Suko Waspodo

... an ordinary man ...

Dukung Penulis

Mengenal Pasak Bumi dan Khasiatnya

Rabu, 27 November 2019 15:02 WIB

Bagikan Artikel Ini

Dukungan Anda sangat berarti bagi keberlangsungan Jurnalistik publik

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Tentang manfaat Pasak Bumi

Pasak bumi atau yang biasa disebut juga tongkat ali telah lama diyakini sebagai obat kuat tradisional di Indonesia. Tetapi, bijakkah untuk mempercayai mitos ini begitu saja, mengingat masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang juga mempercayai hal-hal tidak masuk akal seperti melempar celana dalam bekas ke atas atap rumah untuk mencegah turunnya hujan?

Pasak bumi atau tongkat ali (Eurycoma longifolia) adalah tumbuhan pohon berkhasiat yang dapat ditemukan di hutan-hutan Indonesia bagian barat dan Malaysia. Akar pasak bumi terkenal berkhasiat sebagai afrodisiak, dianggap sebagai jamu untuk kejantanan pria.

Tumbuhan ini dapat mencapai ketinggian hingga 10 meter di dalam rimbunan hutan dataran rendah. Biasanya, daunnya rimbun pada ujung batang. Kebanyakan pohon ini tidak bercabang, jika bercabang pun terlalu sedikit yaitu satu atau dua cabang saja. Bunganya tersusun padat pada tangkai yang bercabang, yang keluar dari pangkal daun.

Informasi menariknya, pasak bumi memang terbukti secara ilmiah meningkatkan kadar testosteron dalam tubuh. Journal of the International Society of Sports and Nutrition di tahun 2013 menerbitkan penelitian yang mengungkap bahwa tumbuhan ini mampu meningkatkan level testosterondi dalam tubuh sebanyak 37%.

Kecuali itu, pasak bumi juga mampu menaikkan mood: pengonsumsinya akan menjadi 11% lebih tenang, 12% lebih bisa menahan marah, dan 15% lebih percaya diri.

Cara Penelitian Khasiatnya

Yang digunakan dalam penelitian adalah ekstrak akar pasak bumi berkadar 200 miligram. Selanjutnya para responden diberi ekstrak tersebut setiap hari selama empat minggu berturut-turut.

Cara Kerja Ekstraknya

Pasak bumi mempunyai kandungan enzim yang disebut eurypeptides. Berbeda dengan suplemen hormon biasa, pasak bumi bekerja bukan dengan memompa paksa produksi hormon dalam tubuh, namun dengan melepaskan testosteron dari globulin pengikatnya di dalam darah. Artinya, tanaman ini bekerja dengan mengembalikan kadar hormon testosteron manusia ke level normal, bukan dengan memompanyasampai menjadi sangat tinggi.

Siapa Saja yang Tepat dan Boleh Mengonsumsinya?

Sampai saat ini tidak ada efek samping yang ditemukan dalam pengonsumsian pasak bumi oleh para orang dewasa, bahkan konsumsi dosis tinggi sekalipun. Jadi, orang dewasa manapun, wanita maupun pria, bisa mengambil manfaat dari tumbuhan ini.

Pasak bumi akan sangat berguna terutama bagi orang-orang yang memiliki kadar testosteron di bawah normal: para lanjut usia, para atlet yang ingin mencegah efek overtraining,para pelaku diet penurunan berat badan, dan orang-orang rentan menderita pusing dan kelelahan.

Bagaimana Membedakan Ekstrak Pasak Bumi yang Asli dan yang Palsu?

Apabila tertarik, anda dapat memperoleh ekstrak pasak bumi, baik lewat pembelian on-line atau toko-toko herbal. Tetapi hati-hati, jangan sampai anda tertipu. Ekstrak pasak bumi yang asli harus terasa pahit karena mengandung senyawa kimia quassinoid. Kalau anda meminum pil 'pasak bumi' yang rasanya manis, maka siap-siaplah untuk kecewa.

Semoga sedikit informasi ini bermanfaat bagi anda.

***
Solo, Rabu, 27 November 2019. 11:20 am
‘salam sehat serta kuat penuh cinta’
Suko Waspodo
suka idea
antologi puisi suko

#tips-kesehatan

Bagikan Artikel Ini

Suko Waspodo

... an ordinary man ...

0 Pengikut

Memahami Cara Kerja Lembaga Survei Pemilu dan Bagaimana Mengukur Akuntabilitasnya

Sabtu, 25 November 2023 14:13 WIB

Apakah Masih Efektif Penggunaan Baliho Sebagai Media Kampanye?

Jumat, 24 November 2023 18:01 WIB

Lihat Semua Artikel

Baca Juga

anjar tempo satu

Buat Artikel 1

Penulis aja - Rabu, 19 Juni 2024 05:29 WIB

Deskripsi \x3e Artikel coba satu aja dulu...

aldi surizkika

ANCAMAN TERHADAP FUNGSI ORGANISASI

Penulis Indonesiana - Rabu, 24 Januari 2024 16:31 WIB

Stabilisasi organisasi sangat rentan apabila stabilitasnya tidak dijaga dan dikelola secara terstruktur. peran pimpinan dan staf sangat fundamental da...

Muhammad Rafli

Berita Pilihan

Dialog Anies Baswedan dengan Papua: Solutif atau Retorika Belaka?

Penulis Indonesiana - Rabu, 17 Januari 2024 19:03 WIB

Siapa yang dimaksud Anies Baswedan dengan aktivis Papua? Dia harus tegas menyatakan posisinya dalam soal Papua....

Aliya Ghisky

Bangun Bendungan Mbay, Brantas Abipraya Dukung Produksi Beras di NTT

Penulis Indonesiana - Rabu, 17 Januari 2024 18:54 WIB

PT Brantas Abipraya mendukung sektor pertanian di NTT dengan proyek pembangunan bendungan di wilayah Mbay. Bendungan ini diharapkan dapat meningkatkan...

Nural Alfatiningsih

Trading Forex Tanpa Modal, Bisakah?

Penulis Indonesiana - Rabu, 17 Januari 2024 18:50 WIB

Trading bisa enggak pakai uang, lho! Simak berbagai cara yang bisa dilakukan untuk trading tanpa modal di bawah ini!...

Harrist Riansyah

Pilpres 2024 Mirip dengan Pilkada DKI 2017

Penulis Indonesiana - Rabu, 17 Januari 2024 12:56 WIB

Dalam setiap wawancara dengan wartawamn TKN Prabowo-Gibran menyaakan tidak pernah berpikir untuk pilpres dua putaran seperti. Sedangkan dua paslon lai...

kaswana dewi

Linguistik Bahasa dalam Konteks Sosial Budaya

Penulis Indonesiana - Rabu, 17 Januari 2024 12:51 WIB

Linguistik adalah sebuah bidang ilmiah yang menawarkan wawasan mendalam tentang struktur bahasa, peran bahasa dalam komunikasi, serta dampak sosial da...

Handoko Widagdo

Merah Putih Golek Kencana - Peran Orang Tionghoa di Masa Perjuangan Kemerdekaan

Penulis Indonesiana - Rabu, 17 Januari 2024 12:48 WIB

Merah Putih Golek Kencana adalah sebuah novel yang menggambarkan peran orang Tionghoa di Semarang di masa Perjuangan Kemerdekaan. Novel ini terbit di ...

Rita Puspita

Rutan Kebumen Gandeng Yayasan Adil Indonesia Berikan Bantuan Hukum Cuma-cuma

Penulis Indonesiana - Rabu, 17 Januari 2024 12:48 WIB

Tingkatkan Pelayanan Hukum, Rutan Kebumen Gandeng Yayasan Adil Indonesia Berikan Bantuan Hukum Cuma-Cuma...

Made Darme

Kantor Kejaksaan Lama Palembang untuk Cagar Budaya

Penulis Indonesiana - Rabu, 17 Januari 2024 12:46 WIB

Suatu penjajahan memang sangat menyakitkan apabila diingat dari kejadian yang terjadi. Namun perlu disadari dari penjajahan memberikan manfaat yang be...