Somalia, oh Somalia
Kamis, 20 Juli 2023 06:12 WIBSebuah perjalanan anak orangutan piatu, yang menyedihkan, penyakitan, kurus kering. Namun kini sudah gemuk sinyal dan telah bidup tenang di hutan tropik, rumah aslinea.
Wajah yang mengenaskan, menyedihkan dan memilukan,
Dia terserang penyakit kulit, gatal-gatal dan juga terserang malaria.
Kasihan nasibmu nak, ibumu dibunuh hanya untuk mengambilmu.
Namun, kini kau sudah tenang hidup di hutan.
Mudah-mudahan selamat dan hidup mu berkecukupan.
Somalia, hanyalah sebuah nama untuk anak orangutan,
Bukan berarti orangutan ini dari Somalia, sebuah negeri dari benua Afrika nun jauh di sana,
Bukan ... bukan ..
Anak orangutan ini berasal dari daerah Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah,
karena orangutan hanya ada di Kalimantan dan Sumatera,
Seandainya ada orangutan dari wilayah di luar itu,
baik itu di dalam atau di luar negeri,
itu namanya selundupan dan dilarang pemerintah dengan hukuman 50 juta rupiah atau kurungan penjara lima tahun.
Somalia .. oh ... Somalia,
Para pengasuh atau perawat anak orangutan yang sehari-harinya dihabiskan untuk merawat orangutan di karantina,
belum pernah berjumpa dengan orang yang berasal dari Somalia,
apalagi berkunjung.
Mereka hanya tahu dari gambar dan foto di majalah, koran dan tayangan televisi,
bahwa negeri Somalia tatkala dilanda kelaparan,
banyak anak-anak kecil kurus kering, karena kelaparan, kekurangan makanan, bahkan tak sedikit yang meninggal dunia.
Bukan berarti menghina anak-anak Somalia,
Bukan berarti menyamakan bocah Somalia dengan orangutan ini,
Bukan, bukan itu maksud kami.
Tetapi ketika anak orangutan ini datang, kurus, kering, penyakitan, kurang makan, seperti anak-anak Somalia yang dilanda bencana kelaparan saat itu, seperti dalam tayangan TV.
Spontanitas, ya spontanitas, pengasuh menyebutkan namanya Somalia.
Sekali lagi maaf, tak ada maksud sedikit pun menghina anak-anak Somalia.
Mungkin kalau anak orangutan ini datang sekarang, saat dimana banyak gejolak di permukaan bumi ini, yang muncul mungkin bukan nama Somalia.
Bisa jadi anak-anak korban perang di Ukraina, anak-anak korban penjajahan di Palestina. Atau entahlah, untuk mengingat kejadian dunia yang sedang dilanda bencana dan anak-anak menjadi korbannya.
Kini Somalia sudah bersangsur membaik.
Mau makan, mau bercanda dan mau bermain.
Tetapi dia tak suka dengan kaum lelaki,
Benci, ya bencii sekali
Mungkin, induknya dibunuh oleh pemburu kaum lelaki
Somalia sudah gemuk,
sintal tak seperti Somalia yang dulu.
Selamat jalan Somalia
Kami-kami berdo’a, mudah-mudahan hutanmu sebagai tempat tinggalmu dan bangsamu, akan lestari dan dilindungi.
Jangan sampai musnah,
Berubah menjadi padang pasir seperti di Afrika sana di negeri Somalia, sehingga menimbulkan paceklik,
musim kering yang berkepanjangan,
dan menyebabkan kekurangan makanan,
dan menemui ajal di tengah-tengah bekas hutan tropik,
hutan yang seperti zamrud khatulistiwa
dan kau dianggap menjadi hama, di beberapa perkebunan yang menyulap hutan menjadi perkebunan.
Kau kurang makan dan kurus kering.
Selamat jalan Somalia,
Salam dari bekas pengasuhmu.
Penulis Indonesiana
0 Pengikut
Berkunjung ke Negeri King-Kong
Selasa, 3 Oktober 2023 18:41 WIBPara Dokter, Where Are You?
Senin, 25 September 2023 16:10 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler