Seharusnya Perbedaan Keyakinan adalah Pemersatu NKRI

Senin, 20 Mei 2019 12:08 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
img-content
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Artikel ini merupakan kritikan tentang toleransi beragama yang seharusnya ada dalam NKRI

Indonesia merupakan salah satu Negara religius yang menjunjung tinggi nilai nilai keagamaan seperti yang telah disebutkan pada Pancasila sila ke-1 yang berbunyi “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Pada sila pertama tersebut telah dijelaskan bahwa setiap warga negara memiliki kebebasan dalam menganut agama serta menjalankan ibadah sesuai dengan ajaran agamanya masing-masing.  Bertoleransi merupakan sebuah kunci utama dalam mewujudkan suatu persatuan rakyat Indonesia, oleh karena itu kita harus bersikap menghormati seseorang yang memiliki perbedaan keyakinan.

Pada saat ini masalah agama sering dikait kaitkan dalam masalah politik, misalnya saja contoh kasus yang dahulu sedang ramai diperbincangkan masyarakat Indonesia menjelang pemilihan gubernur DKI Jakarta pada tahun 2017 lalu ialah kasus bapak ahok, dalam video resmi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui youtube, Ahok meminta warga tidak khawatir terhadap kebijakan yang diambil pemerintahannya jika dia tidakk terpilih kembali. Tetapi dalam pernyataannya beliau menyisipkan Surah Al Maidah ayat 51 yang mana dari pernyataan tersebut dianggap merendahkan agama islam, padahal sebenarnya menurut bapak Ahok, dia bukan bermaksud menista agama islam. Pada saat itu banyak opini opini yang bermunculan untuk menuntut ahok segera dihukum karena dianggap melakukan penistaan agama. Akhirnya pada tanggal 16 November, polisi menetapkan Ahok sebagai tersangka dalam kasus dugaan penistaan agama. Ahok menyatakan menerima keputusan polisi dan akan mengikuti proses hukum dengan keyakinan tidak bersalah. Ahok juga menegaskan tidak akan mundur dari pemililah gubernur Jakarta, Februari 2017. Namun sebagian besar warga Indonesia ialah penduduk yang mayoritas beragama Islam, termasuk DKI Jakarta. Tentu saja banyak dari masyarakat yang kecewa dengan pernyataan Ahok sehingga dari hasil pemilihan gubernur ahok kalah suara.

Tidak hanya berhenti dalam kasus itu, kasus hampir serupa juga terlihat dari pemilu pada bulan April 2019 lalu yang mana pada masing masing pasangan calon memiliki latar belakang agama islam dengan ilmu agama yang tinggi, seperti bapak Joko Widodo yang menggandeng KH Maruf Amin sebagai calon wakil presiden. Dalam kedua kasus tersebut seharusnya keadilan pada Negara benar benar ditegakkan, jangan hanya karna sebagian besar masyarakat Indonesia adalah umat islam, pandangan terhadap umat lain pun berbeda. Indonesia merupakan Negara yang memiliki masyarakat yang beragam dengan bermacam macam agama, suku, dan ras yang berbeda jadi kita harus saling adil, menghargai, dan menghormati satu sama lain agar tercipta rasa persaudaraan yang mengarah kepada persatuan dan kesatuan NKRI.

Bagikan Artikel Ini
img-content
Ayu Novita Apriliani

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler

Artikel Terbaru

img-content
img-content
img-content

test

Rabu, 17 Juli 2024 08:22 WIB

img-content
img-content
Lihat semua

Terpopuler di Viral

Lihat semua