Seorang manusia yang ingin selalu lebih baik setiap harinya
Novel Hati Suhita: Kisah Perjuangan, Nilai Sejarah, dan Filosofi Jawa
Sabtu, 31 Mei 2025 18:54 WIBPerjuangan Alina Suhita mempertahankan cinta dan tradisi Jawa dalam pernikahan penuh konflik dan filosofi kehidupan pesantren.
***
Menurut saya, novel Hati Suhita merupakan sebuah karya yang penu dengan ilmu, terutama nilai-nilai sejarah Indonesia dan simbol-simbol yang kaya, mulai dari bangunan hingga simbol bunga.
Alina Suhita adalah sosok perempuan yang sangat tegar dalam perjuangannya selama lebih dari tujuh bulan, meskipun hampir membuatnya putus asa. Perjuangannya adalah untuk menjadi tebu antep ing qolbu terhadap suaminya, Abu Raihan Al Birruni, yang masih belum bisa move on dari Ratna Rengganis. Kekuatan dan ketegaran Hati Suhita ini sangat menginspirasi saya untuk selalu berjuang dan tidak pernah menyerah.
Jadi, Hati Suhita bukan hanya sekadar kisah cinta segitiga, tetapi juga mengandung nilai budaya Jawa dan pesantren, serta pepatah-pepatah dan filosofi Jawa yang mendalam. Alina Suhita juga digambarkan sebagai sosok yang terus belajar untuk menjadi istri dan menantu yang baik. Hingga akhirnya, dia mendapatkan Mustika Ampelnya atau cinta dari Birru, tetap menjaga mushafnya, dan masih terdapat cinta dari mertuanya. Dalam pikirannya juga tersimpan Anwar, pondok pesantren mertuanya.
Hal ini tergambar jelas dalam kutipan berikut:
"Aku sangat bahagia. Mushaf di tangan ku. Mas Birru di pangkuan ku, Al-Anwae di pikiranku. Abah Ummik di hatiku. Dan benih ma Birru, di rahimku."
Alina Suhita juga kuat berkat dukungan Mbah Kung (kakeknya) yang menyematkan nama salah satu penguasa perempuan di Kerajaan Majapahit. Perang di hati Suhita berlangsung selama tujuh purnama yang begitu dahsyat. Keangkuhan dan kebekuan suaminya, Birru, telah membuat hatinya berdarah-darah. Penolakan itu membuatnya tersungkur tak berdaya, namun menunjukkan bahwa Alina tidak pernah menyerah. Dia melawanan dengan kelembutan, ilmu, dan doa sampai akhirnya memenangkan pertarungannya dan bertahta di hati kerajaan suaminya.

Penulis Indonesiana juga seorang Mahasiswa di UIN Jakarta dengan Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
0 Pengikut
Salah Asuhan dan Mental Penjajah, Mengapa Barat Selalu Dianggap Lebih Baik?
Minggu, 1 Juni 2025 18:32 WIBNovel Hati Suhita: Kisah Perjuangan, Nilai Sejarah, dan Filosofi Jawa
Sabtu, 31 Mei 2025 18:54 WIBArtikel Terpopuler