Memulai Kembali

Tulisan ini adalah hasil karya pertama untuk memulai hal yang dulu sering dilakukan. Dulu sering dibuat untuk menjadi bagian curahan hati tentang masalah apapun yang penulis rasakan atau alami. Yah, memulai kembali.

      Memulai kembali, nyatanya tidak mudah bagiku seorang mantan Jurnalis kampus, yang sudah vakum sejak lulus kuliah dalam menulis. Menulis apapun yang aku lihat dan rasakan. Terlebih saat ini dengan duniaku sebagai seorang Ibu Rumah Tangga membuat sedikit waktuku untuk mencoba memanjakan kembali jari jemariku dengan tuts tuts keyboard laptop. Tapi entah hari ini aku merasakan sebuah feel yang tidak biasa, yang membuatku bersemangat untuk memulai kembali, ya memulai kembali untuk menulis. 

      Menulis dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah mengungkap gagasan, opini dan ide dalam rangkaian kalimat. Hal inilah yang kembali aku coba untuk memulainya. Menulis bagiku bukan hanya tentang mengungkap gagasan, opini atau ide, lebih dari itu ada sesuatu yang membuat menulis it menjadi asyik bagiku. Sebenarnya menulis yang dikatakan oleh KBBI, telah dilakukan oleh banyak orang begitupun aku. Salah satu contoh menulis tersebut adalah dengan menulis diary, menulis ide masakan, menulis catatan keuangan rumah tangga, dan banyak kegiatan menulis lainnya yang tanpa sadar kita lakukan. Hanya saja, esensi dari menulis itu belum cukup tersampaikan kepada kita karena beranggapan hal tersebut hanyalah sebuah kegiatan yang biasa. 

             Tujuan menulis sendiri bagiku merupakan wadah untuk menyalurkan apa yang ingin disampaikan tetapi tidak bisa dilakukan secara langsung. Dalam artian, ada hal-hal yang membuatku tidak bisa mengungkapkan lansgung secara lisan, tetapi dapat aku ungkapkan lewat tulisan. Walaupun, terkadang bahasa yang aku gunakan dalam tulisanku adalah bahasa sehari-hari yang tidak baku. Namun, untuk memulainya kembali, hal tersebut sudah merupakan sebuah kemajuan untukku. 

                 Sebagai seorang mantan Jurnalis kampus, sedikit banyak aku mengetahui bahwa menulis bisa menjadi sarana untuk penulis mengungkapkan fakta yang terjadi dan sebuah kebenaran. Terlepas dari ada profit yang diterima. Namun, ilmu yang didapat dalam proses tumbuh kembang sebagai jurnalis lebih dari hal tersebut. Di kesempatan ini aku ingin memulai kembali hal baik ini, sebagai bentuk warisanku kelak untuk keluargaku, anak cucuku nanti. Agar mereka tahu bahwa istri, ibu, nenek, anak mereka pernah turut berkontribusi untuk dirinya sendiri agar menjadi pribadi yang lebih baik dan bermanfaat. Tidak lupa agar semua orang tahu, bahwa menulis itu Asyik.