Catatan Ahir Tahun Pembangunan Infrastruktur Kota Cilegon; Jalanan Rusak Ajur Muk-muk
Sabtu, 10 Desember 2022 06:56 WIBMasyarakat berteriak soal buruknya kondisi infrastruktur terutama jalan di wilayah Cilegon. Saking buruknya muncul narasi yang sangat local wisdom dengan menyebut jalan di Ciegon banyak yang ajur muk-muk. Ungkapan ini artinya rusak parah separah-parahnya!
Bulan Desember 2022, merupkan momentum untuk melihat sejauh mana pemerintah Kota Cilegon-Banten melaksanakan pembangunan tahun 2022. Untuk melihat itu, tidaklah sulit lantaran kisi-kisi pembangunan sudah terangkum dalam dokumen resmi pembangunan, yakni APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah). APBD ini telah disepakati bersama antara legslatif dan eksekutif dan di tetapkan melalui peraturan daerah .
Sejauh mana pelaksanaan dan keberhasilan pembangunan daerah tidak dilihat dari berapa kali pimpinannya mengadakan studi banding ke luar daerah, berapa kali menghadiri acara seremonial kenegaraan atau berapa kali dapat penghargaan. Tetapi sejauh mana pimpinan daerah dapat menjalankan program yang terangkum dalam APBD itu untuk kepentingan rakyat.
Catatan ini saya khususkan mengenai pelaksanaan pembangunan infrastruktur/pembangunan fisik di Kota Cilegon tahun 2022. Pembangunan Infrastruktu saya anggap penting karena akan berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat.
Kita masih ingat betapa riuhnya masyarakat berteriak soal buruknya kondisi infrastruktur terutama jalan di wilayah Cilegon. Saking buruknya muncul narasi yang sangat menyentuh dilihat dari aspek local wisdom dengan menyebut jalan di Ciegon banyak yang ajur muk-muk. Istilah Ajur muk-muk ini awalnya di populerkan seorang penulis Cilegon, Mang Pram, dalam tulisannya di media sosial tentang kondisi jalan di Cilegon yang ajur muk-muk.
Ajur muk-muk adalah bahasa Cilegon yang menggambarkan sesuatu dengan kondisi yang sangat parah keadaannnya atau kerusakannya. Jika objeknya jalan, maka gambarannya adalah jalan yang kondisinya rusak parah se parah-parahnya.
Melihat relitas seperti itu, maka kemudian muncul protes dan kritik dari warga Cilegon dengan beragam ekspresi yang menggambarkan jalan-jalan di Cilegon dalam kondisi rusak parah alias ajur muk-muk itu. Ada yang menarasikan dengan video, ada yang lomba mancing di kubangan jalan, ada yang lomba foto dengan latar jalan yang rusak, ada yang nanam pisang ditengah jalan dan berbagai ekspresi lainnya.
Narasi seperti ini jangan dianggap sebagai ungkapan nyinyir, tetapi harus dimaknai sebagai suatu pertanyaan publik mengapa jalan yang rusak tidak segera diperbaiki oleh pemerintah. Hal itu harus dimaknai sebagai keinginan masyarakat agar jalan yang rusak segera diperbaiki. Bisa dimaknai sebagai ungkapan kekecewaan warga atas kinerja dan perhatian Pemkot Cilegon yang buruk terhadap kepentingan masyarakat.
Wajar masyarakat bertindak demikian mengingat pengalaman Pelaksanaan APBD 2021 lalu telah meninggalkan satu legasi tentang buruknya kinerja Pemkot Cilegon dalam pelaksanaan pembangunan. Hal itu ditandai dengan penyerapan anggaran yang rendah, SILPA (Sisa Lebih Perhitungan Anggaran ) menggunung, proyek gagal lelang dan proyek gagal bayar.
Biang keladi dari semua itu, salah satunya, adalah banyak pembangunan infrastruktur (pembanguna fisik) yang sudah diprogramkan dalam APBD gagal dilaksanakan, akibatnya mewarikan SILPA hampir setengah trilyun. Dalam bahasa kampung, SILPA ini mengandung makna anggaran atau uang tak terpakai sia sia di APBD, yang rugi adalah masyarakat karena kepentingannya tak terpenuhi.
Penulis Indonesiana
0 Pengikut
Jalan Berliku Menuju Istana
Selasa, 3 Januari 2023 06:00 WIBYouth Center di Cilegon, di Mana Gerangan?
Jumat, 23 Desember 2022 07:42 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler