Musim Masa

Kamis, 5 Januari 2023 19:28 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
img-content
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Bagai rutinnya waktu yang enggan berontak, namun retak mengukir tanah-tanah basah. Tentu saja, puisi senantiasa menjadi catatan lain bagi para punjangga menyimpan rahasia yang akan tetap gemantung serupa rasi bintang yang sahaja cahayanya seriuh deras hujan. Semoga batin tetap terjaga baik, Sahabat.

Bagai rutinnya waktu yang enggan berontak

selain diam lantas terbunuh serupa nyawa hidup

terlahirkan kumbang sedalam deras hujan; gemantung

cahaya dayang memikat tanpa wujud tanpa wajah

memandang sahaja kepada langit tunggul pelangi

 

memamitkan tapak langkah di antara duri belukar

sementara membayangi hancur kusuma sejak lama

 

Di kejauhan gulungan pasang menjauh dari tepian

riuh rendah menunggal mendadak menyasar kemudi

yang pernah berapi-api menyisakan padam jalanan

yang pernah merintih-rintih meredam sisa harapan

 

namun retak mengukir tanah-tanah basah

namun seriknya mengikat tikam pejalan

kunang-kunang yang menyadar malam

 

apakah tuan berkehendak kemalangan abadi atas jiwa?”

 

Manakala pengayuh masa pun, enggan meronta;

selain sahaja cahaya menyepuh senyawa bedhaya

selain rasi bintang merancang kasêmbadan wusana

 

 

- 4 dan 5 Januari 2023

Bagikan Artikel Ini
img-content
Okty Budiati

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

img-content

Gremet-gremet Waton Slamet

Kamis, 23 Maret 2023 06:15 WIB
img-content

Musim Masa

Kamis, 5 Januari 2023 19:28 WIB

Baca Juga











Artikel Terpopuler

Artikel Terbaru

img-content
img-content
img-content

test

Rabu, 17 Juli 2024 08:22 WIB

img-content
img-content
Lihat semua

Terkini di Fiksi

img-content
img-content
img-content
img-content
img-content
Lihat semua

Terpopuler di Fiksi

Lihat semua