Not U, Gairah Nyanyian untuk Sang Petarung
Jumat, 12 Januari 2024 13:18 WIBGiovanni berkisah pamerannya kali ini menaja 20 keping lukisan medium Arcylic On Canvas dan dua karya mural di atas tembok. Menurut Gio pamerannya kali ini karena terinspirasi lagu “Not You” by Allan Walker feat Emma . Lagu yang membakar semangatnya untuk jadi petarung bukan pecundang dalam jagad seni rupa. Simak syair-syair penggalam lagu “Not You” berikut ini : In my life, in my mind Where I make up stories all the time And I pretend that I am not someone Left to face the world alone Lately Im not the same Ive found a stranger calling out my name Have a feeling you would be so proud And hes gon need me now But hes not you “Suasana batinku memang persis seperti syair yang tertulis dalam lagu yang disenandungkan Allan Walker itu. Di mana rasa sendiri berjuang dalam menghadapi kerasnya kehidupan. Hari-hari yang dipenuhi gagasan-gagasan dan khayalan memompa semangat juang dalam berkarya,” ujar Gio. Diakuinya syair-syair itu memantik jiwa dan mengobarkan semangatnya untuk meraih cita-cita meski harus mengahadapi jalan panjang untuk mewujudkannya.
Perupa Giovanni Susanto terus bergerak tak pernah lelah menjelajah dunia visual yang jadi pilihan hidupnya. Kini Gio sapaan karib pelukis yang mengakrabi medium akrilik dan mengugemi aliran surealis ini kembali menggelar pameran tunggalnya.
Pameran karya tunggal keempatnya mengusung tajuk : “Not U” digelar di Warmindo BurNdes, Jalan MH Thamrin 4, Semarang. Pameran yang dibuka Sabu (13/01/2024) ini berlangsung hingga 31 Januari 2024.
Giovanni berkisah pamerannya kali ini menaja 20 keping lukisan medium Arcylic On Canvas (AOC) dan 2 karya mural di atas tembok. Menurut Gio pamerannya kali ini karena terinspirasi lagu “Not You” by Allan Walker feat Emma . Lagu yang membakar semangatnya untuk jadi petarung bukan pecundang dalam jagad seni rupa.
Simak syair-syair penggalam lagu “Not You” berikut ini :
In my life, in my mind
Where I make up stories all the time
And I pretend that I am not someone
Left to face the world alone
Lately I'm not the same
I've found a stranger calling out my name
Have a feeling you would be so proud
And he's gon' need me now
But he's not you
“Suasana batinku memang persis seperti syair yang tertulis dalam lagu yang disenandungkan Allan Walker itu. Di mana rasa sendiri berjuang dalam menghadapi kerasnya kehidupan. Hari-hari yang dipenuhi gagasan-gagasan dan khayalan memompa semangat juang dalam berkarya,” ujar Gio.
Diakuinya syair-syair itu memantik jiwa dan mengobarkan semangatnya untuk meraih cita-cita meski harus mengahadapi jalan panjang untk mewujudkannya. “Aku ingin berteriak dan berkata dengan percaya diri. Aku akan kembali bukan untukmu. Bagiku sesuatu yang hilang itu tak perlu dicari. Aku akan dapatkan yang baru yang menerimaku, menghargai dan setia,” ujar Gio mendedahkan proses perjalanan visualnya.
https://www.indonesiana.id/admin/foto#
Sedangkan tentang lokasi pamerannya mengapa di Warmindo BurNdes juga punya kisah yang tak kalah menarik. Relasi baik dengan Tan Moel (Malvyn) owner BurNdes yang punya suasana batin sama --chemistry ini-- menjadikan kolaborasi tak hanya menjadi sebuah event tetapi menjadikannya monumen persahabatan yang saling mengisi dan menguatkan.
Bagi Gio sendiri pameran ini juga sekaligus langkahnya napak tilas bahwa dirinya pernah berpameran bersama saat pandemi Covid 19 beberapa waktu lalu di sini (d/h Café Petualang)
Gelaran pameran “Not U” ini juga mengusung pesan moral yang ingin disampaikannya juga untuk mengingatkan dirinya. “Tetaplah setia. Jangan takut Anda tidak sendiri. Tuhan akan selalu memberi jalan. Sekalipun Anda ditinggal sendiri tetaplah semangat. Laku petarung jangan pernah menyerah. Yakinlah bisa membalas dengan “dendam kreatif” lewat karya-karya. Aku akan kembali. But Not U,” terang Gio.
Merespon Warmindo
Pameran Giovanni ini memang agak unik. Gio sengaja menaja pamerannya tak seperti biasanya di Hotel, Café, Art Space tetapi di Warmindo. Konsep setting pamerannya merespon suasana Warmindo. Gio menjadikan Warmindo seolah-olah studionya sehingga beberapa karyanya dibiarkannya sengaja tanpa pigura. Tetapi bukan bearti karya yang dipajang apa adanya.
Salah satu alasan lainnya, Gio ingin mendekatkan karya-karyanya dengan berbagai lapisan masyarakat. Bahkan dalam pamerannya kali ini Gio selain menggelar 20 karya lukisan antara lain bertajuk; Pinjam Serratus, When A Man Love A Women, Sarangheo, Funimal, Neverland, Rumah Pohon, Mencari Jawaban, Baik Buruk Kucinta,Cerita Cinta, Kekuatan Cinta,Syahwat Darurat, Kamu Seperti Ular, Bird in Space, dan juga memajang dua buah karya muralnya yang merupakan visualisali perjalanan dalam jagad rupa.
Salah satu karya lukisannya bertajuk : “Bird In Space” yang ditaja dalam pameran ini terpilih dan termuat dalam kitab “Schwan Sali und Freundin Navi fliegen Zu Allen Kindern der Welt”, Sepember 2023, yang memuat karya 50 orang dari 18 negara dari berbagai penjuru dunia yang menyuarakan perdamaian dunia.
Menurut Gio penggabungan pameran lukisan dan mural tujuannya sebagai sarana pembelajaram sekaligus juga sebagai showroomnya sebagai mural artist. Tetapi yang mendasari adalah relasi batin dirinya dan Owner BurNdes Malvyn sekaligus membukukan persahabatannya dalam visual mural. Simbiose mutualisma, saling menguatkan, meneguhkan untuk bangkit dan berjayadalam kiparahnya masing-masingbegitu pesan tersiratnya.
Simak mural pertama yang menggambarkan imajinasi liar Gio menyambut Tahun Naga. Visual sosok kepala Naga dan burung Hong (Phoenix) menyiratkan sebuah harapan agar di tahun naga Malvin sahabatnya akan meraih sukses dan perjodohan.
https://www.indonesiana.id/admin/foto#
Sedangkan mural yang kedua, menggambarkan perjuangan Gio dalam totalitas berkarya. Lihat simbol-simbol yang diterakan mangkok mie tanpa sendok yang bermakna untuk bertahan hidup sekalipun rejeki sudah ada tetapi tetap harus berusaha. Karena makanan sudah ada tinggal mau tidak kita mencari sendoknya. Ada juga sosok anjing yang berkaki sebelah sambil berpikir bis BRT.
“Jadi sesulit apa pun biar kata kaki tinggal sebelah bagaimanapun caranya tetap bergerak.BRT warna merah menanjak bertulis terus berbenah. Untuk mencapai jalan ke puncak mesti harus berbenah terus menerus. Kalau bis mau nanjak harus dicek dan diservis mesinnya. Kita harus instropeksi,” babar Gio.
Sedangkan gambar kaleng krupuk “Berdikari” lanjut, Gio, walau kita dianggap remeh raus tetap survive “Berdikari”. “Krupuk meski diremehkan, sekrupuk-krupuknya krupuk tetap punya makna, namun dibaliknya ada proses panjang,” beber Gio.
Senandung lagu “Not You” terus berkelindan dan menggairahkan langkah Giovanni untuk terus melakoni jalan sunyi dunia seni rupa. Dunia yang penuh gairah. Tetapi bukan untukmu ! Gasssss!
Semarang 10 Januari 2024
Christian Heru Cahyo Saputro, Jurnalis dan Pengamat Seni Rupa Tinggal di Semarang.Tulisan ini sebagai pengantar dalam katalog pameran tunggal Giovanni Susanto “Not U”.
Penulis Indonesiana
0 Pengikut
Not U, Gairah Nyanyian untuk Sang Petarung
Jumat, 12 Januari 2024 13:18 WIBArdiyanto Arsitek dan Pelukis yang Kesengsem Pada Dunia Bahari
Kamis, 28 Desember 2023 06:54 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler