Penyebab Perubahan Bahasa dari Masa ke Masa

Minggu, 23 Januari 2022 11:05 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Artikel ini berisi tentang faktor penyebab perubahan bahasa yang berubah dari generasi ke generasi.

Bahasa merupakan alat kemunikasi yang dipakai oleh manusia untuk melakukan aktivitasnya. Perubahan bahasa adalah proses perubahan yang terjadi dalam bagian kebahasaan seriing berjalannya waktu. Perubahan bahasa ini merupakan bagian dari linguistik komparatif. Ilmu ini berbicara mengenai proses perkembangan bahasa dari awal mula keberadaannya hingga kondisinya saat ini, serta mekanisme yang terlibat di dalamnya. Sifat dari pengkajian perubahan bahasa adalah bergerak dari masa lampau ke masa kini.

Jadi berbicara tentang perubahan tentunya ada faktor internal dan faktor eksternal di antarnya :

  1. Transmisi intergenerasi
Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Teori ini menjelaskan bahwa perubahan bahasa dikarenakan ketidaksempurnaan transmisi perolehan bahasa ibu oleh generasi berikutnya. Dengan kata lain, anak-anak, ketika melakukan akuisisi bahasa pertamanya cenderung melakukan penyimpangan, dan bentuk penyimpangan-penyimpangan tersebut mempengaruhi proses berbahasa dan mengakibatkan perubahan bahasa.

  1. Variasi

Teori ini menjelaskan bahwa masyarakat lah yang menyebabkan perubahan bahasa melalui komunikasi atau pembicaraan sehari-hari. Selanjutnya, interaksi sosial dalam komunitas masyarakat dapat memberikan perubahan bahasa dengan inovasi terbaru dalam elemen bahasa.[3] Agar terjadi perubahan bahasa, inovasi kata tersebut terlebih dahulu diadopsi dan digunakan oleh para anggota suatu komunitas.

  1. Teleologi

Teleologi artinya perubahan bahasa terjadi karena penuturnya memiliki tujuan-tujuan tertentu yang ingin dicapai.  Penutur menggunakan bahasa sesuai dengan target yang ia inginkan, sehingga ia mengubah beberapa elemen bahasa.

  1. Ekonomisasi

 

Ekonomisasi adalah teori perubahan dalam bahasa terjadi karena tujuan mempermudah pengucapan dan mengurangi energi yang dikeluarkan dalam mengungkapkan kata-kata tersebut.

-Penyebab eksternal

Penyebab eksternal adalah penyebab perubahan bahasa dari kontak antara dua orang atau kelompok dengan dialek atau bahasa yang berbeda. Terdapat dua teori mengenai perubahan secara eksternal yaitu perubahan karena kelompok minoritas dan penyederhanaan bahasa.  Pertama, perubahan terbentuk dari kelompok minoritas atau substrata yang mempengaruhi elemen bahasa kelompok mayoritas.bKedua, perubahan terjadi karena penyederhanaan bahasa antara dua orang dari dialek dan bahasa yang berbeda. Hal itu terjadi karena kesulitan yang dialami ketika menyesuaikan diri dengan bahasa asing lain.

Sifat-sifat dasar yang menyebabkan bahasa itu tersendiri berubah karena Perubahan bahasa pada dasarnya bersifat alami, normal, dan tak terhindarkan. Namun, para ahli bahasa lainnya berpendapat bahwa perubahan dalam bahasa merupakan pertanda kemerosotan.Sebuah kasus pergeseran makna semantikal pernah dilakukan Jimmy Carter, seorang presiden Amerika, yang menggunakan kata flaunt yang berarti “berlagak” yang seharusnya flout “menghina” dalam pidatonya. Kasus ini merupakan bukti dari pergeseran makna dan penghilangan kosakata.

Terdapat tiga tataran bahasa yang mengalami perubahan: suara, tata bahasa dan kata, dan makna.

  1. Fonetik.

Perubahan pada suara atausistem bunyi disebut arus fonetik, yaitu fenomena perubahan yang terjadi pada tempat keluarnya suara seiring berjalannya waktu. Perubahan dalam fonetik atau tempat keluar suara terbagimenjadi tujuh: vokal, konsonan, klaster, perubahan generik, kombinatorik,sporadis, merger, dan penghilangan.

  1.  Vokal

Perubahan yang mempengaruhi vokal dinamakan vokal umlaut.[4] Vokal umlaut adalah perubahan pada huruf vokal yang sebelumnya tercipta dari bagian tengah mulut meluncur ke bagian depan.

  1. Konsonan

Perubahan pada konsonan biasanya terjadi pada huruf rapat yang menjadi frikatif.

  1. Klaster konsonan

Perubahan klaster konsonan adalah perubahan yang terjadi pada sejumlah konsonan yang berdekatan tanpa jeda vokal pada satu kata.

 

  1. Perubahan generik

Perubahan generik adalah perubahan yang lazim terjadi pada suara tertentu di dalam kata, tidak peduli di mana bagian silabel mana perubahan tersebut terjadi.

  1. Perubahan kombinatorik

Perubahan kombinatorik adalah kebalikan dari perubahan generik. Yaitu di mana perubahan suara terjadi berbarengan dengan keberadaan huruf vokal atau konsonan lainnya.

  1. Metatesis

Metatesis adalah perubahan posisi suara pada suatu kata.

  1. Asimilasi

Asimilasi adalah perubahan bunyi konsonan akibat pengaruh konsonan yang berdekatan.

  1. Disimilasi

Disimilasi adalah proses yang mengakibatkan dua hal yang sama menjadi tidak sama.

  1. Sinkope

Sinkope adalah hilangnya bunyi atau huruf di tengah kata.

  1. Haplologi

Penghilangan satu atau dua bunyi secara bersamaan yang berurutan.

  1. Kontraksi

proses atau hasil pemendekan suatu bentuk kebahasaan.

  1. Epentesis

Epentesis yaitu penyisipan bunyi atau huruf ke dalam kata, terutama kata serapan, tanpa mengubah arti untuk menyesuaikan dengan pola fonologis bahasa peminjam.

  1. Protesis

Protesis adalah penambahan vokal atau konsonan pada awal kata, untuk memudahkan lafal.

 

  1. Penghilangan

Penghilangan yaitu konsonan yang tidak dibaca atau hilang dari segi pengucapan meskipun hurufnya tertulis jelas. Contoh dari penghilangan totlal yaitu bunyi /h/ dari kata homo dalam bahasa Latin yang hilang pengucapannya pada kata homme yang diucapkan /cm/ dalam bahasa Prancis, dan kata hombre yang dibaca /ômbre/ dalam bahasa Spanyol. Sedangkan penghilangan sebagian adalah

  1. Tata bahasa

Perubahan yang terjadi pada sistem gramatika meliputi: morfologi, sintaksis, kosakata, dan semantik.

  1. Morfologi

Perubahan yang terjadi secara morfologis meliputi penghilangan akhiran.

  1. Sintaksis

Perubahan pada sintaksis meliputi urutan kata, penggunaan kata kerja, pembuatan negasi, dan pembubuhan klausa dalam kalimat.

  1. Urutan kata

Bahasa Inggris kuno Bahasa Inggris moderndm Kata negatif, Kata negatif dengan penambahan ne pada bahasa Inggris kuno, not setelah kata kerja.

  1. Kosakata

Perubahan pada kosakata meliputi: pembentukan, serapan, dan perubahan makna semantik.

  1. Serapan

Serapan terjadi dalam proses perubahan kosakata karena kebutuhan penggunaan kata untuk istilah baru dalam konteks tertentu dalam komunikasi.

Sejak zaman penjajahan bangsa Norman tahun 1066 terdapat banyak kata yang masuk dalam bahasa Inggris seperti accuse, marry, duke, court, prince, dan sebagainya. Terkadang kata serapan dalam bahasa tergantung bidang garapan wacana. Hal tersebut misalnya kosakata bahasa Prancis diserap dalam Bahasa Inggris berhubungan dengan pakaian, kosmetik, dan benda mewah seperti lingerie, crochet, perfume, rogue, dan champagne. Bahasa Jerman untuk yang berhubungan dengan makanan seperti hamburger, delicatessen, sauerkraut. Bahasa Itali untuk instrument musical seperti piano, opera, solo, sonata, dan lainnya. Terkadang sebuah kata tidak terserap, tetapi diterjemahkan secara mentah-mentah.

  1. Perubahan makna semantik

Seiring perjalanan waktu, setiap kata mengalami perubahan maknawi. Perubahan tersebut mencakup: penyempitan, peluasan, ameliorasi, peyorasi, dan etimologi masyarakat.

 

Kata yang mengalami penyempitan contohnya adalah kata meat bermakna segala jenis makanan, deer segala jenis hewan, dan worm untuk segala jenis hewan merayap, tetapi sekarang semua kata tersebut hanya merujuk pada satu jenis benda saja.Kata yang mengalami perluasan contohnya adalah kata bird dan dog merujuk pada satu tipe hewan saja, bukan merujuk pada satu golongan spesies. Lalu kata alibi dari bahasa Prancis dahulunya bermakna orang yang tidak hadir ketika sebuah acara diselenggarakan, bukan seseorang yang beralasan.

Ameliorasi adalah kata yang mengalami peningkatan makna; atau, kata yang sebelumnya bermakna buruk menjadi baik. Kata tersebut contohnya adalah knight, earl, dan squire yang dahulunya merujuk pada orang biasa, bukan berarti bangsawan seperti makna saat ini.

Peyorasi adalah adalah kata yang mengalami penurunan makna; atau, kata yang sebelumnya bermakna tinggi tetapi kini bermakna buruk.

Hanya ini yang dapat penulis tuliskan dalam artikel ini, jika ada kesalahan penulis mohon maaf. Terimakasih.

--

Nama : Saina Afrisa

Prodi : TB

Mata Kuliah : Sosiolonguistik

Tugas membuat artikel

 

Bagikan Artikel Ini
img-content
Saina Afrisa

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler

Artikel Terbaru

img-content
img-content
img-content

test

Rabu, 17 Juli 2024 08:22 WIB

img-content
img-content
Lihat semua

Terkini di Analisis

img-content
img-content
img-content
img-content
Lihat semua

Terpopuler di Analisis

Lihat semua