Derita Seorang Freelance yang Lebih Banyak Free-nya

Rabu, 27 September 2023 06:25 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Freelance memang keren, tapi tidak bagi yang hanya banyak free-nya

Dalam era digital yang terus berkembang, menjadi seorang freelancer sebenarnya kerap membawa banyak derita daripada yang dibayangkan. Salah satu derita tersebut adalah persaingan semakin ketat setiap harinya. Karena hal tersebut, pasar freelance kini semakin penuh dalam proses mencari pelanggan.

Apa yang awalnya terlihat sebagai peluang yang menarik, kini menjadi medan pertempuran sulit untuk memenangkan hati klien. Banyak freelancer menemukan diri mereka terjebak dalam siklus menawarkan harga lebih rendah daripada pesaing hanya untuk mendapatkan proyek, yang pada akhirnya membuat pendapatan mereka berkurang.

Selain itu, perubahan teknologi dan tren industri yang cepat membuat pekerjaan seorang freelancer menjadi semakin sulit. Mereka harus terus belajar dan beradaptasi agar tetap relevan. Terkadang, sumber daya yang terbatas seperti waktu, uang, atau keahlian juga menjadi kendala yang sulit diatasi. Sementara perusahaan besar memiliki sumber daya yang lebih besar, freelancer sering kali terbatas dalam hal ini.

Bukan hanya itu, tekanan mental dan emosional juga menjadi bagian dari penderitaan seorang freelancer. Ketidakpastian pekerjaan dan pendapatan, bersama dengan tekanan untuk terus mendapatkan proyek, bisa menyebabkan stres, kecemasan, bahkan depresi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Diperlukan upaya pemasaran yang lebih besar untuk bertahan dalam persaingan ini, dimana freelancer harus membangun merek pribadi, mengembangkan portofolio yang kuat, dan aktif dalam jejaring sosial. Semua ini membutuhkan usaha ekstra yang dapat menguras energi.

Bagi mereka yang menyerah, maka mereka adalah freelancer yang hanya berfokus pada "free"nya saja. Namun, bagi mereka yang pantang menyerah, memiliki skill memadai, dan pandai mencari peluang bisnis tentu akan dapat bertahan sebagai seorang freelance.

Tidak hanya itu, bahkan banyak freelance yang sukses menggunakan resep dapurnya sendiri. Entah itu bagaimana, tetapi tentunya resep dapur tersebut akan sulit digali karena dapat berpotensi persaingan yang semakin ketat.

Bagikan Artikel Ini
img-content
Ida Bagus Indra Dewangkara

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler

Artikel Terbaru

img-content
img-content
img-content

test

Rabu, 17 Juli 2024 08:22 WIB

img-content
img-content
Lihat semua

Terpopuler di Urban

Lihat semua