Variasi Matahari dan Rindu

Kamis, 11 Mei 2023 09:28 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

/1/
Seandainya matahari malu-malu, bukan; ia tak pernah malu. Mendung awan saja yang enggan mengalah. Dilindungnya sinar mentari yang hendak menyirami warna-warni bunga parasmu. Atau angin yang tersengal sia-sia saat rindu merisau ingin bertemu.

/2/
Apa kabar di kau saat cahaya pertama membasuhmu dengan setia. Dan padanya cahaya melukis tawa (kepik, lebah, kupu-kupu, capung dan bunga). Cahayanya pula menyelinap masuk mencarimu dari sela-sela jendela; kau tak ada disana, sia-sia saja aku mengirimnya.

/3/
Padanya kala terbenam dan padanya cahaya berpendar. Aku bercerita tentang bunga rindu yang hadir. Ketika aku usai, ia matahari: berbisik rindu padamu namun kau gagal mendengar.

Bagikan Artikel Ini
img-content
Rizky Rianto

Mengembara dalam pikiran, menikmati imajinasi dan bila sempat, menulis disana.

0 Pengikut

img-content

Kambing Hitam

Selasa, 16 Mei 2023 14:47 WIB

Baca Juga











Artikel Terpopuler

Artikel Terbaru

img-content
img-content
img-content

test

Rabu, 17 Juli 2024 08:22 WIB

img-content
img-content
Lihat semua

Terkini di Fiksi

img-content
img-content
img-content
img-content
img-content
Lihat semua

Terpopuler di Fiksi

Lihat semua