Perempuan Bangkit dan Melawan
Kamis, 30 April 2020 09:19 WIB
Perempuan adalah manusia yang diciptakan dari tulang rusuk, sesuai dengan kisah nabi Adam A.S dengan Siti Hawa. Perempuan adalah manusia yang lemah dan lembut. Tapi yang banyak di neraka adalah perempuan, katanya.
Perempuan adalah aset negara yang sangat terlindungi sebagai mana pepatah, “Jika ingin suatu negara hancur maka hancurkan perempuannya”. Begitu tinggi bukan derajat perempuan subahanallah. Namun apa yang terjadi hari ini, perempuan dilecehkan semena-mena, ditindas, haknya dibatasi dan masih banyak lagi kasus yang dialami oleh perempuan. Kasihan sekali..
Pada zaman pra nabi perempuan memang dibutuhkan untuk memenuhi nafsu birahi laki-laki bejat saja. Apa zaman sekarang masih mau begitu? Saya perempuan maka saya akan berada di barisan depan untuk menantang keputusan itu jika terjadi. Perempuan tanpa ada keputusan itu pun sudah banyak terdzolimi dan dilecehkan.
Perempuan adalah manusia yang lemah, sangat lemah baik dari fisik maupun hatinya. Tapi apakah dengan begitu perempuan cukup dirumah saja? Tidak. Itu bukan solusi yang tepat, perempuan kalau di rumah yang kebebasannya untuk mengespresikan tentang perubahan misalkan akan tergantung saja di atap dan di dinding rumah saja.
Belajar dari seorang tokoh perempuan islam pada zaman nabi yaitu Aisyah Radhiyallahu Anhu yang pernah menjadi penglima perang menggantikan baginda nabi. Atau kita belajar dari R.A Kartini yang rela mati-matian membela hak perempuan. Iya memang perempuan baik adalah yang di rumah saja, tapi kalau dengan kondisi seperti ini kegentingan yang terjadi yang bahkan ingin menjatuhkan harga diri perempuan kita diam saja, dan dengan seenaknya bilang, ya, sudahlah toh juga Tuhan tahu mana yang baik, atau mungkin yamsudahlah ini sudah takdirnya saya. Hey, perempuan bukan begitu caranya, itu malah kita memberi keleluasan pada laki-laki untuk semena-mena pada kita. Bolehlah dirumah kalau memang keluar tidak ada gunanya, toh juga buang tenaga, buat biaya dan lain sebagainya itu mah lebih baik memang dirumah.
Banyak saya lihat sekarang perempuan menjadi bulan-bulanan laki-laki dan banyak perempuan yah saking lemahnya jadi gampang tuh dibodohi sama janji laki-laki. Saya perempuan dan saya tidak ingin saudari-saudari sesama perempuan begitu. Begini, loh, guys kalau laki-laki bisa nipu kita dengan kata-kata palsunya kenapa kita tidak coba? Hidup di era ini bukan hanya laki-laki yang boleh belajar dan diberi kesempatan belajar tapi semua dan kita punya hak untuk itu.
Saya perempuan dan saya pun pernah merasakan itu makanya saya berani bilang gini, saya mungkin korban juga tapi dalam diri saya tidak ada niat untuk menajdi korban yang seperti dulu. Maksudnya jadi objek kepalsuan laki-laki, sekarang kita mikirnya gini saja mikir gimana biar kita punya hak sama dan tidak dipandang sebelah mana sama kaum adam.
Karena cepat termakan oleh janji kau madam makanya banyak perempuan sekarang dibunuh sesudah dilecehkan. Jadi gila karena ditinggal tinggal setelah semua pengorbanan dilakukan dan masih banyak lagi. Yakin masih mau dijadikan seperti itu? Tidak pastinya, kan? Coba turun ke jalan biar kita bisa suarakan hak kita biar tidak dibilang kerjaan cuman di kos aja, skin care ataupun tebalin bedak. Kalau udah di jalan mah semua sama laki-laki dan perempuan, bukan begitu? Saya rasa begitu karena pengalaman juga sih. Hehe
Yoklah perempuan bangkit mumpung belum ada undang-undang yang melarang kita untuk bebas, misalkan bebas turun dan bebas melawan. Dan satu jadi please jangan cepat kemakan janji adam 90% janji mereka itu palsu saya perempuan dan saya bisa menjamin itu.
Itu yang pacaran juga juga jangan sampai jadi bucin yah, jadi kita malah gampang di mainin, serius loh. Cinta-cintaan boleh kan fitrah kalau cinta asal jangan salah jalan yah apalagi sampai diperbudak yang ada jiwa perempuan yang katanya lemah malah semakin diinjak.
Yok kita yang perempuan bangkit, kita punya hak usap wajahmu kenakan jilbab dan teriak LAWAN.
Manggekompo, 9 April 2020
I’in Anggryani
Penulis Indonesiana
0 Pengikut
Perempuan Bangkit dan Melawan
Kamis, 30 April 2020 09:19 WIBMahasiswa, kok, Gitu?
Rabu, 11 Maret 2020 14:09 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler