Pembunuhan Hakim: Ini Foto-foto Rekaman CCTV Mobil Bawa Jenazah Korban untuk Dibuang
Sabtu, 11 Januari 2020 21:08 WIBPembunuhan hakim Jamaluddin masih menyisakan kisah yang menyeramkan. Setelah Jamaluddin dibunuh di rumahnya sendiri dengan cara dbekap, terungkap dalam rekaman CCTV, bagaiamana mobil itu berangkat dari rumah dan melewati sejumlah jalan di Medan, menuju Sukadame, Deli Serdang.
Pembunuhan hakim Jamaluddin masih menyisakan kisah yang menyeramkan. Setelah Jamaluddin dibunuh di rumahnya sendiri dengan cara dibekap, terungkap dalam rekaman CCTV, bagaimana mobil pembawa korban itu berangkat dari rumah dan melewati sejumlah jalan di Medan, menuju Sukadame, Deli Serdang.
Kisah itu terkuak setelah Polda Sumatera Utara menetapkan tiga orang tersangka beberapa waktu lalu. Mereka adalah isteri sang hakim, Zuraida Hanum, 41 tahun, yang diduga menjadi otak pembunuhan. Dua tersangka lainnya adalah M.Jefri Pratama, 42 tahun, dan Reza Fahlevi, 29 tahun, yang mengeksekusi pembunuhan.
Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara Inspektur Jenderal Martuani Sormin mengatakan kematian Jamaluddin akibat kehabisan oksigen." Para tersangka membekap korban saat ia tidur," kata Martuani Rabu 8 Januari 2020.
Hakim Jamaluddin ditemukan warga telah tewas di dalam mobil Toyota Land Cruiser Prado warna hitam nopol BK 77 HD, Jumat siang, 29 November 2019. Mobil itu terperosok di sebuah jurang di Dusun II Namo Rindang, Desa Suka Dame, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
Perjalanan membawa korban
Hakim Jamaluddin dibekap saat tidur bersama anaknya di rumahnya sendiri di Kompleks Royal Monaco, Medan, pada Jumat 29 November 2020, sekitar pukul 01.00 WIB. Saat itu isteri korban, Zuraida Hanum, yang mengatur pembunuhan itu tidur di antara anak dan suaminya.
Ia ikut memegangi kaki Jamaluddin saat dua pelaku yang lain membekapnya. “Setelah korban tidak bergerak, mereka mengecek untuk memastikan apakah korban sudah meninggal atau belum. Setelah yakin korban sudah meninggal mereka berdiskusi mengenai tempat pembuangan jenazah,” kata Martuani Sormin.
Awalnya, kata Martuani, mereka sepakat untuk membuang jenazah korban di kawasan Berastagi. Mereka kemudian memakaikan seragam olah raga Pengadilan Negeri Medan kepada korban. Korban kemudian diangkat ke dalam mobil Prado BK 77 HD dan diletakkan dalam posisi terbaring pada deretan bangku kedua.
“Jefri Pratama menyetir mobil, sedangkan Reza Fahlevi duduk didepan,” ujarnya. Mobil tersebut sempat singgah di satu tempat untuk mengambil sepeda motor Vario Hitam BK 5898 AET yang dikemudikan Reza Fahlevi.
Sepeda motor ini mengikuti mobil prado berisi jenazah Jamaluddin hingga akhirnya dibuang di areal kebun sawit di Desa Suka Dame, Kutalimbaru, Deli Serdang. Jefri dan Reza kemudian meninggalkan lokasi menggunakan sepeda motor tersebut.
Selanjutnya: dalam rekaman CCTV
<--more-->
Dalam rekaman CCTV tetangga korban, terungkap mobil Jamaluddin keluar dari komplek itu pada puku 04.34 meluncur ke arah Jalan Ginting. Berikut ini tangkapn layar video yang diunggah oleh Tribune-medan dikanal Youtube.
Kalau kita amati, rekaman CCTV terakhir terpantau dari toko Aan Jaya. Saat itu waktu sudah menunjukkan jam 05. 02.
Hal ini masih klop dengan kesaksian warga Sukadame, tempat lokasi pembuangan jenazah itu. Merurut sebagian warga, ada yang melihat pagi sekali, mobil tersebut telah mondar-mandir di kawasan itu.
Selanjutnya: kunci pembongkar
<--more-->
Kunci pembongkar kasus
Rekaman CCTV itu salah satu temuan penting untuk membongkar kasus pembbunuhan hakim Jamaluddi yang direncanakan amat rapi itu. Bahkan tidak ada sidik jari pelaku di mobil dan tempat kejadian perkara.
Sang isteri, Zuraida Hanum sebelumnya menyatakan bahwa korban berangkat ke bandara pukul 05.00 WIB. Waktunya memang tak terlalu jauh selisihnya karena dalam CCTV terungkap pukul 05.34 WIB. Alibi ini tampak nya dirancang cermat pula.
Andaikata bilang jam 05.34 seperti sebenarnya, akan mencurigakan untuk alasan menuju bandara. Terlalu pagi karena kedatangan pesawat di Bandara Medan sekitar pukul 07.00 WIB.
Zuraida saat itu juga mengatakan bahwa suaminya setelah ke bandara akan langsung ke kantor PN Medan. “Bapak tidak cerita ke saya siapa yang ingin berjumpa,” ujar Zuraida , 30 November 2019.
Dari pengecekan CCTV, memang tak da jejaknya ke bandara. Nah, ketika polisi mengonfirmasi lagi ke Zuraida, sang isteri berdalih bahwa suaminya suka berbohong.
Kesaksian Zuraida ( suaminya ke Bandara) juga tidak klop dengan penjelasan Kapolsek Kutalimbaru AKP Bitler Sitanggang sebagai sumber pertama penemuan mayat. Ia menjelaskan pihaknya mendapatkan informasi penemuan mayat tersebut pada Jumat sekitar pukul 13.30 WIB. Tapi ia mengatakan, bahwa ada warga yang melihat mobil itu sudah mondar-mandir di kawasan itu sejak pagi sekali.
Tak cuma berbohong soal keberangkatan suami, Zuraida berkali-kali juga mengungkapkan adanya teror di rumahnya beberapa pekan sebelum pembunuhan. Ia mengatakan ada yang menabrak pagar rumahnya. Tapi pengakuan ini diragukan oleh anaknya sendiri.
Zuraida yang terlihat suka berpenampilan keren dan berdandan cantik seperti yang terlihat di media sosial, juga pernah mengatakan dia dan suaminya akan berangkat umrah. Saat pemakaman suaminya, dia berkali-kali terlihat pingsan. ***
Penulis Indonesiana
0 Pengikut
Dahsyatnya Corona: 300 Lebih Orang Tewas, 14 Ribu Terinfeksi, 24 Negara Tertular
Minggu, 2 Februari 2020 19:38 WIBMensesneg Minta Revitalisasi Monas Distop, Inilah 3 Blunder Gubernur Anies
Senin, 27 Januari 2020 21:12 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler