Lahir, Bandar Lampung, Sekolah dan nyantri di Pesantren, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Sekarang Aktif Berkaligrafi dan menulis Puisi.

Labidal 1988

Rabu, 9 April 2025 12:56 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content
Kunang-kunang
Iklan

Hal-hal yang membahagiakan, yang salah satunya adalah hal yang bahagia ketika mendapati bersin di musim hujan, seseorang seperti layaknya

 

 

Labidal 1988.
- cerpen

Hal-hal yang membahagiakan, yang salah satunya adalah hal yang bahagia ketika mendapati bersin di musim hujan, seseorang seperti layaknya terhubung oleh musim dan suasana. Begitu, gigilnya di dalam lenggang pikiran itu, dan mendorong satu hentakan "Huaaachiiimmm..." lalu, seraya sedikit mencubit hidungmu.

Labidal 1988, disana kesunyian sangat melimpah dan ruah pada ruang angkasa, dan belantara hutan di pinggiran kota besar. Sebuah mini compo yang kehabisan baterainya dan berganti menjadi dendang katak dan jangkrik. Dan selebihnya, dari apa yang seseorang temukan dalam kesenyapan itu adalah sebuah tempurung yang menelungkup, dan memayungi seluruh tubuh katak, yang tak menegatahui dengan apa yang terjadi sebagai perubahan besar di semua sisi dan sudut wilayah negara tropis ini. Di tengah masa kecil itu, seorang pria besar berkumis dan berjanggut tebal. Dia biasa melangkah pada malam dengan sebilah parang pendek menyertainya menuju ibukota, dan pulang dengan selusin harapan dan sekardus anggur hijau dalam kotak berwarna dan bergambar buah.

Warna kulitnya hitam, dan dengan suatu gerakan yang lincah dia mampu menerkam mangsa di luaran rumah berdidnding bambu itu. Sebuah pedati dengan sapi yang menarik tungkai gerobak itu, melenguh melintasi halaman di muka di tengah jalan tanah yang becek.

Di sini di pinggiran kota ini, tak ada bahasa keramaian dengan kemajuan sains dan tekhnologi, yang ada hanya segerai kimono Oshin dan boneka Unyil, melintas di hari minggu pagi di televisi hitam putih.

Jika ada yang pernah membaca kisah lima keluarga miskin di meksiko, di sini adalah sebongkah keheningan kontemplatif yang mejauhi hiruk pikuk dan riuh ramai aktivitas seperti pasar dan pusat kegiatan lainnya, yang tak lain adalah kegilaan manusia dalam memenuhi pikirannya untuk menjadi beradab, alhasil alih-alih adalah merusak sistem ekologi tanah dan lingkungan alam yang menjadi mukim bagi sejumlah keluarga.

Lelaki, itu seperti lelaki lainnya sebagai ayah, memepertahankan garis keturunan dengan inisiatif keputusan untuk tinggal di tepi jurang peradaban sosio-metropolis. Dan, seekor ikan gabus baru saja memakan umpan yang dipasangnya tadi malam, tak lain adalah seekor katak sawah yang gepeng terkena hantaman sebilah kayu. Pada hari itu, terdengar sebuah manifesto dari kemandirian dan kesendirian, dan rasa kecewa atas prilaku yang berkembang dala asasi perkotaan urban dan umumnya metroplois, dalam heterogenetik dari banyaknya identitas yang menggambarkan fungsi, jabatan dan hirakis yang lainnya, dalam ideologi dan konsep keyakinan tentang gagasan dan pikiran sebagai ide dari kehidupan kemanusian di dalam peradaban modern.

Dan, aku bukanlah sosio-komunis, atau juga pengikut partai yang telah bubar pada era Orde Baru di Indonesia, dan atau Weber, dan Cliford Gretz, dengan sejumlah teori sosial hirakis, dan bentuk masyarakat yang dibangun dari kriteria masyarakat sosio-religius, seperti, santri, abangan, dan priyayi. Yang pada mulanya adalah pada setiap bulan September, di tanggal 30, siaran televisi menayangkan film tersebut dalam kapasitas momentum peristiwa sejarah. Sebuah partai yang menjadi identitas pemicu dan simbol dari kekacauan politik di istana negara, konon adalah sebuah statum shape bernama Indonesia.

Kisah, dari sebuah film yang ceroboh yang mencoba menodai gambaran akan halnya kehidupan surga itu seharusnya. Dimana, ternyata televisi itu setiap beberapa hari setelah hujan, terkerubung kunang-kunang, yang tewas dari waktu bersama lampu badai. Sebuah, aksen dari kehidupan yang temporal. Terbilang mati muda, oleh gempita dan kerlip cahaya, yang tak untuk disentuh sebab membuat terbakar bagi yang menyentuhnya.

Sementara hari pada minggu berikutnya yang disaksikan, adalah bagaimana "Siti Nurbaya" yang dipingit, dan dijodohkan dengan "Datuk Maringgih", atau senada kisah yang tak jauh berbeda dalam rentangan judul "Sengsara Membawa Nikmat" yang sebuah kampung melayu minang riuh oleh perseteruan "Syamsul Bahri" dan "Si Muda Kacak", dan aku rasa siapa yang tidak menonton film itu, bisa membaca karangan buku novel tersebut, oleh Marah Rusli, seorang penulis novel berkebangsaan Indonesia Raya.

---------------------------------------------------------------

Dinding rumah bambu yang telah lenyap itu menghilang oleh dinamika perubahan zaman yang begitu temporal, dan jejak kemiskinan yang menghantui malam-malam tanpa suatu pilihan selain tidur lebih awal, dan menemukan esok tubuhmu berada di dalam belantara alam raya, yang masih sedikit hutan.

"Tuan!, tuan!, kenapa engkau bicara pada pepohonan ?"

tak adakah bagimu kawan bercakap yang seimbang,"

selain dari pokok batang kayu?"

Bunyi suaraku lirih, dan aku berkata pada orang yang berkulit hitam itu, dan di sebelahku seorang wanita tua berkulit hitam juga, mengunyah daun sirih dengan kapur dan pinang.

Di sini, tak ada sesiapa, ketika mimpi malam membuatmu mengigau dengan seekor ular dan bau tubuhnya dalam botol-botol anggur menggapai ujung pintu botol itu, hingga pada suatu ketika, dan pagi dengan embun yang membasahi rumput pada dini hari, lelaki itu melangkah pergi dan meninggalkan semua impiannya dalam keheningan teriakan seorang anak laki-laki, yang mendapat perlakuan tidak senonoh dari seorang yang memainkan kemaluannya dengan mengajaknya bercinta pada sebuah petang hina dina.

Bandar Lampung, 09/04/2025.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bagikan Artikel Ini
img-content
AW. Al-faiz

Penulis Indonesiana

5 Pengikut

img-content

Gigi

Sabtu, 26 April 2025 07:43 WIB
img-content

Surat

Kamis, 24 April 2025 20:12 WIB

Baca Juga











Artikel Terpopuler

Artikel Terbaru

img-content
img-content
img-content
Lihat semua

Terkini di Fiksi

img-content

Fragmen

Sabtu, 7 Juni 2025 15:29 WIB

img-content
img-content
img-content
img-content
Lihat semua

Terpopuler di Fiksi

Lihat semua