Tujuh Puluh Delapan Tahun Berlalu

Selasa, 22 Agustus 2023 08:39 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Bila kemiskinan masih terjadi, apalagi kelaparan menimpa anak negeri. Saling berbaku hantam, pelampiasan ambisi yang menjadi-jadi antar sesama anak negeri hanya demi kepentingan mempribadi. Lalu, tampilkan diri laksana sang pengendali melagak suci. Itukah suguhan yang hendak ditawarkan kepada dunia?

Apa yang 'tlah digapai?
Sampaikah pada cita ideal bangsa yang berdikari?
Berpijak di tanah sendiri, kokoh tegak berdiri
Seluruh anak negeri pun terayomi
Tanpa ada secuilpun yang terabaikan

Itu dulu, sebelum melambungkan bendera ke angkasa
Menggaung menggelorakan tentang diri kita kepada dunia
Bahwa kita adalah bangsa mandiri, negeri mandiri
Seluruh anak negeri 'tlah tercukupi
Sandang, pangan dan papan tak kesulitan, rujukan dasar makna sejahtera

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bila kemiskinan masih terjadi, apalagi kelaparan menimpa anak negeri
Saling berbaku hantam, pelampiasan ambisi yang menjadi-jadi
Antar sesama anak negeri hanya demi kepentingan mempribadi
Lalu, tampilkan diri laksana sang pengendali melagak suci
Itukah suguhan yang hendak ditawarkan kepada dunia?

*****

Kota Malang, Agustus di hari kedua puluh dua, Dua Ribu Dua Puluh Tiga.

 

 

Bagikan Artikel Ini
img-content
sucahyo adi swasono

Pegiat Komunitas Penegak Tatanan Seimbang (PTS); Call Center: 0856 172 7474

0 Pengikut

img-content

Ah, Debat, Apa yang Bisa Diharap?

Selasa, 16 Januari 2024 08:26 WIB
img-content

Nyanyian Nisbi

Sabtu, 30 Desember 2023 05:01 WIB

Baca Juga











Artikel Terpopuler

Artikel Terbaru

img-content
img-content
img-content

test

Rabu, 17 Juli 2024 08:22 WIB

img-content
img-content
Lihat semua

Terkini di Fiksi

img-content
img-content
img-content
img-content
img-content
Lihat semua

Terpopuler di Fiksi

Lihat semua