

Bagikan Artikel Ini
img-content
Jevior Likosta

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler

Artikel Terbaru

img-content
img-content
img-content
Lihat semua

Terkini di Analisis

img-content
img-content
img-content
Lihat semua

Terpopuler di Analisis

Lihat semua