Saya seorang penulis, Jurnalis dan influencer
Mahasiswa Psikologi Universitas Bina Bangsa Edukasi Seksualitas di El Bantany
Selasa, 27 Mei 2025 09:39 WIB
Pendidikan seksual bukan soal mengajarkan seks, tapi tentang mengenal diri, menjaga diri, dan menghormati orang lain.
Kamis, 22 Mei 2025, halaman utama Pondok Pesantren Modern El Bantany tampak lebih ramai dari biasanya. Di bawah naungan bangunan bergaya modern minimalis yang berpadu dengan nuansa islami, sekelompok mahasiswa Psikologi semester 4 dari Universitas Bina Bangsa hadir membawa misi yang tidak biasa: menyampaikan psikoedukasi tentang seksualitas sehat kepada para santri.
Dengan mengusung tajuk “Pendidikan Seksual: Dianggap Tabu, Padahal Perlu”, kegiatan ini dilaksanakan sebagai bagian dari praktik pengabdian masyarakat mahasiswa psikologi. Tema tersebut dipilih bukan tanpa alasan. Masih banyak lembaga pendidikan, termasuk pesantren, yang belum menjadikan pendidikan seksual sebagai bagian dari kurikulum atau ruang diskusi yang aman bagi remaja.
Dipandu oleh Muhammad Wildan sebagai moderator, dan dibawakan oleh Ainurul Rihadul Ais sebagai pemateri utama, kegiatan ini tidak hanya menekankan pentingnya pengetahuan biologis seputar tubuh dan pubertas, tetapi juga menyentuh aspek psikologis, sosial, budaya, serta hak-hak remaja atas tubuh dan rasa aman.
Para anggota timSukma Dewi Alia Ningrum, Najma Andina, Raden Maulana Khafid, Ningrum Dwi Setya Febriani, dan Jundi Ilman Rahman Turut aktif membimbing sesi kelompok diskusi dan refleksi kasus. Mereka menyajikan materi yang mencakup jenis-jenis kekerasan seksual, pentingnya memahami batasan personal, pengaruh lingkungan dan media, serta bagaimana remaja dapat melindungi diri mereka dengan pengetahuan yang tepat.
Salah satu segmen paling penting dari kegiatan ini adalah membahas isu-isu yang selama ini dianggap tabu untuk dibicarakan di ruang publik, seperti menstruasi, mimpi basah, orientasi seksual, masturbasi, dan pelecehan digital. Para santri, baik putra maupun putri, diberikan ruang untuk memahami bahwa pengetahuan tentang tubuh dan seksualitas bukanlah sesuatu yang kotor atau memalukan, tetapi merupakan bagian dari pendidikan karakter dan perlindungan diri.
Antusiasme peserta tampak jelas. Meski pada awalnya suasana sempat canggung, namun pendekatan yang interaktif—dengan tebak-tebakan, permainan, dan studi kasus—membuat para santri merasa nyaman. Banyak yang mulai bertanya dan menyampaikan pandangannya dengan terbuka.
Salah satu peserta mengatakan bahwa ia baru pertama kali mendengar penjelasan mendalam soal consent (persetujuan) dan hak untuk berkata “tidak” terhadap sentuhan yang tidak diinginkan. “Biasanya kami hanya tahu dari cerita teman atau media sosial, tapi di sini dijelaskan dengan cara yang sopan dan masuk akal,” ujarnya.
Menurut Ainurul, pendidikan seksual yang sehat bukan bertujuan mendorong perilaku menyimpang, melainkan justru sebagai bentuk pencegahan. “Kita membekali mereka agar tidak mudah menjadi korban maupun pelaku, apalagi di usia remaja yang penuh rasa ingin tahu dan mudah terpengaruh,” tegasnya.
Kegiatan ini menjadi bukti bahwa ruang edukasi tentang seksualitas bisa dan perlu dibuka di mana saja, termasuk di lingkungan pesantren. Justru di tempat-tempat seperti inilah, dialog sehat perlu dimulai untuk membekali para santri dengan pengetahuan yang benar, bukan mitos atau stigma.
Pondok Pesantren El Bantany sendiri menyambut baik kegiatan ini. Para guru menyampaikan bahwa edukasi semacam ini akan sangat bermanfaat jika dilakukan secara berkelanjutan, tentu dengan pendekatan yang sesuai dengan nilai-nilai keagamaan dan budaya setempat.
Mahasiswa Psikologi Universitas Bina Bangsa berharap bahwa kegiatan serupa bisa diperluas ke lebih banyak pesantren atau sekolah berbasis agama. Sebab, kesehatan seksual adalah bagian dari kesehatan mental dan hak dasar manusia, bukan isu yang harus dibungkam karena takut melanggar norma.
Ketika pengetahuan disampaikan dengan pendekatan yang manusiawi, menghormati nilai, dan berdasarkan keilmuan, maka isu yang selama ini dianggap tabu bisa menjadi pintu masuk perubahan sosial yang lebih sehat.

Penulis Indonesiana Dan Influencer
0 Pengikut

Tambang Nikel Siap Hancurkan Pesona Raja Ampat
Jumat, 6 Juni 2025 17:17 WIB
Mahasiswa Psikologi Universitas Bina Bangsa Edukasi Seksualitas di El Bantany
Selasa, 27 Mei 2025 09:39 WIBArtikel Terpopuler