Membersihkan Polusi Diesel di Alam Terbuka dengan Bakteri Tanah Alami

Jumat, 18 Juni 2021 12:36 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
img-content
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Tanah yang tercemar minyak diesel dapat direcovery dengan memanfaatkan bakteri tanah alami untuk memecah kontaminan tanah.

Tanah yang tercemar minyak diesel dari bekas pos-pos militer yang ditinggalkan terbengkalai di Greenland dapat direcovery dengan memanfaatkan bakteri tanah alami sesuai sejumlah penelitian antara lain dari Universitas Kopenhagen lewat percobaan ekstensif selama lima tahun di Mestersvig, East Greenland.

Di bekas pos militer tersebut terdapat tumpukan drum minyak berkarat sebuah pemandangan yang tidak biasa di Greenland. Ada sekitar 30 instalasi militer terbengkalai di Greenland di mana diesel, yang dulu digunakan untuk menjalankan generator dan mesin lainnya, disinyalir telah meresap ke dalam tanah.

Ada sebuah kasus di Stasiun 9117 Mestersvig, sebuah lapangan terbang militer yang ditinggalkan di pantai East Greenland. Empat puluh ton bahan bakar diesel mencemari tanah di Mestersvig. Akibatnya, Danish Defense dan NIRAS, sebuah perusahaan teknik, memulai eksperimen untuk mengoptimalkan kondisi bakteri tanah alami untuk memecah kontaminan tanah.

Metode bajak sawah

Populasi bakteri dan biodegradasi senyawa diesel terus dipantau oleh para ilmuwan dari Departemen Tanaman dan Ilmu Lingkungan Universitas Kopenhagen dan Survei Geologi Denmark dan Greenland (GEUS). Setelah lima tahun, para peneliti menemukan bahwa bakteri tersebut telah melakukan bioremediasi sebanyak 82 persen dari 5.000 ton tanah yang terkontaminasi.

Bakteri terbukti sangat efektif dalam menghancurkan sebagian besar senyawa diesel. Dengan demikian, metode alami ini dapat diterapkan untuk menghilangkan tanah yang terkontaminasi melalui pesawat atau kapal. Metode penghancuran senyawa biodiesel di area terbuka dikenal dengan istilah Landfarming bekerja dengan cara mendistribusikan tanah yang terkontaminasi dalam lapisan tipis, yang kemudian dibajak seperti membajak sawah, dibuahi dan diberi oksigen setiap tahun untuk mengoptimalkan kondisi bakteri untuk mendegradasi hidrokarbon.

Dengan treatment Landfarming pertanian lahan akan menghasilkan ledakan bakteri tanah secara teratur, yang dapat dilacak distibusinya melalui pengamatan simulasi.

 

Kolaborasi bakteri dan cacing tanah

Ada berbagai jenis bakteri pendegradasi hidrokarbon yang juga masing-masing berperan menguraikan 10 ribu senyawa diesel yang mencemari tanah. Masing-masing reaksi antar bakteri dan senyawa ini memiliki jalur degradasi yang berbeda saat senyawa diesel dipecah. Bahkan ada bakteri yang berkolaborasi dengan cacing tanah. Bakteri Pseudomonas, bakteri pengikat nitrogen Azotobacter dan Clostridium, khamir Saccharomyces, jamur Aspergillus dan Penicillium, serta Actinomycetales , semua menjadi komponen biopreparasi Baykal-EM bekerjasama dengan cacing tanah E. fetida telah terbukti mampu mem-bioremediasi tanah yang tercemar minyak bumi dan solar.

Bakteri bekerja dengan baik dalam kondisi cuaca hangat sehingga suhu yang rendah di Greenland menjadi kendala bagi efektifitas kinerja bakteri. Untungnya, penelitian tersebut menunjukkan bahwa bakteri tersebut dapat dengan mudah mendegradasi kontaminan diesel di dalam tanah, meskipun suhunya sangat dingin. Sementara itu untuk kinerja bakteri di kondisi cuaca yang panas ekstrem, peneliti menjadikan kawasan industri Dukhan dan pantai AlZubara di Qatar sebagia lokasi penelitian. Kawasan ini mewakili kawasan berminyak di Timur Tengah sebagai produsen minyak bumi dunia yang memiliki potensi ancaman tumpahan minyak bumi di alam terbuka.  

Peneliti berharap melalui penelitian intensif mereka bisa mendegradasi semua kontaminasi diesel yang tersisa dengan bakteri. Di masa depan pemanfaatan bakteri untuk memulihkan kontaminasi kibat buangan atau limbahkar terutama diesel  di lingkungan tanah akan menjadi popular seiring kebutuhan akan teknologi hijau.

 

Disadur bebas dari:

Johnsen, A.R, Diesel-polluted soil can be remediated using soil bacteria

AzoLifeScience, 2021

S.B.Chachina, 2016,  Biological Remediation of the Petroleum and Diesel Contaminated Soil with Earthworms Eisenia Fetida, Procedia Engineering.

NasserAlKaabi, 2020, Potential for native hydrocarbon-degrading bacteria to remediate highly weathered oil-polluted soils in Qatar through self-purification and bioaugmentation in biopiles, Biotechnology Reports.

 

Penulis :

Dr.-Ing. Salman, ST., MSc.

Dosen Teknik Mesin Universitas Mataram

 

Bagikan Artikel Ini
img-content
Dr Ing Salman ST MSc

Dosen Teknik Mesin Universitas Mataram

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler

Artikel Terbaru

img-content
img-content
img-content

test

Rabu, 17 Juli 2024 08:22 WIB

img-content
img-content
Lihat semua

Terkini di Analisis

img-content
img-content
img-content
img-content
Lihat semua

Terpopuler di Analisis

Lihat semua