Baru Menikah, Sejoli Tewas Bersimbah Darah: Ada Pisau di Tangan Lelaki, Ini Kisahnya

Minggu, 12 Januari 2020 03:16 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
img-content
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Penemuan pasangan suami isteri yang tewas bersimbah darah menggegerkan Kota Manado. Dua mayat itu ditemukan sebuah kamar kos di kawasan Komo Luar, Wenang, Manado, pada Sabtu sore, 11 Januari 2020.

Dalam akun media sosialnya, Gung Akbar menulis:
"Semua ini hanyalah perjalanan hidup kawan."

 

Kata-kata itu seolah menjadi menggambarkan kisah yang kemudian dijalani Gung Akbar, 26 tahun.  Baru saja ia menikah dengan  gadis pujaannya pada 10 November 2019, kini kisah hidup mereka harus berakhir tragis.

Tubuh  pasangan muda  suami isteri  itu ditemukan  tewas bersimbah darah di  sebuah kamar kos di kawasan Komo Luar, Wenang, Manado, pada Sabtu sore, 11 Januari 2020.

Gung Akbar  merupakan pegawai negeri sipil yang bekerja di kesatuan penjaga pantai.  Ia berasal dari  Pasangkayu, Mamuju Utara. Statusnya  adalah pegawai negeri sipil. Adapun isterinya,   Rosna Sartika Kandong, 27 tahun, yang berasal dari Girian Bawah, Kecamatan Girian, Bitung.  Ia bekerja di sebuah restoran cepat saji di Manado.

Hari itu, Sartika  seharusna masuk kerja di sebuah restoran di Manado pada pukul 14.00.  Tapi ditunggu hingga hampir sore ia  tidak datang-datang. Akhirnya salah satu anak buahnya bernama Andika  Otaya  mendatangi tempat kosnya.  

Andika  sampai ke tempat kos pada pukul 16.30 waktu setempat. Saat mengintip kamarnya yang tertutup dari lubang kunci,  Andika kaget karena ada bercak daerah di dinding. Ia kemudian melaporkan ke Satpam.   Kedua kemudian mendobrak pintu kamar dan menemukan pasangan itu tergeletak di kasur bersimbah darah.


“Yang perempuan ada darah di dada sampai kepala. Tidak terlihat lukanya di mana. Yang laki-laki ada tusukan di dada,” ujar Andika  Andika kepada Sulutheadlinenews.

 Selanjutnya:  buruh diri?
<--more-->

Benarkah Bunuh Diri?
Seperti yang diberitakan oleh Manadopost, ada kemungkinan   pasangan itu cekcok, lalu Gung membunuh istrinya, kemudian dia  sendiri bunuh diri.

Di tempat kejadian perkara, polisi menemukan Gung memegang sebilah pisau yang berlumuran darah dan telah kering. Gung menderita luka tikam di dada kiri, sedangkan Sartika menderita luka pada wajah dan leher dengan posisi terlentang.

Keterangan saksi Joni Anna (39),  seorang penjaga kos, sekira pukul 00.00 WITA, dia melihat Gung  keluar mengambil makanan gofood dan masuk kamar. Sekira pukul 00.30, saksi juga melihat Kartika masuk ke dalam kamar. Setelah itu Joni sudah tak mendengar lagi ada suara atau keributan.

Kepolisian Resor Kota Manado sudah turun tangan dengan membawa korban ke rumah sakit untuk diotopsi. “Untuk saat ini kami masih pendalaman untuk menentukan penyebab dan waktu kematian, “ ujar Kasat Reskrim Polresta Manada AKP Thommy Aruan, 11 Januari 2020.

Menurut Thommy, korban  baru pulang dri Jakarta pada 10 Januari tengah malam. Seperti dituturkan oleh Andika, ia bersama Santika memang baru pulang dari trainning di Jakarta bersama korban. Nah, Andi melihat terakhir kali pada malam itu karena ia pulang bersama.  Kata Andika, saat itu korban sempat memesan go food.

 

Di media sosial, teman-teman Gung Akbar dari Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai Indonesia, Kementerian Perhubungan, ikut berduka.  Begitu pula kawan dan kerabat  Sartika... Mereka umumnya kaget, karena baru dua bulan lalu,  Akbar dan Sartika melangsungkan pernikahan.

 

Bagikan Artikel Ini

Baca Juga











Artikel Terpopuler

Artikel Terbaru

img-content
img-content
img-content

test

Rabu, 17 Juli 2024 08:22 WIB

img-content
img-content
Lihat semua

Terkini di Pilihan Editor

img-content
img-content
img-content
Lihat semua

Terpopuler di Pilihan Editor

Lihat semua