Merajut Asa Menyandung Realita

Senin, 21 Agustus 2023 20:30 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Bahwa memang kita adalah serpihan-serpihan bongkahan. Berjuang merangkai kembali makna hakiki dari kata merdeka ...

Setitik demi setitik mewujud garis
Kata demi kata menguntai makna menjelma nyata
Sebaris demi sebaris merangkai deret arah nan teratur dan terukur
Berirama nada berpartitur elok berpadu pada cengkok tak berkelok
Harmoni, seiring dan sejalan derap langkah menuju cita
Menepis kebimbangan melanda jiwa yang mulai merapuh

Bangkitlah, sambut dan teruskanlah wahai tunas-tunas anak negeri!
Agar tak putus berhenti di tengah jalan hanya karena memijak transisi
Ketika pondasi 'tlah tertancap ditumpu pilar kokoh tegak berdiri
Menjulang tinggi mengangkasa menggapai bintang
Berbekal nyali, keyakinan dan tak peduli pada gonggong anjing
Memecah kesunyian, menghentak kantuk dalam lena di malam hari
Dan, mawas dirilah pada sang pecundang penggerayang
Musang berbulu ayam, tampil menari dan bergoyang di siang hari
Bersandiwara dalam lakon selalu tidur dengan satu mata terbuka

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ingat, akan pesan sang arif bijaksana!
"Perjuanganku lebih mudah karena melawan penjajah
Namun perjuangan kalian akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri"
Dan, jadikanlah sang teladan kehidupan sebagai kesaksian
Bahwa kekuasaan seorang raja sekalipun, ada batasnya
Karena kekuasaan yang langgeng adalah kekuasaan Tuhan semesta alam

Camkan, ingat-ingatlah selalu ...

Rajutan asa kita adalah karunia
Sandungan realita yang kita hadapi adalah tantangan
Untuk dijawab dengan lapang dada, bukan untuk dihindari, lari dan sembunyi

Karena sesungguhnya kita telah merdeka
Mari dinyatakan dengan segenap jiwa raga
Kita buktikan dengan sepenuh-penuh kesungguhan
Bahwa memang kita adalah serpihan-serpihan bongkahan
Berjuang merangkai kembali makna hakiki dari kata merdeka
Mewujud nyata, mengikis, menepis fatamorgana yang membayang
Di ruang celah bagi penyusup pemecah belah, menebar tagar
Bagi siapa laksana kerakap di atas batu, hidup segan mati tak mau

Lantangkan teriak, nyatakan merdeka, merdeka, dan merdeka!

*****

Kota Malang, Agustus di hari kedua puluh satu, Dua Ribu Dua Puluh Tiga.

 

Bagikan Artikel Ini
img-content
sucahyo adi swasono

Pegiat Komunitas Penegak Tatanan Seimbang (PTS); Call Center: 0856 172 7474

0 Pengikut

img-content

Ah, Debat, Apa yang Bisa Diharap?

Selasa, 16 Januari 2024 08:26 WIB
img-content

Nyanyian Nisbi

Sabtu, 30 Desember 2023 05:01 WIB

Baca Juga











Artikel Terpopuler

Artikel Terbaru

img-content
img-content
img-content

test

Rabu, 17 Juli 2024 08:22 WIB

img-content
img-content
Lihat semua

Terkini di Fiksi

img-content
img-content
img-content
img-content
img-content
Lihat semua

Terpopuler di Fiksi

Lihat semua