Ku Tlah Jatuh Cinta
Senin, 27 November 2023 07:32 WIBPerasaan itu membuatku gelisah setiap malam, memikirkan apakah perasaan ini baik bagiku. Hari demi hari berubah menjadi minggu, dan rasa itu semakin besar. Aku menaruh harapan yang tidak pasti kepadanya.
Kami berteman cukup lama, tapi baru hari itu aku melihat matanya, menatapnya dalam waktu yang lama, menilik, menebak berwarna apa matanya, dan hanya kusimpulkan, matanya indah dan menatapku dengan dalam. Seketika detik itu juga aku terpesona akan sorotan matanya. Dia tidak terlalu tinggi dariku hanya selisih kurang lebih 5 cm. Kulihat lagi dia lumayan tampan dan lucu. Dia orang yang selalu tersenyum dengan siapapun, dia orang yang sangat sabar dan baik. Kami bersahabat, kurang lebih satu tahun lamanya. Yah.., kami cukup akrab.
Berbincang-bincang tentang segala hal, masa kini, masa depan, lelucon, apapun itu. Kami makin dekat dan menghapus adanya jarak, bahkan memiliki salah satu hobi yang sama, dan menjalani hobi itu, setiap waktunya menjadi sangat spesial bagi ku.
Kami bertatapan secara singkat tidak lama seperti dulu dan rasa itu muncul sesaat setelah aku memutuskan kontak mata dengannya. Degup jantung yang kencang dan aku tau betul perasaan apa ini. Perasaan itu membuatku gelisah setiap malam, memikirkan apakah perasaan ini baik bagiku. Hari demi hari berubah menjadi minggu, dan rasa itu semakin besar. Aku menaruh harapan yang tidak pasti kepadanya. Semakin besar rasa itu semakin besar gelisahku, siapa yang dia suka, siapa yang dia sayangi, itu terus muncul di dalam pikiran ku sampai membuat tidur tidak tenang.
Aku semakin tidak bisa menatap lama mata indahnya itu. Aku hanya bisa berpaling saat kami bertatapan, tapi di waktu yang sama aku senang dengan sorot matanya yang menatapku dalam. Hingga aku mendengar suatu pernyataan yang tidak sengaja kudengar sambil lalu dengan teman ku. Seorang gadis berparas cantik yang menurutku sempurna, menyukai dia.
Seketika aku berpikir, aku tidak secantik gadis tadi. Apakah aku masih pantas untuk menaruh rasa kepadanya? Aku pun mengambil keputusan, menjauhinya selama beberapa hari. Aku menceritakan semua yang aku alami kepada teman baikku, tentang keputusanku, tentang perasaanku, dan dia menilai aku salah mengambil keputusan.
Dia tidak setuju akan hal itu, serta dia tidak tertarik dengan gadis berparas cantik itu. Dia menyatakannya didepanku setelah tau apa yang terjadi. Aku seketika merasa bingung apakah aku bisa menaruh harapanku yang tidak pasti ini kepadanya?
Malam itu perasaan yang sudah terpendam bangkit kembali. Aku berdoa semoga lembaran ini adalah lembaran pertama bukan lembaran terakhir. Aku berkata dalam hati, "Aku berharap dia belum mencintai orang lain dan tidak sedang membuat orang lain menunggucinta nya. Aku akan selalu meneriakkan namanya di dalam hatiku dan pikiranku".
-Tamat-
Penulis Indonesiana
0 Pengikut
Ku Tlah Jatuh Cinta
Senin, 27 November 2023 07:32 WIBHujan dan Cinta
Selasa, 28 November 2023 07:59 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler