Olok-olok (Politik)

Rabu, 30 Agustus 2023 15:55 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Oleh karena itu, sebagaimana pesan kata dari sang arif bijaksana: Bersiap-siaplah menyongsong masa depan. Seperti apakah hari-hari ke depan yang akan terjadi?

MALANG-Agustus 2023, dari hasil pantauan di lapangan menunjukkan bahwa harga gabah sudah tembus Rp. 7000,-/kg, sehingga diperkirakan pada akhir tahun bisa mendekati kisaran Rp. 10.000,-/kg.

Dan, kenaikan harga yang tertinggi biasanya terjadi pada awal tahun, dalam artian bahwa harga gabah bisa menginjak di atas Rp. 10.000,-/kg. Sehingga harga beras yang biasa dan umum, bisa tembus Rp. 20.000,-/kg.  

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Gawat!

Gagah tapi tidak kuat, tidak kuat beli, bisa saja bakal menimpa bagi kalangan yang disebut pra sejahtera, bila enggan dikatakan miskin.

Bisa-bisa atau bisa saja, kondisi negara bakal memasuki situasi ke dalam keadaan darurat. Selanjutnya, DPR/MPR  menjadi sepakat untuk menunda pemilu,  mengamandemen UUD 1945, dan untuk sementara waktu sampai dengan batas waktu yang tidak bisa ditentukan, boleh jadi bakal menjurus kepada soal jabatan Jokowi diperpanjang.

Lho? Nasib partai-partai kontestan pemilu 2024 bagaimana? Nasib para calegnya bagaimana? Nasib capres/cawapres yang sudah kadung digadang-gadang dengan semangat menggebu-gebu juga bagaimana? Tak terkecuali yang sudah diplot sebagai Timses dari masing-masing kubu dan partai, sekaligus dengan koalisinya, apa tidak menjadi muspro atau mubazir pada akhirnya, ya?

Yang jelas, entahlah, dan tak tahulah. Sebab, kesemuanya akan berpulang pada kehendak alam semesta. Dan, jangan lupa, bahwa kehendak alam semesta itu sejalan dengan kehendak Yang Maha Kuasa. Yang berarti, apalah daya kita sebagai manusia.

Oleh karena itu, sebagaimana pesan kata dari sang arif bijaksana, "bersiap-siaplah menyongsong masa depan. Seperti apakah hari-hari ke depan yang akan terjadi?"

"Madesur (masa depan suram), ataukah "made in" (masa depan indah) bagai surga," kata pak Bejo sembari manatap ke arah pak Ciloko dengan sorot mata yang biasa-biasa saja, namun penuh makna.

Gawat dan benar-benar gawat! Ditambah pula dengan darurat yang benar-benar darurat!

Utamanya bagi siapa?

Bagi mereka yang disebut sebagai caleg yang telah merencanakan dan mempersiapkan diri, jauh-jauh hari sebelum hari H pelaksanaan perhelatan yang bernama pesta demokrasi. Dan, itu adalah salah satu yang akan terdampak oleh gambaran situasi dan kondisi yang gawat bin darurat dimaksud.

"Artinya, bersiap-siaplah untuk kecewa," tukas pak Bejo.

"Ya, jangan begitu, Jo! Enak saja sampeyan kalau ngomong. Jangan asal njeplak, lho?" timpal pak Ciloko.

"Kita ini kadung habis banyak, lho?" gumam lanjut pak Ciloko.

Namanya juga, gawat! 

"Jamane jaman edan.
Sing ora edan, ora bakal keduman.
Nanging sakbejo-bejone wong edan, isih luwih bejo wong ingkang eling lan waspodo."
("Akan datang saatnya jaman edan.
Orang yang tidak ikut edan-edanan tidak akan mendapat bagian.
Namun sebesar apapun untungnya orang edan, masih lebih untung orang yang sadar dan waspada.")

Demikian dan begitulah menurut dawuh sang pujangga yang juga seorang raja, Prabu Jayabaya.

*****

Kota Malang, Agustus di hari ketiga puluh, Dua Ribu Dua Puluh Tiga.

Bagikan Artikel Ini
img-content
sucahyo adi swasono

Pegiat Komunitas Penegak Tatanan Seimbang (PTS); Call Center: 0856 172 7474

0 Pengikut

img-content

Ah, Debat, Apa yang Bisa Diharap?

Selasa, 16 Januari 2024 08:26 WIB
img-content

Nyanyian Nisbi

Sabtu, 30 Desember 2023 05:01 WIB

Baca Juga











Artikel Terpopuler

Artikel Terbaru

img-content
img-content
img-content

test

Rabu, 17 Juli 2024 08:22 WIB

img-content
img-content
Lihat semua

Terkini di Analisis

img-content
img-content
img-content
img-content
Lihat semua

Terpopuler di Analisis

Lihat semua