Buka Puasa Siang Hari

Rabu, 5 Mei 2021 06:13 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
img-content
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Pengalaman Rohani melaksanakan ibadah puasa

Bulan Ramadan, bulan yang di tunggu-tunggu ummat Islam. Bulan dimana ummat Islam di perintahkan untuk tidak makan dan minum di siang hari alias puasa sebulan penuh.
Bulan Romadhon juga bulan yang penuh berkah dan kenikmatan. Keberkahan itu tidak hanya berlaku untuk ummat Islam saja, ummat di luar Islam-pun kecipratan berkah itu.
 
Bayangkan, saat bulan Ramadan tiba, berapa produsen makanan yang menawarkan produksinya cocok untuk buka puasa, berapa pedagang makanan, kuwe (baik yg muslim maupun non muslim) yang dagangannya laris manis di beli oleh orang yang sedang berpuasa, betapa ibu-ibu,kelompok remaja, kelompok pengajian ramai ramai menjual Ta’jil (menu buka puasa) berjejer di pinggir jalan, depan took atau pasar dadakan. Para petani Bonteng (Timun Suri) ramai ramai menanam dan meraup penghasilan lumayan dari produksinya karena Bonteng hanya laris manis saat bulan Ramadhon saja.
 
Demikian halnya juga para artis, mereka kebanjiran job dengan bayaran yg lumayan gede untuk mengisi acara ramadhon(an) di berbagai stasiun TV.
 
Keberkahan juga datang bagi anak-anak yatim, para dhuafa dan fuqoro yang mendapat rizki dari para donator yang bersedekah. Para orang kaya, ramai ramai bikin acara buka bersama mengundang handai tolan yang tak mampu sambil ‘memberikan” amplop shodaqoh, zakat sebagai tanda syukur atas di limpahkannya nikmat yang di berikan Allah demi untuk mendapatkan berkah berupa “pahala”.
 
Ramadan memang bulan Istimewa, betapa tidak, pada bulan ini, Alqur’an diturunkan oleh Allah sebagai kitab suci Ummat Islam, pada bulan ini juga di perintah untuk melaksanakan zakat (fitrah), dan kita juga diperintahkan untuk memperbanyak amal. Jadi romadhon punya nilai tinggi baik dilihat dari aspek ekonomi, sosial maupun spiritual.
 
Adapun kenikmatan Ramadan, bisa kita rasakan betapa ramadhon telah menggugah selera makan, melihat makanan ini ngiler, melihat makanan itu kemecer.
 
Untuk melaksanakan puasa Ramadan memang berat, makanya perlu belajar. Belajar pemahaman dan penghayatan terhadap ajaran agama (Islam). Jika sudah yakin dan percaya bahwa Ramadan adalah kewajiban, maka kita semua enjoy saja melaksanakannya.
 
Ini semua berkaitan soal keimanan. Makanya benar kata Nabi Muhammad SAW, bahwa keimanan seseorang itu, bisa naik turun, kadang tipis kadang tebal, kadang lemah, kadang kuat. Nah, jika kita sudah memahami dan menghayati betul apa arti dari ber-agama, maka Insya Allah Iman kita akan selalu kuat.
 
Jika pemahaman dan penghayatan kita terhadap (ajaran) Agama kita masih lemah, maka untuk melaksanakan puasa romadhon, kadang banyak alasan, sakit maag-lah, ngga kuat karena kerja berat-lah dan macam macam alasan lain. Alhasil tidak kuat dengan godaan.
 
Saya sebagai manusia lemah lagi tidak sempurna, teryata tak kuat juga menahan lapar, apalagi melihat hidangan numpuk diatas meja. Ada bekakak (Ayam bakar ala Banten), ada pindang kuning, ada Ketan Bintul, semuanya menggugah selera. Tanpa pikir panjang, satu persatu makanan itu saya santap. Alamak, sungguh nikmat rasanya, buka puasa di siang hari.
 
Semoga anda semua tidak mencibir saya yang buka puasa di siang hari, semua itu terjadi saat saya masih kecil, saat saya sedang belajar berpuasa, saat saya sedang diajarkan oleh orang tua saya untuk melaksanakan ajaran Islam. Semoga Allah mengampuni dosa saya yang sedang belajar mengamalkan ajaranNYA.

Bagikan Artikel Ini
img-content
kang nasir

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

img-content

Quo Vadis Lahan Warnasari Kota Cilegon?

Sabtu, 2 Desember 2023 07:35 WIB
img-content

Mudik, Silaturrahmi dan Ayam Bekakak

Rabu, 12 Mei 2021 20:58 WIB

Baca Juga











Artikel Terpopuler

Artikel Terbaru

img-content
img-content
img-content

test

Rabu, 17 Juli 2024 08:22 WIB

img-content
img-content
Lihat semua

Terkini di Analisis

img-content
img-content
img-content
img-content
Lihat semua

Terpopuler di Analisis

Lihat semua