Alasan Tunanetra Tidak Tersasar Ketika Berjalan Sendiri

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content
Iklan

Pada Tunanetra yang memiliki orientasi lapangan cukup baik, Penanda jalan seperti polisi tidur, tikungan, atau kontur jalan menjadi Penanda suatu tempat

Banyak pertanyaan yang muncul ketika saya menaiki ojek online menuju suatu tempat. Pertanyaan itu muncul baik dari tetangga ataupun orang yang membawa ojek online itu sendiri. Mereka meragukan atau bertanya bagaimana mungkin seorang Tunanetra seperti saya dapat sampai ke suatu tempat dengan benar, sementara saya tidak dapat melihat jalan

Jawaban paling sederhana yang bisa saya lontarkan adalah saya bukan Tunanetra dari lahir, sehingga tahu atau Hapal jalan yang dituju.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 

Beberapa dari pengendara ojek atau taksi online itu masih banyak yang tidak percaya. Pernyataan dan pertanyaan yang paling parah menurut saya adalah saat salah satu dari mereka mengatakan kenapa saya berpura-pura buta. Mereka masih mengkritisi bagaimana cara saya memesan ojek atau taksi online sementara saya tidak bisa melihat. maka setelah itu  upaya mumpuni  Yang bisa saya lakukan adalah demo penggunaan  aplikasi pembaca layar ponsel.

 

Moda transportasi seperti ojek online atau taksi online sangat membantu Tunanetra seperti saya untuk berpergian. Kedua moda transportasi tersebut dapat diakses oleh Tunanetra, karena saat ini semua ponsel pintar sudah menyediakan fitur pembaca layar. Dengan begitu, setiap Tunanetra pemegang ponsel Yang terkoneksi dengan internet dapat menggunakan aplikasi pemesanan ojek online atau taksi online.

 

Perbedaan nya, bila saat melihat dulu saya memperkirakan posisi pengendara ojek atau taksi online melalui gambar peta yang tersedia di aplikasi, dengan pembaca layar hanya dapat diperkirakan melalui selisih waktu yang  tertera pada pembaca layar.

Misalnya, dulu saya dapat mengetahui posisi driver di  jalan tertentu. Ketika mereka berputar atau menjauh dari posisi saya, dapat dikenali dari gambar kendaraan yang ada di peta aplikasi. Tapi bagi pengguna Tunanetra, posisi pengendara yang memutar atau menjauh dapat dikenali melalui waktu yang tertera pada aplikasi.

 

Bila pengendara mendekat pada posisi pemesan, jarak waktu  sekitar tiga - 4 menit. Tetapi ketika pengendara menjauh atau memutar, waktu yang terbaca biasanya menjadi 10 - 18 menit. Begitu pula posisi pengendara saat pertama kali pemesanan dikonfirmasi. Posisi pengendara baik yang jauh atau yang dekat dapat diketahui dari jumlah waktu yang tertera pada aplikasi. Bila pengendara jauh, pembaca layar akan menyebutkan waktu sekitar 16 - 18 menit. Bila pengendara berada dalam jarak yang dekat, pembaca layar akan menyebut waktu sekitar empat sampai 6 menit.

 

 

Di dalam perjalanan Tunanetra tidak mungkin mengandalkan peta. Guna mengenali situasi jalanan, Tunanetra pasrah pada petunjuk dari pengendara atau mengikuti intuisi. Biasanya pada jalanan yang sudah beberapa kali dilewati, tunanetra hafal orientasi tempatnya berada. Pada Tunanetra yang memiliki orientasi lapangan cukup baik, Penanda jalan seperti polisi tidur, tikungan, atau kontur jalan dapat menjadi Penanda suatu tempat. Maka tidak heran bila ada Tunanetra yang seolah olah tahu jalan atau dapat melihat.

 

Dengan kemampuan memperkirakan tersebut, Tunanetra dapat berpergian ke tempat yang ingin mereka tuju secara mandiri. Keadaan yang justru perlu diwaspadai adalah tempat keramaian, dimana Tunanetra tidak dapat mencari patokan orientasi. Beberapa pendamping orientasi mobilitas pernah menyampaikan, akan lebih berbahaya bagi Tunanetra berada di dalam mall dibandingkan bila berjalan menggunakan tongkat di jalanan yang bertrotoar.

 

Bagikan Artikel Ini
img-content
cheta nilawaty

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terbaru

img-content
img-content
img-content
Lihat semua

Terpopuler di Urban

Lihat semua