Cakrawala di Langit Senja
Kamis, 10 November 2022 05:57 WIBPuisi renungan tentang suatu episode kehidupan.
CAKRAWALA DI LANGIT SENJA
Karya Esther Dwi Magfirah
Aku berhenti bicara padamu bintang.
Hari toh masih sore.
Masih senja.
Sedang engkau baru hadir.
Malam nanti.
Kalau langit tak mendung.
Kalau hujan tak jadi menyapa bumi.
Dan membuatmu urung hadir.
Aku berhenti menyapamu bulan.
Hari toh masih senja.
Baru saja sore berlalu.
Sedang engkau baru akan muncul.
Malam nanti.
Kalau angin tak kencang.
Kalau badai tak ada.
Dan membuatmu urung jua tiba.
Duhai bulan dan bintang di malam nanti.
Jangan nantikan aku menyapamu.
Aku lebih suka soreku.
Aku lebih suka masih senja.
Aku bahkan lebih suka pagi.
Ketimbang sunyi dalam malammu yang tersapu rinai hujan sekalipun.
Mungkin tak sama.
Goresan resah ini.
Jikalau malam tak terlalu berharap.
Aku ada dengan cara bulan dan bintang pun enggan menyapa langit malam.
Cakrawala senja tak pernah memberi izin.
Kenapa gemerlap tanya harus memaksakan.
Tapi ....
Sore dan senja.
Tak jua harus sejalan arahnya.
Toh langit masih memberi pilihan.
Untuk tak menantang badai.
Dan berdamai dengan cakrawala.
Yang selalu bersedia mewarnai.
Hari - hari manusia.
Cakrawala di langit senja.
Selalu hadir dengan cara yang orang tak mampu membayangkan rasa yang tercipta.
Selalu menggetarkan rasa.
Selalu menggugah kalbu.
Untuk kembali menatap asa.
Yang pernah dituai bersama.
Mungkin hanya perlu sedikit bersabar.
Dan percaya bahwa,
Tuhan bersama hambaNya yang yakin.
Amin.
1 Muharram 1444 H.
30 Juli 2022.
* * *
Esther Dwi Magfirah.
Penulis lepas dan pegiat sastra online.
Tinggal di Kab. Tanah Bumbu - Kalsel.
Penulis Indonesiana
0 Pengikut
Angin Sampaikan Padanya
Rabu, 5 Juli 2023 21:39 WIBSiang yang Terik
Rabu, 5 Juli 2023 21:38 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler