AKU Adalah Keberhasilan Industri Kreatif Indonesia
Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIBDengan mengembangkan industri kreatif di Indonesia maka industri-industri lokal bisa mengurangi ketergantungannya terhadap industri atau produk asing.
Tumbuhnya jumlah industri kreatif di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dapat dikatakan cukup tinggi karena banyaknya sentra produksi beragam kerajinan seni, budaya dan wisata. Hal tersebut tidak terlepas dari potensi budaya Daerah Istimewa Yogyakarta yang menjadi daya tarik wisata budaya mancanegara. Beberapa hal pendukung lain adalah terdapatnya kelompok seni dan lembaga pendidikan telah menjadi pendorong bertumbuhnya industri tersebut.
”Terdapat beberapa support. Semua itu bakal jadi potensi besar untuk penguatan industri kreatif di Indonesia yang sentranya ini bakal dikuatkan, diluaskan, kembangkan lagi di Yogyakarta,” seperti yang dikutip Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa pada acara Jambore AKU 2017 (Asosiasi Kelompok Usaha Penambahan Pendapatan Keluarga Sejahtera) di Alun-Alun Utara Yogyakarta, Sabtu (22/4/2017).
Apa yang disampaikan oleh Khofifah seiring dengan keinginan Presiden Jokowi untuk menjadikan DIY sebagai sentra industri kreatif Indonesia. Pelaku industri kreatif dan dunia pendidikan di DIY dapat memberi kontribusi positif dengan menggunakan tenaga terampil, terdidik guna menghasilkan produk budaya berkualitas.
Sinergitas antara pelaku industri kreatif, dunia pendidikan, tenaga terampil, pola bapak asuh dan berbagai sektor khususnya sektor pariwisata sebagai market merupakan kunci suksesnya industri kreatif yang membawa dampak positif bagi ekonomi DIY khususnya dalam hal ketersediaan lapangan kerja.
Setiap Daerah Harus Mampu Mengembangkan Industri Kreatif Sebagai Identitas Budaya Nasional
Industri kreatif merupakan penghasil creative capital, dengan mengembangkan industri kreatif di Indonesia maka industri-industri lokal bisa mengurangi ketergantungannya terhadap industri atau produk asing. Apalagi jika keberadaan industri kreatif dikaitkan dengan keberadaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), upaya pengembangan industri kreatif dengan sendirinya dapat menciptakan UMKM yang handal dan berdaya saing global, memperluas lapangan kerja, memberikan pelayanan ekonomi secara luas kepada masyarakat, berperan dalam proses pemerataan dan peningkatan pendapatan masyarakat, mendorong pertumbuhan ekonomi dan berperan dalam mewujudkan stabilitas nasional.
Diadakannya Jambore AKU 2017 yang diikuti oleh ribuan peserta harus dapat menjadi pembelajaran dan ajang berbagi pengalaman bagi setiap pihak yang terkait dengan industri kreatif budaya, agar yang dicapai oleh DIY dapat juga dikembangkan di setiap daerah di Indonesia.
Kontribusi industri kreatif tidak hanya ditinjau dari sudut pandang ekonomi semata, tetapi juga dapat memberikan dampak positif kepada aspek lainnya, seperti peningkatan citra dan identitas bangsa, menumbuhkan inovasi dan kreativitas anak bangsa, merupakan industri yang menggunakan sumber daya yang terbarukan, serta kualitas hidup dan toleransi sosial masyarakat.
Pelaku industri kreatif diharapkan bisa menjaga kualitas, kontinuitas dan kuantitas maka memiliki potensi menembus pasar internasional dengan memanfaatkan pola bapak asuh atau sponsor dan dengan memanfaatkan pasar online. Dengan demikian pasar internasional akan dapat menerima produk kreatif budaya Indonesia sebagai ikon atau identitas budaya nasional.
Penulis Indonesiana
0 Pengikut
Indonesia Tidak Boleh Kalah oleh Intervensi Asing
Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIBMerawat Kemajemukan Bangsa demi Keutuhan NKRI
Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler