Awal Boroknya Pemerintah Prabowo Dipertontonkan Oleh Kelakuan Gus Miftah

Jumat, 6 Desember 2024 21:40 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content
Gus Miftah
Iklan

Kabinet Merah Putih adalah refleksi rejim bagi-bagi jabatan dari hasil profil sharing dukung mendukung dalam Pilpres 2024. Ketika sebuah pemerintah hadir dari paket politik kompromi dan pada saatnya timbul ledakan masalah akut, siapa yang bertanggung jawab? Kelakuan Gus Miftah melakukan olok-olok ke Pedagang Es Teh adalah dimulainya tontonan menyedihkan sekali.

***

Belum genap 100 hari kerja pemerintah Prabowo-Gibran, muncul persoalan serius yang dilakukan para pembantu presiden terpilih. Prabowo-Gibran belum menunjukkan prestasi signifikan, justru sebaliknya pemerintahannya sudah dicederai oleh kekonyolan timnya. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Terkait polemik Gus Miftah yang mengolok-olok  tukang es teh. Prabowo harus membayar konsekuensi yang amat besar. Pertaruhan politik dan juga legitimas pemerintahan yang tergolong masih muda. Ujian tersebut sangat mengusik kredibilitas Kabinet Merah Putih.

Sebenarnya kejadian Gua Miftah tersebut di atas adalah cerminan tindakan politik yang mencerminkan bagaimana secara keseluruhan dan komprehensif Prabowo-Gibran. Pemenang Pilpres 2014 tersebut mempunyai tim. 

Salah satu tim dalam kabinet dalam struktur pemerintahan ini terpilih Gus Miftah Gus Mitra sebagai salah satu staf khusus yang ditugaskan untuk kerukunan dan agama. Alasan inilah yang menjadi sorotan publik bahwa Gus Miftah ini adalah bagian dari pemerintahan Prabowo.

 Konsekuensi yang sangat mendasar sehingga kericuhan ini akan semakin menyalam menyala, semakin menggila ketika isu Gus Miftah disandingkan dengan Prabowo itu sendiri.

Tindakan Tegas

Harus dilakukan adalah tindakan-t yang menurut penulis bisa saja terjadi dua arah. Pertama, Prabowo segera pecat Gus Miftah dari jabatannya sebagai staf khusus.

Pilihan kedua, Gus Miftah Sendiri dengan sukarela untuk mundur dari jabatan sebagai staf khusus pemerintah Prabowo.

Dua hal yang akan dilakukan oleh Prabowo atau Gus Miftah akan menetralisir kemarahan masyarakat dan juga menekan laju deligitimasi pemerintah. Ketidaknyamanan masyarakat harus dibayar mahal dan diputuskan segera.

 

Bilamana isu yang sedang viral tersebut tidak ditanganinya dengan segera, Prabowo akan kehilangan momentumnya sebagai presiden yang legitimate.

Prabowo Mencintai Rakyat

Apa yang diharapkan masyarakat saat ini adalah Prabowo mencintai rakyat Indonesia Prabowo, tidak menyakiti rakyat Indonesia dan Prabowo berjuang untuk rakyat Indonesia secara utuh. Prabowo bukan justru menyakiti salah satu bagian masyarakat bukan Prabowo membunuh atau membuang salah satu bagian masyarakat. 

Prabowo bukanlah sebagai seorang utopis, bukan presiden halu. Dikatakan bahwa pada saat ini Prabowo Subianto mempunyai medan magnet besar bagi harapan-harapan yang sangat muluk bagi masyarakat. Prabowo akan membuat sebuah perubahan sangat besar terutama untuk wong cilik .

Penjual Es Teh Pelajaran Mahal

Belajar dari kasus penghinaan Penjual Es Teh yang diolok-olok oleh salah satu staf presiden dan pada akhirnya viral, bola api panas yang dengan cepat membakar rumah istana presiden.

 Mencermati kemarahan masyarakat saat ini, bisa dikatakan bahwa meletusnya kekecewaan merupakan representasi harapan yang sangat ekstrem. Bagaimana bisa secara keseluruhan pemerintah Prabowo itu bisa menghargai memperjuangkan dan juga memberikan jaminan-jaminan ke arah perbaikan untuk masa depan.

Keraguan Masyarakat

Pertanyaannya, Bagaimana hal bisa terburuk terjadi bagi seorang Gus Miftah yang notabenya adalah staf khusus yang diberikan tugas khusus dalam bidang kerukunan agama justru menjatuhkan harga diri wong cilik. Mengolok-olok adalah pekerjaan yang senonoh ini adalah simbol-simbol atau pekerjaan-pekerjaan politik yang sebenarnya merusak kedaulatan Prabowo untuk melakukan sebuah perbuatan penguatan ekonomi dan penguatan hak-hak sipil.

Kriminalisasi Politik

Olok-olok Gus Miftah sudah masuk masalah politik yang kiranya sangat krusial. Harapan masyarakat kondisi kekinian dan mentalitas dari para pejabat Prabowo yang memang harus segera reshuffle, segera diganti-ganti dengan orang mempunyai satu paket substansi baik ide dan gagasan dan juga perilakunya untuk mempertegas dan mempertajam dedikasinya untuk keseluruhan rakyat Indonesia.

Penulis meyakinkan jika olok-olok dari Gus Miftah sudah masuk kriminalisasi politik di internal pemerintahan Prabowo. Prabowo segera menuntaskan persoalan dapat politik tersebut dan kembali dalam urusan politik kebijakan-kebijakan sangat diharapkan segera dieksekusi.

Fokus Pekerjaan Janji Kampanyenya

Prabowo secara simultan pertama memberikan arah perbaikan ekonomi dengan cepat, kedua memastikan program kerjanya terealisasikan. Suka tidak suka, saat ini Prabowo belum menunjukkan secara komprehensif hasil-hasil kerja nyata untuk masyarakat . Belum menunjukkan skill kepemimpinan, padahal Prabowo sebagai manajer / CEO Indonesia .

 Prabowo pada saat ini belum dalam fase konkret kerja nyata. Justru sebaliknya, khalayak publik digemparkan perilaku salah satu staf khusus yang mencontohkan perilaku sangat buruk. Inilah kenyataan politik kompromi, politik yang tidak disesuaikan dengan realitas kebutuhan politik.

Refleksi Politik Bagi-bagi

Kompromi instan yang didasarkan oleh kepentingan-kepentingan politik Koalisi dengan menghasilkan sebuah distorsi pemerintahan yang menurut penulis sangat senjang dan timbang antara cara berpikir eksekutif dalam hal ini presiden secara berpikir para menteri dan cara berpikir pembantu presiden dalam hal ini staf khususnya.

Sebuah keniscayaan yang tidak bisa dihindari adalah kemarahan kolektif akhirnya meledak. Gus Miftah yang mengolok-olok orang kecil ini sebenarnya adalah bukan hanya sebatas isu moral atau kultural atau isu sosial namun ini adalah isu yang sebenarnya secara fakta sebuah gambaran suramnya politik bagi-bagi atau korporasi yang hanya didasarkan sharing pengaruh dan kekuasaan, dan melupakan aspek etika, moralitas serta minimnya  profesional para pembantu Prabowo.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Bagikan Artikel Ini
img-content
Heru Subagia

Penulis, Pengamat Politik dan Sosial

2 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler

Artikel Terbaru

img-content
img-content
img-content
Lihat semua

Terpopuler di Pilihan Editor

Lihat semua