Merawat Kemajemukan Bangsa demi Keutuhan NKRI

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
img-content
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Kemajemukan yang dimiliki bangsa kita adalah sebuah kekayaan dan karunia yang sangat besar dari Tuhan Yang Maha Esa.

Kemajemukan yang dimiliki bangsa kita adalah sebuah kekayaan dan karunia yang sangat besar dari Tuhan Yang Maha Esa. Nenek moyang bangsa Indonesia sudah mewariskan dari generasi ke generasi nilai-nilai toleransi, solidaritas dan kesetaraan.

Dari sisi kultural Indonesia mewarisi kearifan lokal yang sarat dengan nilai-nilai pluralisme. Tantangannya adalah bagaimana agar nilai-nilai kearifan lokal ini harus selalu mengakar dalam sistem demokrasi dan budaya masyarakat Indonesia. Namun kenyataannya, dinamika persatuan di masyarakat sekarang ini sungguh memprihatinkan dimana masyarakat sudah mulai memunculkan sikap kebencian, permusuhan, saling menghina dan merendahkan diantara sesama.

Penegakan hukum dan rasa keadilan menjadi sorotan masyarakat dalam berbagai permasalahan yang akhirnya memicu ketegangan publik. Hukum adalah kontrol sosial dari pemerintah (law is government social control) sebagai aturan dan proses sosial yang mencoba mendorong perilaku baik yang berguna atau mencegah perilaku buruk. Oleh karenanya hukum itu harus dilaksanakan dan ditegakkan tanpa membeda-bedakan atau memberlakukan hukum tidak secara diskriminatif.

Penegakan hukum harus tegas disertai upaya persuasif pemerintah adalah cara efektif untuk menangani ketegangan agama dan konflik. Ini membuat Indonesia lebih berhak membanggakan diri bahwa komunitas agama yang berbeda dapat hidup berdampingan dalam damai dan harmonis. Motto negara Bhinneka Tunggal Ika, telah berhasil melewati banyak ujian sepanjang dinamika sejarah bangsa Indonesia.

Jangan dilupakan, terdapat kekuatan besar untuk menjaga agar NKRI tetap utuh, yaitu benteng masyarakat. Lingkungan di masyarakat ibarat kolam ikan besar yang menampung jutaan benih ikan, yang ditetaskan keluarga dan lembaga pendidikan. Nilai-nilai yang disemaikan oleh keluarga dan perguruan tidak ada artinya apabila tercemari di masyarakat. Karena itu, masyarakat juga bertanggung jawab untuk menyaring bibit-bibit pemusuhan dan upaya pecah-belah.

Pluralisme sudah dimiliki bangsa Indonesia sebagai sebuah kearifan lokal masyarakat nusantara yang bisa ditemukan dalam beragam tradisi, kebudayaan dan tatanan masyarakat adat. Nilai-nilai kearifan lokal itulah yang kemudian diintisarikan oleh Ir. Soekarno selaku menjadi Pancasila. Inilah landasan ideologis bangsa sekaligus cita-cita luhur seluruh rakyat Indonesia yang harus diimplementasikan dalam setiap bidang kehidupan dari generasi ke generasi.

Bagikan Artikel Ini
img-content
Sisca Mutiara

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler

Artikel Terbaru

img-content
img-content
img-content

test

Rabu, 17 Juli 2024 08:22 WIB

img-content
img-content
Lihat semua

Terkini di Analisis

img-content
img-content
img-content
img-content
Lihat semua

Terpopuler di Analisis

Lihat semua