Lagu Kehilangan

Minggu, 25 September 2022 06:08 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
img-content
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

kita masih muda dan karena itu dikekang dengan balok pasung
ketakbernodaan nenek moyang kita
orang-orang yang lidahnya belum pernah merasakan denyut nadi dosa
tak memberi tahu kami tsunami yang terjadi pada keturunan adam

ketika sejarah ditulis ulang dengan darah dalam bahasa
setiap sintaks adalah dosa
kita berjalan dengan berton-ton ketidakmengertian di bibir kita
mencemarkan ramalan di atas takhta surga

kebenaran
seperti raja yang berlomba dengan kayuh waktu
kita melahap buah keheningan menyatukan tubuhnya
lapis demi lapis untaian kata-kata maju mundur
tenggorokan bergoyang dan bergoyang
selayak gerhana ngengat menari di labirin cahaya

turun ke atas kita bagai berjalan dengan gaya
hujan di bukit pasir gurun sahara
mengepalkan daging pusaran rambut merah menyeduh amarah
merusak kesendirian individu

awal keterusterangan yang berliku-liku saat senja
datang mengetuk membawa elemen dingin dan kara
kita melingkar jadi penumbra memancarkan lagu mengubah ritme

ketakutan kita menetap dalam kenyamanan
hanya napas Tuhan yang bisa memberi
merajut atom debu kosmik menjadi foton cahaya
masing-masing galaksi mendewakan esensi keberadaan kita
bermetamorfosis planet berwarna
menerangi sudut-sudut gelap panggung alam semesta

kita menundukkan bayang-bayang masa lalu
detak jantung denyut kegembiraan yang menerangi luka liku

 

Bandung, 24 September 2022

Bagikan Artikel Ini
img-content
Ikhwanul Halim

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

img-content

Anak-anak Malam Minggu

Sabtu, 2 September 2023 17:05 WIB

Baca Juga











Artikel Terpopuler

Artikel Terbaru

img-content
img-content
img-content

test

Rabu, 17 Juli 2024 08:22 WIB

img-content
img-content
Lihat semua

Terkini di Fiksi

img-content
img-content
img-content
img-content
img-content
Lihat semua

Terpopuler di Fiksi

Lihat semua