Surat Hutan untuk Presiden Prabowo dan Menteri Kehutanan

Rabu, 8 Januari 2025 19:25 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content
hutan arcamanik 2
Iklan

Semakin seringnya serangan mahluk hutan masuk pemukiman manusia bukanlah sebuah kebetulan, tetapi karena buruknya manajemen hutan kita.

Pak Presiden dan Pak Menhut , Selamatkan Hutan yang bukan Hanya Pohon

Kejadian yang direkam dalam unggahan https://www.facebook.com/share/v/1EkiUqTgRD/ menunjukkan betapa krisis manajemen hutan kita semakin parah. Kejadian yang kembali mengambil nyawa seorang anak manusia oleh penghuni hutan yang dilindungi, harimau Sumatra, sangatlah memprihatinkan. Sudah tentu duka mendalam, ketika Ibnu,warga Tunggal Jaya Pondok Kopi, Kecamatan Teras Trunjam, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu meninggal kemarin diterkam harimau.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kedukaan yang dialami keluarga, ketakutan yang menghantui warga desa, serta keprihatinan akan hancurnya ekosistem hutan menjadi berkecamuk lagi ketika musibah mengerikan ini terjadi lagi. Apakah penyebab seekor mahluk yang dilindungi, seperti harimau Sumatra, atau ditempat lain gajah, orang utan dan berbagai mahluk lain harus terpaksa masuk ke perkampungan sebagai ekosistem yang berbeda dari habitat mereka, Hutan.

Tak pelak, kehidupan hutan perlu dimaknai bukan hanya sekedar kerimbunan pohon, apalagi menyederhanakannya hanya dengan kumpulan “tumbuhan yang berdaun”. Sejatinya hutan adalah kehidupan kita. Menyitir seorang novelis Amerika, Louis Bromfield, yang juga seorang penggiat lingkungan mengatakan "A forest is a living thing like a human body...each part dependent on all the other parts." – Hutan bukan Cuma pohon, tapi ia bagaikan tubuh manusia, diciptakan menjadi bagian yang tergantung satu dengan yang lain.

Penghuni atau bagian dari hutan sangat tergantung satu dengan yang lain, dan kisah hutan adalah keindahan rantai makanan yang digambarkan semua keyakinan agama agama sebagai wujud ciptaan Tuhan menjaga alam. Keindahan dan harmoni semua penghuni hutan itu sayangnya kerap dipandang sebelah mata ketika kepentingan ekonomi-politik menjadi satu satunya cara memandang hutan. Hutan bukan lagi dilihat sebagai penjaga keberlanjutan alam sebagai subyek mempertahankan kehidupan alam , yang sebagian diantaranya adalah manusia, tapi sekedar modal dan investasi profit bagi segelintir manusia ketika mereka memiliki kuasa melakukan eksploitasi.

Ya, Deforestasi menjadi pilihan aksi aksi merusak hutan. Hutan diperlakukan sebagai modal bagi pertumbuhan ekonomi, yang banyak dari keuntungannya hanya dinikmati segelintir pelakunya. Ketika hutan juga diperlakukan sebagai sumber lahan penyediaan sumber pangan manusia, hutan kembali dirusak dengan memaksa mahluk lain harus dipinggirkan bahkan dimusnahkan. Elemen keanekaragaman hayati sebagai “pemilik resmi” hutan dilecehkan karena alasan profit semata. Surga yang diciptakan Tuhan dalam hutan, secara pelan namun pasti dihabisi dengan mens rea kerakusan manusia melakukan eksploitasi hutan untuk alasan keuntungan sesaat.

Dampak Deforestasi nyata, International Union for Conservation of Nature (IUCN) Red List mencatat, tumbuhan yang terancam punah di dunia telah mencapai 24.914 spesies pada 2022 atau meningkat 6,77% dibandingkan tahun sebelumnya. Sedangkan spesies hewan yang terancam punah pada 2022 sebanyak 16.900 spesies. Indonesia berada di urutan kedua dunia negara dengan megabiodiversitas, namun tercatat terbanyak keempat memiliki spesies terancam punah. Menurut UNESCO, aktivitas manusia bertanggung jawab sebesar 75% dalam faktor penyebab hilangnya keanekaragaman hayati.

Kisah manusia diserang Harimau di Bengkulu adalah musibah nyata dari Deforestasi. Peningkatan serangan terhadap penduduk desa adalah dampak nyata eskalasi kesewanangan pengambil Keputusan menghancurkan hutan. Para pemilik hutan kehilangan habitat alami mereka, dan rantai makanan dirusak yang mengharuskan mereka mempertahankan hidup dengan masuk ke “ruang lain” selain hutan. Serangan harimau kepada anak anak manusia akan semakin sering dan dengan terpaksa harus dimaklumi, kendati perih melihat hilangnya nyawa karena niatan jahat manusia lainnya.

Oleh karena itu, Pak Presiden Prabowo dan Menteri Kehutanan sebagai duty bearer yang telah diberikan otoritas oleh rakyat Indonesia mengelola bangsa dan negara, sudilah melihat ulang kebijakan perihal hutan sebagai cara menghadirkan keberlanjutan di Nusantara tercinta. Jadikan Hutan sebagai tempat sakral. Kendati hutan memiliki nilai ekonomis, namun sudah selayaknya sebagai pemilik kuasa untuk keberlanjutan anak cucu bangsa ini, bapak bapak mengambil Keputusan yang terbaik bagi semua, Hutan sebagai car akita hidup, bukan hanya pohon, tapi manusia dan semua penghuni hutan yang terusik karena kelalaian kita.

Adalah baik untuk mendengarkan apa yang dikatakan Pak Apai Janggut pimpinan masyarakat Dayak Iban yang berdiam di kawasan hutan zona penyangga Taman Nasional Betung Kerihun, Kalimantan Barat. Baginya, "Hutan adalah sumber kehidupan kami yang sudah diturunkan oleh leluhur kami sejak dulu. Menjaga hutan adalah bagian dari budaya kami karena di dalam hutan tersebut terdapat ladang kami, tanaman obat, dan sungai kami, juga kuburan leluhur kakek nenek yang harus kami jaga. Hutan seperti ibu yang memberi kami makan dan menyediakan udara untuk kami bernapas dan bagian dari hidup kami yang harus kami jaga,"

Maukah kita membunuh ibu kita dan membiarkan agen pemberi kehidupan yang diberikan pencipta ini menjadi rusak. Jangan lagi ada Harimau menyerang manusia, dan jangan lagi ada perusakan massif hutan dimana harimau, gajah, orang utan, dan ribuan spesies hewan dan tumbuhan lainnya dimusnahkan untuk kepentingan sesaat oknum perusak bangsa. Ungkapan kuno Silva Vocat, atau Hutan Memanggil”, adalah ketukan di suara hati kita. Ketika Hutan berteriak mengerang menuju kematiannya, apakah Nurani siap mengambil Keputusan yang tepat? Walahuallam.

Bagikan Artikel Ini
img-content
Victor Rembeth

Penulis Indonesiana

1 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler

Artikel Terbaru

img-content
img-content
img-content
Lihat semua

Terkini di Analisis

img-content
img-content
img-content
Lihat semua

Terpopuler di Analisis

Lihat semua